Monday, December 8, 2014

Pintu Kehidupan


Santri Menyapa Dunia

Kehidupan memang terkadang membuat kita bingung, karena ada puluhan pintu yang berjajar di depan kita, walau mudah saja kita membukanya, namun tetap saja kita tak tahu ke mana arah pintu tersebut akan membawa kita. Dengan kunci yang sudah dititipkan pada kita sejak lahir kealam dunia, kita dapat memilih pintu mana saja yang kita ingini, asalkan pilihan kita sudah benar – benar kita pertimbangkan dengan masak, yang tentunya sesuai dengan persetujuan sang pemilik pintu.
                Pintu yang sudah kita pilihpun kadang tak bisa kita masuki, karena pemiliknya tak ingin kita masuk ke dalam pintu tersebut, Dia tahu apa yang akan terjadi pada kita jika kita memasuki pintu tersebut, kitapun harus mencoba pintu yang lain.
                Setelah berusaha keras mencari pintu yang paling cocok dengan kita, sampai – sampai membuat kita begitu tergila, dan merasa yakin dengan pintu itu, kadang si pemilik juga melarangnya dengan menutup paksa pintu tersebut. Kenapa ? Dia tahu pintu itu masih belum naik untuk kita. Lantas pintu mana yang terbaik untuk kita ? Jawabnya adalah pintu yang tanpa kita pilih, dia sudah membuka dan mempersilahkan diri untuk kita masuki, pintu yang sesuai dengan hasil kerja keras kita selama di dunia.
                Siapa saja yang mau hidup bersungguh – sungguh, kerja keras, tak malas dan terus berusaha keras, maka hasil yang akan didapat pasti akan cukup untuk membayar semua keringatnya. Dan sebaliknya, jika yang hidup di dunia ini hanya bersarah diri tanpa usaha, maka bersiap untuk mendapatkan hasil yang sama dengan kinerja di dunia, ya hanya ala kadanya saja.
                Jika kita merasa sudah melakukan semuanya dengan maksimal namun hasil tetap terasa minimal, dan tak ada pintu yang terlihat mau membukakan diri untuk kita, itu tandanya kita belum tulus dan belum ikhlas menjalankan tugas kehidupan ini, masih ada “somethink wrong” dalam perbuatan kita.

                Namun, tetaplah percaya bahwa semua kesulitan yang dating menghampiri, selalu di sertai kemudahan yang kadang tak Nampak jelas kehadirannya, namun jelas adanya. Dan semua yang kita kerjakan, entah itu baik ataupun buruk, pasti akan ada balasnya, PASTI. 

Sunday, December 7, 2014

Alphabet Kehidupan


Santri Menyapa Dunia

A-papun yang terjadi dalam hidup kita, asalkan selalu menghadapinya dengan senyuman keikhlasan, semuanya akan jadi menyenangkan.

B-elajar membaca kehidupan, adalah pembelajaran yang amat penting, karena disitulah letak ilmu yang sesungguhnya.

C-erita hidup indah, berawal dari air mata dan perjuangan.

D-erita bukan untuk ditangisi, tapi untuk disyukuri dan dimengerti.

E-rosi bukan hanya terjadi di pantai, namun dalam kehidupanpun, erosi mulai menggerogoti jantungnya. Akhlak

F-antasi hidup, impian, cita – cita ataupun kesuksesan, dapat menjadi sebuah kenyataan jika kita mau berusaha terus.

G-aya hidup yang kurang bijak, dapat menjadikan orang tak punya seolah orang yeng berada, walaupun dia harus melakukan apapun untuk mendapatkannya, apa adanya saja.

H-idup tidak bisa terlepas dari perjuangan, jika ingin lepas, kematianlah solusinya.

I-ndahnya kehidupan, bukan ditunggu dan diimpikan, tapi DIUSAHAKAN.

J-alan yang banyak kelokannya, bukan berarti tak memiliki ujung.

K-enyataan mengajarkan diri kita untuk sadar.

L-ambat dengan penuh kehati – hatian, lebih baik daripada cepat dengan ceroboh.

M-embaca tulisan memang gampang, namun membaca kehidupan SULIT.

N-egara yang maju itu, adalah Negara yang mencintai produk dalam negeri

O-rang yang berarti bagi kita adalah yang menjadikan kita berarti baginya

P-emberi maaf, adalah orang berhati malaikat.

Q-uestion is more important than answer.

R-ehat adalah cara untuk menghargai kerja keras diri.

S-enyuman dapat membuat hati orang yang melihatnya bahagia, namun tak semua orang mau memberikan itu.

T-untaskan dahulu semua tugas, setelah itu terserah kamu.

U-rusan perut selalu menjadi hambatan bagi orang yang ingin berbuat kebaikan.

V-itamin kehidupan adalah kesabaran dan keteguhan.

W-aktu terus berlari, namun sayang tak bisa kembali.

X-enofobia adalah sifat yang harus dibuang jika ingin menjadi bangsa yang maju.

Y-ang menjadikan diri ini kuat bukanlah otot yang kekar, tapi mampu mengendalikan diri


Z-uhud itu menata kehidupan, bukan meninggalkannya

Berjuang dan Memperjuangkan


Santri Menyapa Dunia

“‘Mengabdikan diri untuk negeri sambil menjadi Mahasiswa’, dari susunannya saja sudah bisa dibaca bahwa yang lebih diutamakan adalah pengabdiannya dari pada status mahasiswanya, bukan atas dasar paksaan atau tuntutan, tapi lebih pada sebuah kewajiban atas amanat yang telah diembankan, banyak memang resiko yang harus diambil, terkadang dalam bangku perkuliahanpun kehadiran kita hanya sekedarnya (yang penting bisa hadir), dan kadang kitapun tak masuk kuliah jika ada tugas pengabdian yang harus segera dikerjakan. Dengan semua ini, rasa memiliki kekurangan sebagai seorang mahasiswa dalam hal keilmuan mulai menghantui.”
Kenapa menjadikan kekurangan kita sebuah beban yang seolah amat memberatkan, padahal jika saja mau mengambil titik positif dalam kekurangan tersebut, tentunya akan menjadi sebuah kelebihan tersendiri yang kita miliki, bahkan dapat terlihat bahwa kekurangan tersebut merupakan anugerah penuh berkah untuk diri kita. Teman sekelas saya di kampus pernah bicara “Di banding mahasiswa luar, pengetahuan kita gak ada apa – apanya ya ?”, “Ya” jawabku.
Jika dilihat dari strata keilmuan memang kita bisa terbilang kalah, karena bukan hanya status mahasiswa saja yang kita pikul, melainkan status pengabdian juga ikut kita pikul, pengabdian yang begitu menguras tenaga, piker dan dzikir.
Sekedar untuk menguatkan hati saja, ibarat dua buah pohon yang keduanya berasal dari dua batang yang sejenis, namun pada akhirnmya, hasil yang diberikan dari dua pohon tersebut tidaklah sama, karena yang satu, langsung di tancapkan, tapi yang satunya lagi harus menunggu dulu proses pencangkokan.

Sesulit apapun jalan yang dihadapi, saat posisi kita sebagai penuntut ilmu bisa menjadi lebih prihatin terhadap keadaan, maka bersiaplah ! Karena dibalik semua itu sudah ada keberkahan hidup yang siap membuka pintunya untuk kita.