Friday, March 6, 2015

Allah Tau Siapa Kamu

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Allah Tau Siapa Kamu
Untuk setiap langkah yang diayunkan, Allah tahu…
Untuk setiap coretan pena yang tertuliskan, Allah tahu…
Untuk setiap kata yang terucapkan, Allah tahu…
Untuk setiap angan dalam pikiran, Allah tahu…
Untuk setiap prasangka yang menyapa benak, Allah tahu…
Untuk setiap pandang mata yang berkhianat, Allah tahu…
Untuk setiap lintas pikiran yang berimajinasi fantasi, Allah tahu…
Untuk setiap bisikan hati yang tidak diketahui, Allah tahu…
Untuk setiap penyakit hati seperti iri-dendam-dengki, Allah tahu…
Untuk setiap niat yang tak terdeteksi, Allah tahu…
Untuk setiap lintas pikiran ingat orang yang kau nanti, Allah tahu…
Untuk setiap rindu yang kau nyanyikan di detak-detik waktu, Allah tahu…
Untuk setiap cinta yang kau titipkan di sudut-sudut hatimu, Allah tahu…
Untuk setiap duka yang ingin kau ubah menjadi suka, Allah tahu…
Untuk setiap doa yang kau lantunkan dalam sujud-sujud panjang, Allah tahu…
Untuk setiap tangis di hening malam, Allah tahu…
Untuk setiap istighfar atas segala dosa, Allah tahu…
Untuk setiap sujud di ujung bumi, Allah tahu…
Untuk setiap yang kau pikirkan, Allah tahu…
Untuk setiap yang kau ucapkan, Allah tahu…
Untuk setiap salah yang kau sengaja atau tidak, Allah tahu…
Untuk setiap dosa yang kau tutup rapat-rapat di gelap malam, Allah tahu…
Untuk setiap aib diri yang coba kau tutupi dari mata manusia, Allah tahu…
Kita mungkin lupa, atau pura-pura lupa, tetapi ingatlah wahai diri, “Wa ma kanna Rabbuka nasiyyâ, Allah tidak pernah lupa”

Do'a adalah senjata orang mukmin

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Santri Menyapa Dunia
Do'a adalah senjata orang mukmin
Anak-anak anda tidak mau shalat ? atau mereka sampai membuat anda capek saat mengingatkan untuk shalat?
#
Bagaimana membuat anak-anak anda shalat dengan kesadaran mereka sendiri tanpa berdebat dan tanpa perlu diingatkan?
Mari kita lihat bagaimana kita bisa merubah ini semua ~ biidznillah
#
Seorang sahabat berkisah: "Aku akan menceritakan satu kisah yg terjadi padaku"
Saat itu, anak perempuanku duduk di kelas 5 SD. Shalat baginya adalah hal yang sangat berat... sampai2 suatu hari aku berkata kepadanya: "Bangun!! Shalat!!", dan aku mengawasinya..
Aku melihatnya mengambil sajadah, kemudian melemparkannya ke lantai... Kemudian ia mendatangiku...
Aku bertanya kepadanya: "Apakah kamu sudah shalat?"
Ia menjawab: " Sudah"
Kemudian aku MENAMPARNYA
Aku tahu aku salah Tetapi kondisinya memang benar2 sulit...
Aku menangis..
Aku benar2 marah padanya, aku rendahkan dia dan aku menakut2inya akan siksa Allah... Tapi....ternyata semua kata-kata ku itu tidak ada manfaatnya...
#
Suatu hari, seorang sahabatku bercerita suatu kisah...
Suatu ketika ia berkunjung kerumah seorang kerabat dekatnya (seorang yang biasa2 saja dari segi agama) , tapi ketika datang waktu shalat, semua anak-anaknya langsung bersegera melaksanakan shalat tanpa diperintah....
#
Ia berkata: Aku berkata padanya "Bagaimana anak-anakmu bisa shalat dengan kesadaran mereka tanpa berdebat dan tanpa perlu diingatkan?
#
Ia menjawab: Demi Allah, aku hanya ingin mengatakan padamu bahwa sejak jauh sebelum aku menikah aku selalu memanjatkan DO'A ini...dan sampai saat ini pun aku masih tetap berdo'a dengan DO'A tersebut
#
Setelah aku mendengarkan nasehatnya, aku selalu tanpa henti berdoa dengan do'a ini..
Dalam sujudku...
Saat sebelum salam...
Ketika witir...
Dan disetiap waktu-waktu mustajab...
Demi Allah wahai saudara-saudaraku...
Anakku saat ini telah duduk dibangku SMA..
Sejak aku memulai berdoa dengan doa itu, anakku lah yang rajin membangunkan kami dan mengingatkan kami untuk shalat...
Dan adik-adiknya, Alhamdulillah..mereka semua selalu menjaga shalat!!!
#
Sampai2...saat ibuku berkunjung dan menginap dirumah kami, ia tercengang melihat anak perempuanku bangun pagi, kemudian membangunkan kami satu persatu untuk shalat...
#
Aku tahu anda semua penasaran ingin mengetahui do'a apakah itu?
Yaaa.. do'a ini ada di QS. ibrahim...
#
Doa ini adalah...
"Ya Rabbku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat... Ya Rabb kami, perkenankanlah doaku"
فالدعاء الدعاء الدعاء
وكما تعلمون الدعاء سلاح المؤمن
Yaa...Do'a...Do'a...dan Do'a...
Sebagaimana anda semua tahu bahwa do'a adalah senjata seorang mukmin Baca selalu do'a ini untuk anak-anakmu, biidznillah mereka akan selalu berada dalam penjagaan dan perlindungan Allah. Aamiin Allahumma Aamiin.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda "Seorang istri adalah penanggung jawab rumah tangga dan anak-anak suaminya serta kelak akan ditanya tentang mereka" (HR. Bukhari & Muslim)

Thursday, March 5, 2015

Wanita shalihah, berapakah nilainya?

Santri Menyapa Dunia 
Oleh : Elyna Dayanti

Jawab Al-Khawarizmi, pakar matematik islam:

Jika wanita solehah dan beragama = "1"

Jika dia cantik, tambah "0" kepada "1" = "10"

Jika dia kaya, tambah lagi "0" = "100"

Jika dia dari keluarga baik baik,tambah lagi "0" = "1000"

Tetapi jika yang "1" itu tiada, maka tiada apa yang tersisa pada wanita itu kecuali nilai "0"
Sabda Rasulullah dari Abdullah bin Amr meriwayatkan, “Sesungguhnya dunia itu adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan dunia adalah wanita shalihah .” (HR. Muslim no. 1467). Ma Shaa Allah... Setiap seorang Pria pasti mendambakan menikahi istri yang shalihah, yang bisa menjadi permata indah dalam hidupnya didunia. Seseorang yang membantu ia dalam urusan agamanya, ya semua menginginkan hal itu. Tapi apakah kamu tau… dari seorang pria…

Ada yang diberikan Istri Yang Cantik.
Ada yang diberikan Istri Yang Pandai.
Ada yang diberikan Istri Yang Kaya.
Ada yang diberikan Istri Yang Baik.
Ada yang diberikan Istri Yang Penyayang

Berbeda beda tapi tetap satu jua, yakni sebaik baik perhiasan dunia adalah Istri yang Shalihah. Seperti apa istri yang shalihah itu,

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepada Umar ibnul Khathab r.a.: “Mahukah aku beritakan kepadamu tentang sebaik-baik perbendaharaan seorang lelaki, iaitu isteri shalihah yang apabila dipandang akan menyenangkannya, apabila diperintah akan mentaatinya, dan apabila ia bepergian si isteri ini akan menjaga dirinya.” (HR Abu Dawud no. 1417. Asy-Syaikh Muqbil t berkata dalam Al-Jami’ush Shahih 3/57: “Hadits ini shahih di atas syarat Muslim.”) 


Begitu besar keutamaan istri yang Shalihah, yang pastinya tidak ada pria yang tidak menginginkannya. Namun jika saat kau telah menikah dan istrimu tidak seperti yang kau harapkan, maka janganlah kau hardik dia dengan kata kata jelek. Jangan pula bandingkan kejelekan dia dengan kebaikan dari wanita lainnya.


Istrimu adalah Perhiasanmu, jadikan ia sebagaimana perhiasan yang terbaik yang kau punya. Bimbing dia dengan lembut sebagaimana rasulullah pernah bersabda : “Nasihatilah perempuan dengan cara yang baik! Perempuan itu diciptakan dari tulang rusuk, sementara yang paling bengkok itu bagian teratasnya. Jika engkau bersikeras meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika engkau membiarkannya, ia akan bengkok selamanya. Maka nasihatilah perempuan dengan cara yang baik!” (HR Bukhari, Muslim, Ibnu Abi Syaibah, dan Baihaqi)

Percayalah, istrimu adalah sebaik baik perhiasan yang kau punya… kau hanya perlu menjaga, membimbing, dan menuntunnya sebagaimana itu adalah kewajibanmu sebagai seorang Pemimpin dalam keluargamu. Wallahu a’lam.

Khutbah Jum'at

Santri Menyapa Dunia
Materi Khutbah Jum'at, 6 Maret 2015
di Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar
Oleh : Ustadz Nurul Fazri (Al Faqir 'Ala Rohmatillah)

Hadirkan Jiwamu Dalam MenghadapNya
Disadur dari : Tulisan Ukhty Elyna Dayanti

الخطبة الأولى

إن الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفيره ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا من يهدالله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له. أشهد أن لا اله إلا الله و أشهد أن محمدا عبده ورسوله. اللهم صل و سلم و بارك على محمد و على اله و صحبه ومن اهتدى بهداه إلى يوم القيامة.
يا ايها الناس اتقوا ربكم الذي خلقكم من نفس واحدة  وخلق منها زوجها وبث منهما رجالا كثيرا ونساء واتقوا الله الذين تساءلون به والارحام إن الله كان عليكم رقيبا
ياايها الذين امنوا اتقواالله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون
اما بعد. فيا عبا دالله او صيكم واياي بتقوى الله فقد فاز المتقون

Hadirin Sidang Jum’at Rahimakumullah
Pertama – tama, marilah kita senantiasa bersama – sama memanjatkan kalimat syukur dan pujian, hanya kehadirat – Nya. Sang pencipta alam raya, maha dari segala maha, ialah Allah SWT. Yang telah memberi kita jutaan nikmat, yang terbagi ke dalam 2 aspek penting dalam kehidupan kita, yakni : nikmat jasmani dan nikmat rohani. Selain 2 nikmat ini, ada satu pemberiannya lagi, yang harus kita syukuri. Yaitu rahmat-Nya. Karena, berkat rahmat-nyalah, pada siang hari ini, kita dapat berkumpul kembali, untuk melaksanakanshalat Jum’at berjama’ah.
Sholawat yang selalu didiringi dengan untaian bait – bait salam, mari kita sanjungkan kepada bagianda kita, nabi agung Muhammad SAW. Sang pembawa risalah, sebagai lentera bagi kehidupan seluruh umat, dan juga sebagai penerang bagi alam dunia ini, sebuah alam yang pernah tertutupi oleh pekatnya asap kemaksiatan di era jahiliyah dulu.
Pada kesempatan kali ini, khotib berwasiat kepada seluruh jama’ah umumnya, dan kepada diri khotib pribadi khususnya. Untuk terus berusaha, melangkahkan kaki menuju kehidupan yang lebih berkhidmat dan bertaqwa kepada sang kholik Allah SWT. Mari bersama, kita tingkatkan porsi ibadah dan kekhusyuan kita dalam menjalankan segala perintah-Nya.

Sidang Jum’at yang berbahagia
Firman Allah dalam Al – Qur’an
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Artinya :
Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.  Surah Al Baqarah ayat 45

Sidang Jum’at rahimakumullah
Dalam sholat yang  kita laksanakan setiap hari, yang kita mulai dari Takbir, ruku’, i’tidal, sujud, hingga salam, semuanya kita gerakkan secara otomatis. Kita tak perlu takut ruku’ kita akan nyasar menjadi sujud, bacaan i’tidal kita akan nyasar menjadi bacaan takhiyat, kita tak perlu takut ataupun khawatir, Karena tubuh kita akan selalu bergerak dengan bacaannya lengkap, meski jiwa kita tak pernah bergerak takbir; meskipun jiwa kita tak pernah ikut membaca salam.
Mungkin istilah autopilot, tak hanya ada dalam dunia penerbangan saja, melainkan dalam sholat juga ada istilah autopilot, dalam sholat sering kita memperbolehkan jiwa kita berlarian. Kadang kita membawanya di area kerja, area hobi, area keluarga, hingga ranah remeh temeh seperti kunci kendaraan yang terselip entah dimana, tapi sholat kita selesai sampai salam, bahkan tambah dengan rawatibnya yang sama menggunakan metode auto pilot.
  Namun, ternyata bukan kita saja satu-satunya orang yang menghidupkan mode autopilot di dalam sholat. Karena hamper setiap manusia sangat suka dengan sholat yang menggunakan mode Autopilot.
Apakah kita tidak ingin jiwa kita sesekali sholat, menghadap sebenar-benarnya kepada Rabb kita ? mungkin pertanyaan seperti ini yang akan muncul dari hati kita.

Sidang Jum’at yang berbahagia
Untuk itu kami mengajak diri pribadi dan jamaah semuanya untuk secara berlahan - lahan menghentikan sholat mode autopilot kita.
Mari hadirkan jiwa kita dalam sholat, dan hadapkanlah ia kepada Allah sang pemilik alam semesta. Bukan kantuk ataupun rasa malas yang kitaa hadirkan dalam sholat kita.
Rasullullah SAW mengibaratkan, shalatlah ibarat ini shalat terakhir kita dan hadirkan Allah dihadapan kita. Jangan terlalu sering melakukan gerakan yang bukan bagian dari sholat,  garuk – garuk atau perbuatan yang lainnya. Bayanglkan, Seorang abdi saja jika berada di depan rajanya, mungkin sudah bergetar seluruh badannya, sedangkan kita yang melaksanakan sholat, langsung di hadapan Allah SWT Raja Alam semesta, pernahkah kita sholat sampai bergetar badan kita karena takut, tertunduk malu atas segala dosa, tertunduk malu atas semua nikmat yang kurang kita syukuri. Pernahkah ?

Hadirin rahimakumullah
Semuanya memang  membutuhkan proses,  membutuhkan waktu, membutuhkan ilmu, dan yang terpenting adalah ilmu,
Untuk itu, mari bersama – sama kita melaksanakan sholat bukan hanya sekedar menggugurkan kewajiban, tapi kita anggap sholat sebagai suatu kebutuhan yang harus kita cukupi setiap saat, sebagai satu – satunya tempat berkomunikasi, curhat, meminta solusi dan meminta tolong kepada Allah.
الا بذكر الله تطمئن القلوب
بارك الله لي ولكم في القران العظيم. ونفعني واياكم بما فيه من الايات وذكر الحكيم.
اقول قول هذا, فاستغفروا الله لي ولكم ولسائرالمؤمنين الصالحين. انه هو الغفورالرحيم.


الخطبة الثانية
الحمدلله الذي كان بعباده خبيرا بصيرا, تبارك الذي جعل في السماء بروجا وجعل فيها سراجا منيرا. اشهد ان لا اله الا الله واشهد ان محمدا عبده ورسوله الذي بعثه بالحق بشيرا ونذيرا. اللهم صل عليه وعلى اله وصحبه وسلم تسليماكثيرا.
ياايهاالذين امنوااتقواالله ولتنظزنفس ما قدمت لغد واتقواالله ان الله خبير بما تعملون
ان الله وملائكته يصلون على النبي, ياايها الذين امنوا صلوا عليه وسلما تسليما
اما بعد, فيا عبادالله اوصيكم واياي بتقوىالله فقد فاز فوزاعظيما
اللهم صل وسلم على هذا النبي الكريم. والحمدلله رب العلمين. اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين ولمسلمات. الاحياء منهم والاموات, انك سميع مجيب الدعوات يا قاضيالحاجات اللهم اعنا على ذكرك وشكرك وحسن عبادتك.
اللهم نور قلوبنا بنورهدايتك و نورقرانك ونور علومك ونورسنة رسولك
كما نورت الارض بنور سمشك وقمرك ابدا برحمتك يا ارحم الرا حمين
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

عبادالله   كبر مقة عندالله ان تقولوا مالا تعلمون
اُذْكُرُوْا اللهَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِد ْكُمْ ،
وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

اقيمواالصلاة

Teknologi

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Teknologi

Teknologi adalah ujian dari Allah, bisa menambah pahala bisa juga menambah dosa

# "kenapa update-an socmed nya agama mulu?" Soalnya saya punya agama jadi mau mengamalkan aja, kan sunnah Rasul sampaikanlah kebaikan walau satu ayat. Walau diri sendiri belum bener seenggaknya bisa jadi selfreminder sendiri, soalnya Allah gak suka saat kita menyampaikan kebaikan tapi kitanya sendiri gak mengamalkannya (lihat Al Baqarah 44 ya)

kalau kita update postingan yang mengingatkan kebaikan kita dapat 1 pahala karena kita sudah mengajak dan membagi ilmu yang kita punya (walau aslinya juga masih fakir ilmu banget) , dan misalnya ada orang lain yang baca postingan kita terus jadi tegerak hatinya dan mengamalkan apa yang kita sampaikan kita jadi dapat pahala lagi sesuai dengan apa yang dikerjakan oleh orang lain tersebut, bahkan saat orang lain cukup hanya mengingat apa yang pernah kita posting aja tetep jadi aliran pahala.

dakwah itu mengajak dan mengingatkan, dan merupakan kewajiban buat semua yang mengaku muslim karena kita semua adalah khalifah! bukan cuma tugas ustadz ustadzah di TV.

dulu biasa aja sama orang-orang yang hobi mengaitkan segala hal agama-agama’an gitu, sekarang karena udah tau seluk beluknya jadi iri banget sama mereka yang udah lama terjun dalam dakwah, coba bayangin berapa banyak orang-orang yang udah mereka ajak dalam kebaikan, berapa banyak juga catatan kebaikan yang udah dicatet sama malaikat Raqib?

# “Apabila seorang hamba meninggal dunia maka terputuslah amalannya kecuali tiga:
- sedekah jariyah
- anak soleh yang mendoakan kedua orangtuanya
- Ilmu yang bermanfaat (HR muslim)

Smarthpone with a smart muslim/ah, yuk

Wednesday, March 4, 2015

Penantian Berbalut Takwa

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Akan ada hari dimana buku-buku koleksi dari kita akan tersusun rapih memenuhi isi lemari.
#
Akan ada hari dimana pakaianku akan bersanding dengan pakaianmu didalam satu lemari yang sama.
#
Akan ada hari dimana kamu merasakan nyaman, karna kamarmu nanti sudah bersih, rapih dan harum.
#
Akan ada hari dimana makanan lezat sudah tersaji diatas meja makan, dan secangkir teh hangat yang siap menemani hari lelahmu.
#
Akan ada hari dimana sebuah peluk hangat siap menyambut kedatanganmu, dan ada sosok yang sabar menanti dari balik pintu.
#
Dan kau tahu ? Hari itu... adalah hari dimana aku dan kamu sudah bersatu.
#
Hari dimana setiap apa yang aku kerjakan, dan kamu berikan untukku menjadi pahala yang berkah di hadapanNya.
#
Dan kamu tahu ? Hari itu pula dimana hari yang saat ini aku dan kamu nantikan.
#
Meski namamu masih tersembunyi.
#
Namun doaku dan doamu.
#
Sibukku dan sibukmu dalam hal kebaikan.
#
Menjadi saksi dimana kita saling berharap akan hari itu dan siap dipersatukan olehNya.
#
Hari dimana kita menjadi halal dalam biduk pernikahan.

Ya.. Semoga sibukmu dan sibuku adalah sibuk yang baik yang mendekatkan rezeqi baik yang mampu membuat Tuhan percaya kita berjuang di jalan yang baik. Sabar yaaa :)

Sudah Punya Bekal Apa?

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Sudah Punya Bekal Apa?
Seperti biasa.. Usai menimba ilmu, sahabat saya berbagi cerita yang dipunya. Berikut sepenggal cerita tentang seorang laki-laki paruh baya yang membuat geger seisi masjid di Samarinda, karena didapati ia meninggal dalam kondisi sedang bersujud !
#
Tak ada satupun yang mengenal siapa sosok laki-laki tersebut. Hingga, datang satu pria yang mengaku, mengetahui siapa laki-laki yang meninggal Khusnul Khatimah itu.
#
Laki-laki tersebut hanyalah seorang kuli bangunan. ماشـآءالله لاحـول ولاقـوت الاّبـالله.
#
Sungguh Maha Baiknya الله terhadap laki-laki tersebut. Mungkin ketika semasa hidupnya dudunia tidak ada satupun yang mengenalnya, namun di akhir hayatnya, الله menaikkan derajatnya di mata para hamba yang lainnya !
#
Mendengar cerita sahabat, sontak berhasil membuat air mata netes sedikit demi sedikit dan hati bergetar.
#
Mengingat kematian yang begitu indah diberikan padanya. Yang mungkin kita mengira ia "hanya" seoarang "kuli bangungan".
#
Tapi dengan kuasaNya. Tidak ada yang sulit bagiNya menaikan hambaNya yang ikhlas bersujud padaNya.
#
Maka Allah matikan ia dalam keadaan yang begitu indah dalam keadaan bersujud menghadapNya dan khusnul
Khatimah.
#
Yaa Rabb..
Apalah kita ini?
Sudah cukupkah amalan kita di dunia ketika nantinya Allah Azza Wa Jalla mengirimkan malaikat untuk mengambil ruh dari raga ini?
#
Dalam kondisi bagaimanakah kita, ketika Izrail mencabut nyawa ini?
Sedang beramalkah?
Atau sedang bermaksiatkah?
#
Persiapkan bekal kita menuju akhirat mulai dari sekarang, jangan pernah menunda. Karena malaikat adalah makhluk ciptaan الله yang terkenal dengan ketaatannya. Sekali الله berkata, "cabut nyawa orang ini sekarang!", maka ketika itu pulalah Izrail melakukannya.
#
Dan satu hal yang harus kita ingat. Biarlah kita tidak dikenal oleh penduduk bumi. Asal Allah ridha dengan itu. Sehingga karna ketawadhuan, kesabaran dan keikhlasan yang kita miliki. In Shaa Allah kita akan dikenal oleh penduduk langit dan Allah perkenankan kita memasuki JannahNya. Aamiin Allahumma Aamiin
#
Berusahalah terus menerus untuk dikenali oleh penduduk langit, semangati dirimu "mungkin aku tak banyak dikenal oleh penduduk bumi. Tapi aku akan berupaya agar aku dikenal oleh "penduduk langit".

Tuesday, March 3, 2015

Kebahagiaan Hanya Ada Didalam Hati Yang Qana'ah

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Kebahagiaan Hanya Ada Didalam Hati Yang Qana'ah
Saat lagi ngumpul bareng teman-teman kajian, ada teman saya yang berbagi cerita tentang tetangganya yang ketika di awal menikah dulu, pernah berdagang kaki lima keliling (jualan tape). Kini ia sudah punya ruko dan berjualan sembako.
#
Suatu hari, dagangannya hanya laku sedikit dan tidak bisa mencukupi kebutuhannya. Ketika pulang ke rumah istrinya, kebetulan disana sedang ada teman saya yang berkunjung ke rumahnya untuk memberikan sedikit makanan yang dipunya. Lalu bertanya teman saya, "laku berapa bang dagangannya?". Lalu suaminya menjawab, " hanya sedikit". Istrinya berkata, "sabar ya Bang, mungkin belum rizqi kita".
#
Dan tahukah kalian ? Istrinya itu cantik. Cantik banget dah Ma sha Allah. Tinggi, putih, bersih, matanya indah, Pokoknya idaman ikhwan normal deh. ,(kata teman saya yang melihat langsung istrinya).
#
Mendengar cerita tersebut saya merasa terharu. Kenapa ? Karena dijaman seperti sekarang ini, sangat sulit ditemukan wanita yang memiliki penampilan cantik dan menawan, lebih memilih menghabiskan sisa hidupnya bersama laki-laki yang afwan (hanya seorang penjual tape keliling) dan berpenampilan kurang menarik.
#
Ketika teman saya kepo pada wanita tersebut. Mengapa mau menikah dengan laki-laki itu. Padahal kalau boleh memilih, wanita itu bisa mendapatkan laki-laki yang 2x lipat lebih mapan dan tampan.
#
Tapi apa yang ia katakan ? Wanita itu berkata "suami saya itu rizqi dari Allah. Maka saya syukuri. Dari awal ta'aruf saya sudah pasrahkan segalanya sama Allah. Gak neko-neko mintanya. Cuma satu. Agamanya yang baik. Alhamdullilah dikabulin sama Allah. Gak ada alasan untuk menolak dia. Meski kata orang dia miskin, dia gak ganteng. Tapi saya nyaman. Setiap malam gak pernah absen tahajudnya. Puasa sunnahnya. Hafalan Qur'annya. Waktu kerjanya gak padat. Jadi ada waktu untuk saya dan anak-anak. Alhamdullilah bahagia. Tinggal sabar aja yang di banyakin. Selebihnya biar Allah yang menentukan. Mikirin omongan orang lain gak akan ada habisnya. Emang orang mau kasih kita makan kalo kita kelaperan ?"
Ma shaa Allah ia memiliki sifat qana'ah yang pada saat ini sudah hampir pudar. Tergerus karna nafsu dan kebutuhan akan dunia.
#
Bagi seorang istri memiliki sifat qana'ah dengan apa yang diberikan suami kepadanya itu merupakan aplikasi dari syukur kepada Allah .
#
Janganlah seorang istri menuntut sesuatu yang di luar kemampuan suami. Berapa banyak terjadi akibat dari sikap istri yang kurang/tidak qana'ah menyebabkan suami lupa diri sehingga menghalalkan segala cara untuk memenuhi tuntutan istri yang di luar kemampuannya. Seperti korupsi.
#
Sifat qana'ah ini juga sudah dicontohkan oleh shahabiyah yang shalihah. Lihatlah Asma' binti Abu Bakar yang membantu suaminya Zubair bin Awwam, membawa biji kurma untuk dijual dengan berjalan sejauh 2 km di tengah padang pasir yang panas. Lihatlah Fatimah binti Rasuulullah yang membantu suaminya Ali bin Abi Thalib, hingga merasa keletihan.
#
Istri yang kurang/tidak qana'ah merupakan istri yang tidak bisa menerima kondisi suami dan pemberian suami, yang akan sering mengeluh dalam hidupnya.
#
Nabi Ibrahim pernah menyuruh anaknya nabi Isma'il menceraikan istrinya hanya karena istrinya kurang qana'ah dan sering mengeluh dalam rumah tangganya. Selain itu istri yang tidak qana'ah juga diancam masuk neraka, sebagaimana yang terdapat dalam hadits berikut : "Wahai kaum wanita bersedekahlah dan perbanyaklah istighfar, karena aku melihat kalian menjadi penghuni terbanyak neraka". Lalu seorang wanita yang bernama Jazlah bertanya : "Kenapa wahai Rasulullāh ﷺ kami menjadi penghuni terbanyak neraka?". Beliau menjawab : "Kalian banyak mengutuk dan kufur (tidak bersyukur) terhadap kebaikan (suami)". (HR. Muslim 238, Abu Dawud 4680, Ibnu Majah (4003)
Semoga kita semua yang 'belum menikah' dapat belajar dari sekarang. Qana'ah pada segala nikmat yang Allah berikan. Dan menjadi alarm pengingat kepada ukhty yang sudah menikah. Menjadi bahan muhasabah dan perbaikan diri untuk menjadi istri yang shalihah. Karena sungguh hanya ada di dalam hati yang Qana'ah, kebahagiaan itu ada smile emotikon

Kisah Cinta 'Ali & Fatimah

Santri Mengapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Kisah Cinta 'Ali & Fatimah
Cinta 'Ali dan Fatimah memang luar biasa indah, cinta
yang selalu terjaga kerahasiaannya dalam sikap, kata,
maupun expresi.
Hingga konon karena saking teramat rahasianya syaithan
saja tidak tahu urusan cinta diantara keduanya. Dan
akhirnya Allah menyatukan mereka dalam sebuah ikatan
suci pernikahan. disinilah bunga-bunga cinta mulai
merekah
Sudah lama 'Ali terpesona dan jatuh hati pada Fatimah,
ia pernah tertohok dua kali saat Abu Bakar dan Ummar
melamar fatimah. Sementara dirinya belum siap untuk
melakukannya. Apalagi yang menjadi "saingannya"
adalah 2 orang sahabat terbaik Nabi.
Pada saat kaum muslimin hijrah ke Madinah, Fatimah
dan kakaknya Ummu Kulsum tetap tinggal di Makkah
sampai Nabi mengutus orang untuk menjemputnya.
Setelah Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menikah
dengan Aisyah binti Abu Bakar, para sahabat berusaha
meminang Fatimah. Abu Bakar RA dan Umar RA maju
lebih dahulu untuk meminang tapi nabi menolak dengan
lemah lembut.
Lalu 'Ali bin Abi Thalib datang kepada Rasulullah untuk
melamar, lalu ketika Rasulullah bertanya, “Apakah
engkau mempunyai sesuatu ?”, Tidak ada ya
Rasulullah,” jawabnya. “ Dimana pakaian perangmu yang
hitam, yang saya berikan kepadamu,” Tanya Rasullah
shallallahu 'alaihi wa sallam lagi. “Masih ada padaku
wahai Rasulullah,” jawab 'Ali. “Berikan itu kepadanya
(Fatimah) sebagai mahar,” kata Beliau.
Ali bergegas pulang dan membawa baju besinya, Nabi
menyuruh menjualnya dan baju besi itu dijual kepada
Utsman bin Affan seharga 470dirham, Kemudian
diberikan kepada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam
dan diserahkan kepada Bilal untuk membeli perlengkapan
pengantin.
Dan di sisi lain, Fatimah ternyata juga sudah lama
memendam cintanya kepada 'Ali
Kaum muslim merasa gembira atas pernikahan Fatimah
dan 'Ali bin Abi Thalib, setelah setahun menikah lalu
dikaruniai anak bernama Al-Hasan RA dan saat Hasan
genap berusia 1 tahun lahirlah Husein RA pada bulan
Sya’ban tahun ke 4H
Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari
setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada 'Ali:
Wahai suamiku, aku telah halal bagimu, aku sangat
bersyukur pada Allah karna Ayahku memilihkan suami
yang tampan, sholeh, cerdas & baik sepertimu
'Ali : “Aku pun begitu wahai Fatimahku sayang, aku
sangat bersyukur kepada Allah akhirnya cintaku padamu
yang telah lama kupendam telah menjadi
halal dengan ikatan suci pernikahanku denganmu.
Fatimah : (berkata dengan lembut) “Wahai suamiku,
bolehkah aku berkata jujur padamu? karena aku ingin
terjalin komunikasi yang baik diantara kita dan kelanjutan
rumah tangga kita” ucap Fatimah.
Ali : “Tentu saja istriku, silahkan, aku akan
mendengarkanmu…”.
Fatimah : “Wahai 'Ali suamiku, maafkan aku,...tahukah
engkau bahwa sesungguhnya sebelum aku menikah
denganmu, aku telah lama mengagumi dan memendam
rasa cinta kepada seorang pemuda, dan aku merasa
pemuda itu pun memendam rasa cintanya untukku.
Namun akhirnya ayahku menikahkan aku denganmu.
Sekarang aku adalah istrimu, kau adalah imamku maka
aku pun ikhlas melayanimu, mendampingimu,
mematuhimu dan
menaatimu, marilah kita berdua bersama-sama
membangun keluarga yang di ridhoi Allah”
Sungguh bahagianya 'Ali mendengar pernyataan Fatimah
yang siap mengarungi bahtera kehidupan bersama, suatu
pernyataan yang sangat jujur dan tulus dari hati
perempuan shalihah. Tapi 'Ali juga terkejut dan agak
sedih ketika mengetahui bahwa sebelum menikah
dengannya
ternyata Fatimah telah memendam perasaan kepada
seorang pemuda. Ali merasa agak sedih karena
sepertinya Fatimah menikah dengannya karena
permintaan Rasul yang tak lain adalah ayahnya Fatimah.
'Ali kagum pada Fatimah yang mau merelakan
perasaannya demi taat dan berbakti kepada orang tuanya
yaitu Rasul & mau menjadi istri 'Ali dengan ikhlas.
Namun 'Ali memang sungguh pemuda yang sangat baik
hati, ia memang sangat bahagia sekali telah menjadi
suami Fatimah, tapi karena rasa cintanya sangat tulus
kepada Fatimah, hati 'Ali pun merasa agak bersalah jika
hati Fatimah terluka. Karena 'Ali sangat tahu bagaimana
rasanya menderita karena cinta. Dan sekarang Fatimah
sedang merasakannya . 'Ali bingung ingin berkata apa,
perasaan didalam hatinya bercampur aduk. Di satu sisi ia
sangat bahagia telah menikah dengan Fatimah dan
Fatimah pun telah ikhlas menjadi istrinya. Tapi disisi lain
'Ali tahu bahwa hati Fatimah sedang terluka. 'Ali pun
terdiam sejenak. Fatimah pun lalu berkata, “Wahai 'Ali
suamiku sayang, Astaghfirullah maafkan aku. Aku tak
ada maksud ingin menyakitimu, demi Allah aku hanya
ingin jujur padamu, saat ini kaulah pemilik cintaku, raja
yang menguasai hatiku.”
'Ali masih saja terdiam, bahkan 'Ali mengalihkan
pandangannya dari wajah Fatimah yang cantik itu.
Melihat sikap 'Ali, Fatimah pun berkata sambil merayu
'Ali, “Wahai suamiku 'Ali, tak usah lah kau pikirkan kata-
kataku itu, marilah kita berdua nikmati malam indah kita
ini. Ayolah sayang, aku menantimu 'Ali”.
'Ali tetap saja terdiam dan tidak terlalu menghiraukan
rayuan Fatimah, tiba-tiba 'Ali pun berkata,“Fatimah, kau
tahu bahwa aku sangat mencintaimu, kau pun tahu
betapa aku berjuang memendam rasa cintaku demi untuk
ikatan suci bersamamu, Tapi Fatimah, tahukah engkau
saat ini aku juga sedih karena mengetahui hatimu
sedang terluka. Sungguh aku tak ingin orang yang
kucintai tersakiti, aku merasa bersalah jika seandainya
kau menikahiku bukan karena kau sungguh-sungguh cinta
padaku.
Fatimah pun tersenyum mendengar kata-kata 'Ali, 'Ali
diam sesaat sambil merenung, tak terasa mata 'Ali pun
mulai keluar air mata, lalu dengan sangat tulus 'Ali
berkata lagi, “Wahai Fatimah, aku sudah menikahimu tapi
aku belum menyentuh sedikit pun dari dirimu lalu dengan
sangat tulus 'Ali berkata lagi, “Wahai Fahtimah, aku
sudah menikahimu tapi aku belum menyentuh sedikit pun
dari dirimu kau masih suci. Aku rela menceraikanmu
malam ini agar kau bisa menikah dengan pemuda yang
kau cintai itu, aku akan ikhlas, lagi pula pemuda itu juga
mencintaimu. Jadi aku tak akan khawatir ia akan
menyakitimu. Aku tak ingin cintaku padamu hanya
bertepuk sebelah tangan , sungguh aku sangat
mencintaimu, demi Allah aku tak ingin kau terluka…
Menikahlah dengannya, aku rela”. Fatimah juga
meneteskan air mata sambil tersenyum menatap 'Ali,
Fatimah sangat kagum dengan ketulusan cinta 'Ali
kepadanya ketika itu juga Fatimah ingin berkata kepada
'Ali, tapi 'Ali memotong dan berkata, “Tapi Fathimah,
sebelum aku menceraikanmu, bolehkah aku tau siapa
pemuda yang kau pendam rasa cintanya itu?, aku berjanji
tak akan meminta apapun lagi darimu..
Airmata Fatimah mengalir semakin deras, Fatimah tak
kuat lagi membendung rasa bahagianya dan Fatimah
langsung memeluk 'Ali dengan erat. Lalu Fatimah pun
berkata dengan tersedu-sedu, “Wahai 'Ali, demi Allah aku
sangat mencintaimu, sungguh aku sangat mencintaimu
karena Allah. Berkali-kali Fatimah mengulang kata-
katanya. Setelah emosinya bisa terkontrol, Fatimah pun
berkata kepada 'Ali, “Wahai 'Ali, Awalnya aku ingin
tertawa dan menahan tawa sejak melihat sikapmu
setelah aku mengatakan bahwa sebenarnya aku
memendam rasa cinta kepada seorang pemuda sebelum
menikah denganmu, aku hanya ingin menggodamu, sudah
lama aku ingin bisa bercanda mesra bersamamu. Tapi
kau malah membuatku menangis bahagia. Apakah kau
tau sebenarnya pemuda itu sudah menikah wahai 'Ali ???
'Ali menjadi bingung, 'Ali pun berkata dengan selembut
mungkin, walaupun ia kesal dengan ulah Fatimah
kepadanya ”Apa maksudmu wahai Fatimah? Kau bilang
padaku bahwa kau memendam rasa cinta kepada
seorang pemuda, tapi kau malah bilang sangat
mencintaiku,dan kau juga bilang ingin tertawa melihat
sikapku, apakah kau ingin mempermainkan aku Fatimah..
sudahlah tolong sebut siapa nama pemuda itu? Mengapa
kau mengharapkannya walaupun dia sudah menikah?”.
Fatimah pun kembali memeluk 'Ali dengan erat, tapi kali
ini dengan dekapan yang mesra. Lalu menjawab
pertanyaan 'Ali dengan manja, 'Ali sayang, kau benar
seperti yang ku katakan bahwa aku memang telah
memendam rasa cintaku itu, aku memendamnya
bertahun-tahun, sudah sejak lama aku ingin
mengungkapkannya, tapi aku terlalu takut, aku tak ingin
menodai anugerah cinta yang Allah berikan ini, aku pun
tau bagaimana beratnya memendam rasa cinta apalagi
dahulu aku sering bertemu dengannya. Hatiku bergetar
bila ku bertemu dengannya. Tapi tahukah engkau wahai
sayangku, pada malam pertama pernikahannya ia malah
di buat menangis dan kesal oleh perempuan yg baru
dinikahinya.
'Ali pun masih agak bingung, tapi Fatimah segera
melanjutkan kata-katanya dengan nada yang semakin
menggoda 'Ali, ”Kau ingin tahu siapa pemuda itu?
Baiklah akan kuberi tahu. Sekarang ia berada disisiku,
aku sedang memeluk mesra pemuda itu, tapi kok dia
diam saja ya, padahal aku memeluknya sangat erat dan
berkata-kata manja padanya, aku sangat mencintainya
dan aku pun sangat bahagia ternyata memang dugaanku
benar, ia juga sangat mencintaiku…”
'Ali berkata kepada Fatimah, “Jadi maksudmu…???”
Fatimah pun berkata, “Ya wahai cintaku, kau benar,
pemuda itu bernama 'Ali bin Abi Thalib sang pujaan
hatiku”
Sekian kisah cinta 'Ali RA dan Fatimah RA, semoga kita
bisa mengambil pelajaran dan hikmahnya, Aamiin
allahumma aamiin

Monday, March 2, 2015

الحبّ الخالص

الطلاب يتحادث الدنيا

# الحبّ الخالص
إذا كان قلبي
يخلل نفسي في أحلامي 
تعود ذكرتي
متى الحبّ يلاقى الحبّ
صاحت الليلة
والنهار وهما في غناء
أقدر على السماع
شوقك يدعوني واسمي
متى كنت غبت في أيّامك
أنتظرك في الدوام اليوم
لن أغادر منك
مستلزما في قلبك أنت
لن تباعد عنّي
مستلزما في قلبي أنا
وروحي يصيح
يؤكّد أن حبّي إليك
وشكري لخالق
الحبّ يوحّد حبّنا
متى كنت غبت في أيّامك
أنتظرك في الدوام اليوم
محبّتنا تصور التواريخ
تنشر قصّة تملأ بالرحمة
حتّى كلّ واحد من الإنسان
قد قرّروا أنّ حبّنا خالص
متى كنت غبت في أيّامك
أنتظرك في الدوام اليوم
تلوّن الوادى
يكون قائما بنا معانقا
والروحان اللذان يتجسّدان
في سكون المحبّة
تنشر قصّة تملأ بالرحمة
حتّى كلّ واحد من الإنسان
قد قرّروا أنّ حبّنا خالص

Sunday, March 1, 2015

Kisah 3 pemuda

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Kisah 3 pemuda

Malam itu, tiga orang pemuda bertamu di rumah pak kyai.. Ketiga pemuda itu mempunyai hajat yang sama, ingin melamar putri kyai...

Kyai : Siapa namamu..?

Pemuda 1 : Annas, kyai...

Kyai : Bagus nian namamu... maksud kedatangan..?

Pemuda 1 : Mau melamar putri pak kyai...

Kyai : Ooh ya.... Kalau begitu saya tes dulu,ya... Coba kamu baca Surat AnNas, sesuai dengan namamu..

Pemuda 1 : Baik, kyai... Lalu dia membaca surat AnNas dengan lancar.. Pak kyai manggut-manggut..

Kyai : Bagus.... sekarang kamu... Siapa namamu..? Tanya pak Kyai sambil menatap pemuda ke 2

Pemuda 2 : Thariq, kyai.

Kyai : Hmm... nama yang bagus.... tesnya sama.... kamu baca surat Ath Thariq, ya...

Pemuda 2 : Baik, kyai... Lalu dia membaca surat Ath Thariq dengan lancar... Pak kyai kembali manggut-manggut... sambil menatap pemuda ke 3 yang tampak pucat....

Kyai : Kamu, siapa namamu?

Pemuda ke 3 : (berkeringat dingin).. Saya Imron, pak Kyai.. tapi biasa dipanggil Qulhu....

Kyai : ( bengong )

Sebening Embun, Seluas Alam Raya

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Sebening Embun, Seluas Alam Raya
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Terkadang masih sering harapkan pujian manusia,
Seolah penilaian mereka paling penting,
Aku lupa, satu-satunya penilai teradil hanyalah Engkau.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Sering kali terkuasai dengki kepada mereka yang ku nilai karunianya melebihi apa yang Engkau beri padaku,
Seolah apa yang sudah ada padaku tiada berharga dibandingnya,
Aku lupa, satu-satunya pemberi teradil hanya Engkau.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Berulang kali terpancing emosi oleh apa yang ku anggap mengusik ketenanganku,
Seolah emosi adalah solusi masalah,
Aku lupa, Engkau memerintahkanku untuk selalu bersabar & mengingatMu agar jiwa menjadi tenang.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Masih sering menunda hakMu sebagai pencipta,
Seolah ku anggap akhirat itu tak ada,
Aku lupa, akan datang masa dimana segala amal ibadahku akan ditakar.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Selalu menganggap apa yang telah didapat adalah murni karena usahaku,
Seolah tiada Engkau yang berkuasa atas segala apa yang ada di dunia,
Aku lupa, aku ini cuma hamba yang jika Engkau tarik semua yang ada padaku, aku ini tiada akan berdaya.
.
Hati ini belum sebening embun, ya Rabb,
Masih menghibahkan aib saudara saudariku,
Seolah aku adalah manusia tanpa cacat dan dosa,
Aku lupa, tiada manusia sempurna.
ya Rabb,
Karuniakan kepadaku hati sebening embun dan seluas alam,
Agar apapun yang sedang dan akan ku lakukan tanpa beban karena aku yakin Engkau mengawasiku dalam segala aktifitas,
Anugerahkan aku rasa takut setinggi langit, dan kuatkanlah aku untuk senantiasa mampu mengarungi samudera ampunanMu,
Supaya aku tunduk pada semua takdirMu sampai kelak datang ajalku.
Izinkan aku menjadi tawadhu' dengan segala keterbatasanku.

Saturday, February 28, 2015

Warnai harimu dengan dzikir

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Warnai harimu dengan dzikir

untaian kata indah yang terucap di mulutku
tak seindah shalawat dan dzkirku kepadaMu
amalan ringan yang mudah bagiku
namun sering kulalaikan untuk mengingatmu .

alunan syair indah dengan firmanMu
yang kadang berat tercuap di lidahku
alunan syair yang selalu membuatku rindu
rindu dengan semua muara dan kasih sayangMu .

Ya Rabb, ampuni segala salah dan khilafku
biarkan dzikirku sebagai penawar sedih dan gelisah hatiku
izinkan dzikirku selalu teruntai di sela kesibukanku
dzikirMu membuat hati selalu terjaga, menjadikan obat bagi kelembutan hati yang tebelenggu .

dzikirMu adalah ibadah paling afdhal yang menghantarkanku menuju RidhoMu
melahirkan inabah dan pembuka pintu ilmu bagi hambaMu
sesungguhnya dzikirku sumber kemuliaan jiwa dan kekuatan qolbu
yang menambah saksiku saat di hadapkan di akhiratMu.

keep istiqomah ukhti shalihah ^^
banyak manfaat jika kita selalu ingat, dengan berdzikir menjadikan kita selamat dunia akhirat.
semoga dengan kita selalu berdzikir, semakin kita dekat dalam mengingat, menjaga lidah dari perkataan yang dilarang dan di laknat, mendapat naungan dunia akhirat
Aamiin

Abdullah bin Umar (Wafat 72 H)

Santri Menyapa Dunia
Ibadillah (1)
Abdullah bin Umar (Wafat 72 H)
Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.
Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salahseorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika, Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada pendapat orang lain. Imam Malik
dan az-Zuhri berkata:” Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar”. Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.
Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no.4825 dan Tahdzib al-Asma’ 1/278, Thabaqat Ibn Sa’ad 4/105

Keep Your Love Till The Time

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
Cukup cintai ia dalam diam .. Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..
Kau ingin memuliakan dia,
Dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.

Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu .. Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu .. Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali ?


Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah .. Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
Kekuatan harapan ..
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ?

Dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
Biarkan ia tetap diam .. 

Jika dia memang bukan milikmu,
Toh Allah, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat.. 

Biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu
Menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu.


Pantaskah?

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Pantaskah?

Kalau ingat hadits
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah WANITA.” (HR Bukhari dan Muslim), disitu sering saya merasa sedih
.
Bila melihat lagi ke dalam diri ini, betapa banyak maksiat yang masih dilakukan dan masih sulit untuk ditinggalkan, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila dengar pujian orang lain yang setinggi langit, sedang itu semua hanyalah KARENA ALLAH yang menutupi segala AIB dan diri ini, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila ingat bahwa diri ini benar-benar tidak sebaik dari yang orang sangkakan, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila ingat masa lalu yang kelam, tak mau mencari ilmu agama, lebih-lebih lagi untuk taat padaNya, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila tersadar bahwa dulunya bibir ini lebih sering melantukan syair-syair syaithan dibanding ayat suci Al-Qur'an, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila coba diungkit lagi, barangkali lidah ini sering
mencelakakan saudara sesama muslim, ghibah, fitnah, dan terbujuk rayuan syaithan, dibanding menasehati dan menyampaikan kebaikan, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila ingat bahwa pintu neraka selalu terbuka lebar, bahkan Malaikat Mikail pun tak pernah lagi tertawa semenjak neraka diciptakan, sedang kata taubat masih di pangkalnya lidah, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila berkaca pada diri sendiri, terkadang masih lalai dari apa yang sudah dinasehatkan kepada yang lain, disitu sering saya merasa sedih
----------------------------
Ya Rabb, masih pantaskah aku memohon lebih kepada-Mu, setelah ku sadari bahwa tak sedikitpun Engkau menahan nikmat dan karunia-Mu sebab dosa-dosaku.. :'(

Friday, February 27, 2015

MENGAWALI HARI

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

MENGAWALI HARI
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tiada suatu hari bagi para hamba yang bangun PAGI-PAGI kecuali dua malaikat akan turun.
Salah satu dari malaikat itu berkata, 'Ya Allah, berikanlah kepada orang yang bersedekah dengan pahalanya.'
Malaikat yang kedua berkata, 'Ya Allah, berikanlah kerusakan pada orang yang kikir'.'' (HR Bukhari).

Pada hadis di atas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengungkapkan ada dua malaikat yang setiap pagi mendoakan manusia. Satu mendoakan kebaikan dan satunya lagi mendoakan keburukan.
Manusia yang memulai hari dengan baik (digambarkan dengan orang yang bersedekah) akan didoakan kebaikan oleh malaikat.
Sementara manusia yang memulai hari dengan buruk (digambarkan dengan orang kikir) akan didoakan keburukan oleh malaikat lainnya.

Tapi, aktifitas manusia yang begitu padat membuatnya lupa untuk berniat melakukan kebaikan di pagi hari.
Akibatnya, yang dihasilkan di hari itu pun hanya keuntungan yang sifatnya materi, kalau tidak malah kerugian karena sudah berniat buruk.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, melalui hadits itu, mengingatkan kita untuk selalu mengawali hari dengan kebaikan, apapun bentuknya.
Awal yang baik in shaa Allah akan menghasilkan akhir yang baik pula.
Semoga kita dan anak2 keturunan kita semua menjadi orang-orang yang senantiasa mengawali harinya dengan menebar kebaikan dan menutup harinya juga dengan kebaikan. Aamiin.

Semangat pagi Sahabat, belajar dari ajaran Rasul kita diatas, teruslah menebar kebaikan, terus bersedekah, bahkan walau baru bisa dalam sedekah kata-kata kebaikan, kata-kata yang barangkali bisa menginspirasi orang lain. Dan jangan lupa temui Allah di waktu dhuha ini.
Baraka Allah fikum.

Cemburu ?

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Cemburu ?

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang cantik wajahnya.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang hobby memamerkan bentuk body nya.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang menjadi rebutan para lelaki.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang sedang berkhalwat kepada ikhwan.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang sedang canda tawa bersama pasangannya yang belum halal.

Akan tetapi...........
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga dirinya.
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga lisannya.
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga auratnya.
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga ibadahnya.
Aku cemburu kepada wanita yang tidak mudah untuk di rayu para ikhwan.
Dan aku hanyalah cemburu kepada wanita SHOLIHAH.......
.
Bahkan, sekalipun aku tidak pernah cemburu melihat akhwat dan ikhwan berkhalwat.
Sebab, aku hanya cemburu ketika sosok pasangan yang sholih dan sholihah berdiri di atas pelaminan.

Yaa Allah......
Jadikanlah kami menjadi wanita yang baik budi pekertinya.
Jadikanlah kami menjadi wanita yang pandai menjaga lisan dalam tutur kata.
Jadikanlah kami menjadi wanita yang pandai menjaga aurat dari yang bukan mahram.
Jadikanlah kami menjadi wanita yang pandai menjaga diri dari rayuan para lelaki.

Allahumma Aamiin.......
.
.
Khusus akhwat,
Jaga dirimu.
Jaga lisanmu.
Jaga ibadahmu.
Jaga perilakumu.

Ali bin Abi Thalib

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurosyidin

Ali bin Abi Thalib

Khalifah keempat (terakhir) dari al-Khulafa’ ar-Rasyidun (empat khalifah besar); orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak; sepupu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam yang kemudian menjadi menantunya. Ayahnya, Abu Talib bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, Abdullah bin Abdul Muttalib. Ibunya bernama Fatimah binti As’ad bin Hasyim bin Abd Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali.
Ketika berusia 6 tahun, ia diambil sebagai anak asuh oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pernah diasuh oleh yahnya. ada waktu Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam diangkat menjadi rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ia adalah orang kedua yang menerima dakwah Islam, setelah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Sejak itu ia
selalu bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, taat kepadanya, dan banyak menyaksikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menerima wahyu. Sebagai anak asuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia banyak menimba ilmu mengenai rahasia ketuhanan maupun segala persoalan keagamaan secara teoretis dan praktis.
Sewaktu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq, Ali diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan tidur di tempat tidurnya. Ini dimaksudkan untuk memperdaya kaum Kuraisy, supaya mereka menyangka bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam masih berada di rumahnya. Ketika itu kaum quraisy merencanakan untuk membunuh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Ali juga ditugaskan untuk mengembalikan sejumlah barang
titipan kepada pemilik masing-masing. Ali mampu melaksanakan tugas yang penuh resiko itu dengan sebaik-baiknya tanpa sedikit pun merasa takut. Dengan cara itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar selamat meninggalkan kota Mekah tanpa diketahui oleh kaum Kuraisy.
Setelah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar telah sampai ke Madinah, Ali pun menyusul ke sana. Di Madinah, ia dikawinkan dengan Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang ketika itu (2 H) berusia 15 tahun. Ali menikah dengan 9 wanita dan mempunyai 19 orang putra-putri. Fatimah adalah istri pertama. Dari Fatimah, Ali mendapat dua putra dan dua putri, yaitu Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kulsum yang kemudian diperistri oleh Umar bin Khattab. Setelah Fatimah wafat, Ali menikah lagi berturut-turut dengan:
Ummu Bamin binti Huzam dari Bani Amir bin Kilab, yang melahirkan empat putra, yaitu Abbas, Ja’far, Abdullah, dan Usman. Laila binti Mas’ud at-Tamimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Abdullah dan
Abu Bakar. Asma binti Umair al-Kuimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Yahya dan Muhammad.
As-Sahba binti Rabi’ah dari Bani Jasym bin Bakar, seorang janda dari Bani Taglab, yang melahirkan dua nak, Umar dan Ruqayyah; Umamah binti Abi Ass bin ar-Rabb, putri Zaenab binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang melahirkan satu anak, yaitu Muhammad. Khanlah binti Ja’far al-Hanafiah, yang melahirkan seorang putra, yaitu Muhammad (al-Hanafiah). Ummu Sa’id binti Urwah bin Mas’ud, yang melahirkan dua anak, yaitu Ummu al-Husain dan Ramlah. Mahyah binti Imri’ al-Qais al-Kalbiah, yang melahirkan seorang anak bernama Jariah.
Ali dikenal sangat sederhana dan zahid dalam kehidupan sehari-hari. Tidak tampak perbedaan dalam kehidupan rumah tangganya antara sebelum dan sesudah diangkat sebagai khalifah. Kehidupan sederhana itu bukan hanya diterapkan kepada dirinya, melainkanj uga kepada putra-putrinya.
Ali terkenal sebagai panglima perang yang gagah perkasa. Keberaniannya
menggetarkan hati lawan-lawannya. Ia mempunyai sebilah pedang (warisan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam) bernama “Zul Faqar”. Ia turut-serta pada hampir semua peperangan yang terjadi di masa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dan selalu menjadi andalan pada barisan terdepan.
Ia juga dikenal cerdas dan menguasai banyak masalah keagamaan secara mendalam, sebagaimana tergambar dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, “Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali pintu gerbangnya.” Karena itu, nasihat dan fatwanya selalu didengar para khalifah sebelumnya. Ia selalu ditempatkan pada jabatan kadi atau mufti. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam wafat, Ali menunggui jenazahnya dan mengurus pemakamannya, sementara sahabat-sahabat lainnya sibuk memikirkan soal pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dalam mengurus negara dan umat Islam, Ali tidak segera membaiatnya. Ia baru membaiatnya beberapa bulan kemudian.
Pada akhir masa pemerintahan Umar bin Khattab, Ali termasuk salah seorang yang ditunjuk menjadi anggota Majlis asy-Syura, suatu forum yang membicarakan soal penggantian khalifah. Forum ini beranggotakan enam orang. Kelima orang lainnya adalah Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’d bin Abi Waqqas, dan Abdur Rahman bin Auf. Hasil musyawarah menentukan Usman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.
Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, Ali banyak mengeritik kebijaksanaannya yang dinilai terlalu memperhatikan kepentingan keluarganya (nepotisme). Ali menasihatinya agar bersikap tegas terhadap kaum kerabatnya yang melakukan penyelewengan dengan mengatasnamakan dirinya. Namun, semua nasihat itu tidak diindahkannya. Akibatnya, terjadilah suatu peristiwa berdarah yang berakhir
dengan terbunuhnya Usman.
Kritik Ali terhadap Usman antara lain menyangkut Ubaidillah bin Umar, yang menurut Ali harus dihukum hadd (beberapa jenis hukuman dalam fikih) sehubungan dengan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Hurmuzan. Usman juga dinilai keliru ketika ia tidak melaksanakan hukuman cambuk terhadap Walib bin Uqbah yang kedapatan mabuk. Cara Usman memberi hukuman kepada Abu Zarrah juga tidak disetujui Ali.
Usman meminta bantuan kepada Ali ketika ia sudah dalam keadaan terdesak akibat protes dan huru-hara yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak setuju kepadanya. Sebenarnya, ketika rumah Usman dikepung oleh kaum pemberontak, Ali memerintahkan kedua putranya, Hasan dan Husein, untuk membela Usman. Akan tetapi karena pemberontak berjumlah besar dan sudah kalap, Usman tidak dapat diselamatkan.
Segera setelah terbunuhnya Usman, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk dibaiat menjadi khalifah. Mereka beranggapan bahwa kecuali Ali, tidak ada lagi orang yang patut menduduki kursi khalifah setelah Usman. Mendengar permintaan rakyat banyak itu, Ali berkata, “Urusan ini bukan urusan kalian. Ini adalah
perkara yang teramat penting, urusan tokoh-tokoh Ahl asy-Syura bersama para pejuang Perang Badr.”
Dalam suasana yang masih kacau, akhirnya Ali dibaiat. Pembaiatan dimulai oleh sahabat-sahabat besar, yaitu Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’d bin Abi Waqqas, dan para sahabat lainnya. Mereka diikuti oleh rakyat banyak. Pembaiatan dilakukan pada tanggal 25 Zulhijah 33 di Masjid Madinah seperti
pembaiatan para khalifah pendahulunya. Segera setelah dibaiat, Ali mengambil langkah-langkah politik, yaitu:
Memecat para pejabat yang diangkat Usman, termasuk di dalamnya beberapa
gubernur, dan menunjuk penggantinya. Mengambil tanah yang telah dibagikan Usman kepada keluarga dan kaum kerabatnya tanpa alasan kedudukan sebagai khalifah sampai terbunuh pada tahun 661.
Pemberontakan ketiga datang dari Aliran Khawarij, yang semula merupakan bagian dari pasukan Ali dalam menumpas pemberontakan Mu’awiyah, tetapi kemudian keluar dari barisan Ali karena tidak setuju atas sikap Ali yang menerima tawaran berdamai dari pihak Mu’awiyah. Karena mereka keluar dari barisan Ali, mereka disebut “Khawarij” (orang-orang yang keluar). Jumlah mereka ribuan orang. Dalam keyakinan mereka, Ali adalah amirulmukminin dan mereka yang setuju untuk bertahkim telah melanggar ajaran agama. Menurut mereka, hanya Tuhan yang berhak menentukan hukum, bukan manusia. Oleh sebab itu, semboyan mereka adalah Id hukma ilia bi Allah (tidak ada hukum kecuali bagi Allah). Ali dan sebagian pasukannya dinilai telah berani membuat keputusan hukum, yaitu berunding dengan lawan. Kelompok Khawarij menyingkir ke Harurah, sebuah desa dekat Kufah. Mereka mengangkat pemimpin sendiri, yaitu Syibis bin Rub’it at-Tamimi sebagai panglima angkatan perang dan Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi sebagai pemimpin keagamaan. Di Harurah mereka segera menyusun kekuatan untuk menggempur Ali dan orang-orang yang menyetujui tahkim, termasuk di dalamnya Mu’awiyah, Amr bin As, dan Abu Musa al-Asy’ari. Kegagalan Ali dalam tahkim menambah semangat mereka untuk mewujudkan maksud mereka.
Posisi Ali menjadi serba sulit. Di satu pihak, ia ingin menghancurkan Mu’awiyah yang semakin kuat di Syam; di pihak lain, kekuatan Khawarij akan menjadi sangat berbahaya jika tidak segera ditumpas. Akhirnya Ali mengambil keputusan untuk menumpas kekuatan Khawarij terlebih dahulu, baru kemudian menyerang Syam. Tetapi tercurahnya perhatian Ali untuk menghancurkan kelompok Khawarij dimanfaatkan Mu’awiyah untuk merebut Mesir.
Pertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Khawarij terjadi di Nahrawan (di sebelah timur Baghdad) pada tahun 658, dan berakhir dengan kemenangan di pihak Ali. Kelompok Khawarij berhasil dihancurkan, hanya sebagian kecil yang dapat meloloskan diri. Pemimpin mereka, Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi, ikut terbunuh.
Sejak itu, kaum Khawarij menjadi lebih radikal. Kekalahan di Nahrawan menumbuhkan dendam di hati mereka. Secara diam-diam kaum Khawarij merencanakan untuk membunuh tiga orang yang dianggap sebagai biang keladi perpecahan umat, yaitu Ali, Mu’awiyah, dan Amr bin As. Pembunuhnya ditetapkan tiga orang, yaitu: Abdur Rahman bin Muljam ditugaskan membunuh Ali di Kufah, Barak bin Abdillah at-Tamimi ditugaskan membunuh Mu’awiyah di Syam, dan Amr bin Bakar at-Tamimi ditugaskan pembunuh Amr bin As di Mesir. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil menunaikan tugasnya. Ia menusuk Ali dengan pedangnya ketika Ali akan salat subuh di Masjid Kufah. Ali mengembuskan napas terakhir setelah memegang tampuk pimpinan sebagai khalifah selama lebih-kurang 4 tahun. 

Utsman bin ‘Affan (Wafat 35 H)

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurrosyidin
Utsman bin ‘Affan (Wafat 35 H)
Nama lengkapnya adalah ‘Utsman bin Affanbin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy, pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah Abu ‘Abdillah. Dan juga ia digelari dengan sebutan “Dzunnuraini”, dikarenakan beliau menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.
Keutamaannya
Imam Muslim telah meriwayatkan dari ‘Aisyah, seraya berkata,” Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika Utsman meminta izin kepada beliau, amaka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka). Ketika mereka telah pergi, maka aku (Aisyah) bertanya,”Wahai Rasulullah, Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika Utsman meminta izin kepadamu, maka engkau melepaskan pakainanmu (dipakai untuk menutupinya). Maka Rasulullah menjawab,” Wahai Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya”.
Ibnu ‘Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab “Fadhail ash Shahabah” bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang Utsman, maka beliau menjawab,” Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan yang terhormat yang dipanggil dengan Dzunnuraini, dimana Rasulullah menikahkannya dengan kedua putrinya.
Perjalanan hidupnya
Perjalanan hidupnya yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah umat islam adalah beliau membukukan Al-Qura’an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim kebeberapa negeri negeri Islam. Serta memerintahkan umat Islam agar berpatokan kepadanya dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Atas Izin allah Subhanahu wa ta’ala, melalui tindakan beliau ini umat Islam dapat memelihara ke autentikan Al-Qur’an samapai sekarang ini. Semoga Allah membalasnya dengan balasan yang terbaik.
Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari yunus bahwa ketika al Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia menjawab,”Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai Khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata,” Ini amirul mukminin, Ini amirul mukminin..”
Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitabnya “Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa ketika Utsman terbunuh, maka isteri beliau berkata,” Mereka telah tega membunuhnya, padahal mereka telah menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.
Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, seraya ia berkata dengan firman Allah”. “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Qs Az-Zumar:9) yang dimaksud adalah Utsman bin Affan.
WafatnyaIa wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij).
Diringkas dari Biografi Utsman bin affan dalam kitab Al ‘ilmu wa al Ulama Karya Abu Bakar al Jazairy. Penerbit Daar al Kutub as Salafiyyah. Cairo. ditulis tanggal 5 Rab’ul Awal di Madinah al Nabawiyah.

Thursday, February 26, 2015

‘Umar bin al-Khaththab (wafat 23 H)

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurosyidin

‘Umar bin al-Khaththab (wafat 23 H)

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.
Awal Keislamanya.
Umar masuk Islam ketika para penganut Islam kurang lebih sekitar 40 (empat puluh) orang terdiri dari laki-laki dan perempuan. 
Imam Tirmidzi, Imam Thabrani dan Hakim telah meriwayatkan dengan riwayat yang sama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam telah berdo’a,” Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.
Berkenaan dengan masuknya Umar bin al-Khaththab ke dalam Islam yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad yang diungkap oleh Imam Suyuti dalam kitab “ Tarikh al-Khulafa’ ar-Rasyidin” sebagai berikut:
Anas bin Malik berkata:” Pada suatu hari Umar keluar sambil menyandang pedangnya, lalu Bani Zahrah bertanya” Wahai Umar, hendak kemana engkau?,” maka Umar menjawab, “ Aku hendak membunuh Muhammad.” Selanjutnya orang tadi bertanya:” Bagaimana dengan perdamaian yang telah dibuat antara Bani Hasyim dengan Bani Zuhrah, sementara engkau hendak membunuh Muhammad”.
Lalu orang tadi berkata,” Tidak kau tahu bahwa adikmu dan saudara iparmu telah meninggalkan agamamu”. Kemudian Umar pergi menuju rumah adiknya dilihatnya adik dan iparnya sedang membaca lembaran Al-Quran, lalu Umar berkata, “barangkali keduanya benar telah berpindah agama”,. Maka Umar melompat dan menginjaknya dengan keras, lalu adiknya (Fathimah binti Khaththab) datang mendorong Umar, tetapi Umar menamparnya dengan keras sehingga muka adiknya mengeluarkan darah.
Kemudian Umar berkata: “Berikan lembaran (al-Quran) itu kepadaku, aku ingin membacanya”, maka adiknya berkata.” Kamu itu dalam keadaan najis tidak boleh menyentuhnya kecuali kamu dalam keadaan suci, kalau engaku ingin tahu maka mandilah (berwudhulah/bersuci).”. Lalu Umar berdiri dan mandi (bersuci) kemudian membaca lembaran (al-Quran) tersebut yaitu surat Thaha sampai ayat,” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhanselain Aku, maka sembahlah Aku dirikanlah Shalat untuk mengingatku.” (Qs.Thaha:14). Setelah itu Umar berkata,” Bawalah aku menemui Muhammad.”.
Mendengar perkataan Umar tersebut langsung Khabbab keluar dari sembunyianya seraya berkata:”Wahai Umar, aku merasa bahagia, aku harap do’a yang dipanjatkan Nabi pada malam kamis menjadi kenyataan, Ia (Nabi) berdo’a “Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”. 
Lalu Umar berangkat menuju tempat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam, didepan pintu berdiri Hamzah, Thalhah dan sahabat lainnya. Lalu Hamzah seraya berkata,” jika Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya dia akan masuk Islam, tetapi jika ada tujuan lain kita akan membunuhnya”. Lalu kemudian Umar menyatakan masuk Islam dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Lalu bertambahlah kejayaan Islam dan Kaum Muslimin dengan masuknya Umar bin Khaththab, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud, seraya berkata,” Kejayaan kami bertambah sejak masuknya Umar.”.
Umar turut serta dalam peperangan yang dilakukan bersama Rasulullah, dan tetap bertahan dalam perang Uhud bersama Rasulullah sebagaimana dijelaskan oleh Imam Suyuthi dalam “Tarikh al-Khulafa’ar Rasyidin”.
Rasulullah memberikan gelar al-Faruq kepadanya, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Dzakwan, seraya dia berkata,” Aku telah bertanya kepada Aisyah, “ Siapakah yang memanggil Umar dengan nama al-Faruq?”, maka Aisyah menjawab “Rasulullah”.
Hadist Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:” Sungguh telah ada dari umat-umat sebelum kamu para pembaharu, dan jika ada pembaharu dari umatku niscaya ‘Umarlah orangnya”. Hadist ini dishahihkan oleh Imam Hakim. Demikian juga Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah Umar bin al-Khaththab orangnya.”.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Umar dia berkata,” Nabi telah bersabda:”Sesungguhnya Allah telah mengalirkan kebenaran melalui lidah dan hati Umar”. Anaknya Umar (Abdullah) berkata,” Apa yang pernah dikatakan oleh ayahku (Umar) tentang sesuatu maka kejadiannya seperti apa yang diperkirakan oleh ayahku”.
Keberaniannya
Riwayat dari Ibnu ‘Asakir telah meriwayatkan dari Ali, dia berkata,” Aku tidak mengetahui seorangpun yang hijrah dengan sembunyi sembunyi kecuali Umar bi al-Khaththab melakukan dengan terang terangan”. Dimana Umar seraya menyandang pedang dan busur anak panahnya di pundak lalu dia mendatangi Ka’bah dimana kaum Quraisy sedang berada di halamannya, lalu ia melakukan thawaf sebanyak 7 kali dan mengerjakan shalat 2 rakaat di maqam Ibrahim.
Kemudian ia mendatangi perkumpulan mereka satu persatu dan berkata,” Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu”. Kesaksian tersebut menunjukan keberanian Umar bin Khaththab Radhiyallahu’Anhu.
Wafatnya
Pada hari rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping Nabi dan Abu Bakar ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.


Disalin dari Biografi Umar Ibn Khaththab dalam Tahbaqat Ibn Sa’ad, Tarikh al-Khulafa’ar Rasyidin Imam Suyuthi

Yuk, kita terus intropeksi kehidupan kita !

Santri Menyapa Dunia

Yuk, kita terus intropeksi kehidupan kita !

Ketika masalah datang menghampiri kita, pada umumnya kita akan langsung berusaha untuk menyelesaikan masalah itu.

Dengan cara apapun, kita akan memutar kepala kita untuk berfikir, bertanya tentang apa solusinya.
Semua masalah serasa jadi beban dipikiran, sekali bernama masalah, ya itu di beban.

Jika yang datang itu rezeki dan sebuah keuntungan duniawi, tanpa fikir juga, kita sebut itu sesuatu yang berharga, yang membahagiakan.

Jika datang masalah kepada kita, haruskah sebagai muslim kita terus berfikiran seperti mindset di atas.
Atau jika datang keuntungan berupa demikian, akankah kita menyebutnya sebuah kebahagiaan sejati.

Sebagai umat muslim, yuk kita tafakkuri betul, apa sebenarnya masalah dan keuntungan duniawi itu ?
Bagaimana pula kita harus menyikapinya ?

“Jika datang kepaadamu sebuah permasalahan, jangan solusi yang harus dicari terlebih dahulu, tapi apa sebaabnya masalah tersebut atau keuntungan tersebut dtang menghampiri kita”

Yang selalu harus kita sadari, kadang sesuatu yang dianggap masalah berat untuk kita, sebenarnya sesuatu itu mengandung hikmah besar untuk kita, jika kita mau sedikit sabar saja untuk menghadapi, melewati dan menjalaninya dengan ikhlas.

Dan terkadang sesuatu keuntungan yang dalam kacamata kita begitu indah dan membahagiakan, itu juga bisa menjadi sebuah teguran dari Allah, yang bisa jadi membuat kita semakin jauh dan lupa akan Rohman Nya.

Yuk, kita terus intropeksi kehidupan kita !


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Abu Bakar Ash-Shiddiiq (11-13 H)

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurosyidin

Abu Bakar Ash-Shiddiiq (11-13 H)

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam – yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “ash-Shiddiq” dan “Atiq”.
Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan.
Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al-Qur`an, yaitu dalam firman-Nya : “…sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya: `Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’. (QS at-Taubah : 40)
`Aisyah, Abu Sa’id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : “Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut.
Allah juga berfirman : “Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (az-Zumar : 33)
Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al-Kabaa`ir, beliau meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :”Tidak ada perselisihan lagi bahwa orang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah, sedangkan yang membenarkannya adalah Abu Bakar. Masih adakah keistimeaan yang melebihi keistimeaannya di tengah-tengah para Shahabat?”
Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil : “Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya “Siapa manusia yang paling engkau cintai?” beliau bersabda :”Aisyah” aku berkata : “kalau dari lelaki?” beliau menjawab : “ayahnya (Abu Bakar)” aku berkata : “lalu siapa?” beliau menjawab: “Umar” lalu menyebutkan beberapa orang lelaki.” (HR.Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa`id radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah duduk di mimbar, lalu bersabda :”Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh Allah, antara diberi kemewahan dunia dengan apa yang di sisi-Nya. Maka hamba itu memilih apa yang di sisi-Nya” lalu Abu bakar menangis dan menangis, lalu berkata :”ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu” Abu Sa`id berkata : “yang dimaksud hamba tersebut adalah Rasulullah, dan Abu Bakar adalah orang yang paling tahu diantara kami” Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling banyak memberikan perlindungan kepadaku dengan harta dan persahabatannya adalah Abu Bakar. Andaikan aku boleh mengambil seorang kekasih (dalam riwayat lain ada tambahan : “selain rabb-ku”), niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi ini adalah persaudaraan dalam Islam. Tidak ada di dalam masjid sebuah pintu kecuali telah ditutup, melainkan hanya pintu Abu Bakar saja (yang masih terbuka).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian semua. Namun kalian malah berkata `kamu adalah pendusta’. Sedangkan Abu Bakar membenarkan (ajaranku). Dia telah membantuku dengan jiwa dan hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan aku (dengan meninggalkan) shahabatku?” Rasulullah mengucapkan kalimat itu 2 kali. Sejak itu Abu bakar tidak pernah disakiti (oleh seorangpun dari kaum muslimin). (HR. Bukhari)
Masa Kekhalifahan
Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu`anha, bahwa ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah beliau yang berada di daerah Sunh. Beliau turun dari hewan tunggangannya itu kemudian masuk ke masjid. Beliau tidak mengajak seorang pun untuk berbicara sampai akhirnya masuk ke dalam rumah Aisyah. Abu Bakar menyingkap wajah Rasulullah yang ditutupi dengan kain kemudian mengecup keningnya. Abu Bakar pun menangis kemudian berkata : “demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, Allah tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu. Adapun kematian yang telah ditetapkan pada dirimu, berarti engkau memang sudah meninggal.”Kemudian Abu Bakar keluar dan Umar sedang berbicara dihadapan orang-orang. Maka Abu Bakar berkata : “duduklah wahai Umar!” Namun Umar enggan untuk duduk. Maka orang-orang menghampiri Abu Bakar dan meninggalkan Umar. Abu Bakar berkata : “Amma bad`du, barang siapa diantara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Allah telah berfirman :
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)
Ibnu Abbas radhiyallahu`anhuma berkata : “demi Allah, seakan-akan orang-orang tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar membacakannya. Maka semua orang menerima ayat Al-Qur`an itu, tak seorangpun diantara mereka yang mendengarnya melainkan melantunkannya.”
Sa`id bin Musayyab rahimahullah berkata : bahwa Umar ketika itu berkata : “Demi Allah, sepertinya aku baru mendengar ayat itu ketika dibaca oleh Abu Bakar, sampai-sampai aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku tertunduk ke tanah ketika aku mendengar Abu Bakar membacanya. Kini aku sudah tahu bahwa nabi memang sudah meninggal.”
Dalam riwayat al-Bukhari lainnya, Umar berkata : “maka orang-orang menabahkan hati mereka sambil tetap mengucurkan air mata. Lalu orang-orang Anshor berkumpul di sekitar Sa`ad bin Ubadah yang berada di Saqifah Bani Sa`idah” mereka berkata : “Dari kalangan kami (Anshor) ada pemimpin, demikian pula dari kalangan kalian!” maka Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin al-Jarroh mendekati mereka. Umar mulai bicara, namun segera dihentikan Abu Bakar. Dalam hal ini Umar berkata : “Demi Allah, yang kuinginkan sebenarnya hanyalah mengungkapkan hal yang menurutku sangat bagus. Aku khawatir Abu Bakar tidak menyampaikannya” Kemudian Abu Bakar bicara, ternyata dia orang yang terfasih dalam ucapannya, beliau berkata : “Kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri.” Habbab bin al-Mundzir menanggapi : “Tidak, demi Allah kami tidak akan melakukannya, dari kami ada pemimpin dan dari kalian juga ada pemimpin.” Abu Bakar menjawab : “Tidak, kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri. Mereka (kaum Muhajirin) adalah suku Arab yang paling adil, yang paling mulia dan paling baik nasabnya. Maka baiatlah Umar atau Abu Ubaidah bin al-Jarroh.”Maka Umar menyela : “Bahkan kami akan membai`atmu. Engkau adalah sayyid kami, orang yang terbaik diantara kami dan paling dicintai Rasulullah.” Umar lalu memegang tangan Abu Bakar dan membai`atnya yang kemudian diikuti oleh orang banyak. Lalu ada seorang yang berkata : “kalian telah membunuh (hak khalifah) Sa`ad (bin Ubadah).” Maka Umar berkata : “Allah yang telah membunuhnya.” (Riwayat Bukhari)
Menurut `ulama ahli sejarah, Abu Bakar menerima jasa memerah susu kambing untuk penduduk desa. Ketika beliau telah dibai`at menjadi khalifah, ada seorang wanita desa berkata : “sekarang Abu Bakar tidak akan lagi memerahkan susu kambing kami.” Perkataan itu didengar oleh Abu Bakar sehingga dia berkata : “tidak, bahkan aku akan tetap menerima jasa memerah susu kambing kalian. Sesungguhnya aku berharap dengan jabatan yang telah aku sandang sekarang ini sama sekali tidak merubah kebiasaanku di masa silam.” Terbukti, Abu Bakar tetap memerahkan susu kambing-kambing mereka. 
Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk mengurusi urusan haji kaum muslimin. Barulah pada tahun berikutnya Abu Bakar menunaikan haji. Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan Rajab tahun 12 H. beliau memasuki kota Makkah sekitar waktu dhuha dan langsung menuju rumahnya. Beliau ditemani oleh beberapa orang pemuda yang sedang berbincang-bincang dengannya. Lalu dikatakan kepada Abu Quhafah (Ayahnya Abu Bakar) : “ini putramu (telah datang)!”
Maka Abu Quhafah berdiri dari tempatnya. Abu Bakar bergegas menyuruh untanya untuk bersimpuh. Beliau turun dari untanya ketika unta itu belum sempat bersimpuh dengan sempurna sambil berkata : “wahai ayahku, janganlah anda berdiri!” Lalu Abu Bakar memeluk Abu Quhafah
dan mengecup keningnya. Tentu saja Abu Quhafah menangis sebagai luapan rasa bahagia dengan kedatangan putranya tersebut.
Setelah itu datanglah beberapa tokoh kota Makkah seperti Attab bin Usaid, Suhail bin Amru, Ikrimah bin Abi Jahal, dan al-Harits bin Hisyam. Mereka semua mengucapkan salam kepada Abu Bakar : “Assalamu`alaika wahai khalifah Rasulullah!” mereka semua menjabat tangan Abu Bakar. Lalu Abu Quhafah berkata : “wahai Atiq (julukan Abu Bakar), mereka itu adalah orang-orang (yang baik). Oleh karena itu, jalinlah persahabatan yang baik dengan mereka!” Abu Bakar berkata : “Wahai ayahku, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah. Aku telah diberi beban yang sangat berat, tentu saja aku tidak akan memiliki kekuatan untuk menanggungnya kecuali hanya dengan pertolongan Allah.” Lalu Abu Bakar berkata : “Apakah ada orang yang akan mengadukan sebuah perbuatan dzalim?” Ternyata tidak ada seorangpun yang datang kepada Abu Bakar untuk melapor sebuah kedzaliman. Semua orang malah menyanjung pemimpin mereka tersebut. 
Wafatnya
Menurut para `ulama ahli sejarah Abu Bakar meninggal dunia pada malam selasa, tepatnya antara waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H. Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah). Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar, Utsman, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Sumber :
-Al-Bidayah wan Nihayah, Masa Khulafa’ur Rasyidin Tartib wa Tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir. - Shifatush-Shofwah karya Ibnul Jauzi. Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah -Al-Kabaa`ir karya Adz-Dzahabi.