Artikel
Islami - Dahulu kala diceritakan pernah ada seorang suami dan istri yang
ketika sedang duduk di depan rumahnya, melintas sepasang laki-laki dan wanita
di depan mereka. Sang wanita tinggi ramping dan mengenakan baju indah,
sementara yang laki-laki berpostur pendek dan sederhana. Tiba-tiba si istri
yang melihat berkata, "Huh, wanita itu sungguh sombong. Dia berdandan agar
dirinya tampak lebih tanpa memperhatikan orang lain."
Seketika itu suaminya berkata, "Kejar wanita
itu dan minta maaf padanya."
Setelah mereka bertemu dan istri itu minta maaf,
wanita itu menjelaskan bahwa dia berdandan dengan indah untuk membahagiakan
suaminya agar suaminya bisa 'bangga' dengan dirinya. Dan suami wanita itu adalah
lelaki pendek yang sedang berjalan bersamanya.
Cerita ini adalah salah satu dari sekian banyak
peristiwa yang kita jalani yang menunjukkan betapa mudahnya kita menilai
manusia dari apa yang tampak diluarnya. Kita begitu mudah menjatuhkan hukuman
predikat sombong kepada orang yang tampak tidak simpatik bagi kita. Kita dengan
mudah mengatakan arogan kepada mereka yang sikapnya menurut kita tidak
menyenangkan.
Kemudian kita membenci mereka dengan
berlindungkan hadist "Tidak akan
masuk surga orang yang dalam lubuk hatinya terdapat perasaan sombong (arogan)
walaupun cuma sebesar atom." (HR Bukhari Muslim) atau bahkan dengan
ayat Allah "Sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri" (Luqman:18)
tanpa kita pernah tahu kenapa mereka bersikap seperti itu.
Jangan-jangan kita pernah mengatakan teman kita
sombong karena tidak mau menerima uluran tangan kita, padahal bisa jadi dia
begitu ingin hanya bergantung pada Allah dengan tidak merepotkan kita.
Jangan-jangan kita pernah mengatakan orang lain sombong karena ia tidak pernah
mau berkumpul dengan kita padahal ia ingin menjaga diri dari kesia-siaan waktu
atau bahkan karena harus mengerjakan pekerjaan lain yang tidak bisa menunggu.
Jangan-jangan kita pernah mengatakan kawan kita sombong hanya karena ia tidak
pernah mau menegur sapa kita terlebih dahulu padahal pada dasarnya ia memang
pemalu. Jangan-jangan kita pernah membenci orang karena penampilannya, padahal
memang Allah yang menciptakan tubuhnya seperti itu.
Jika seperti ini yang sudah kita kerjakan,
Saudaraku, maka kita harus waspada bahwa jangan-jangan kita yang sesungguhnya
sombong. Kita bisa jadi telah berdosa kepada Allah karena kita sesungguhnya
telah mengambil alih kekuasaan-Nya dalam menilai hati manusia. Ingatkah kita bahwa
hanya Allah yang bisa melihat apa yang tersembunyi di balik hati manusia?
Kepada kawan itu pun kita juga berdosa karena
telah berburuk sangka. Rasulullah Saw sendiri pernah berkata, "Berhati-hatilah kalian dari
prasangka-prasangka (yang buruk). Karena sesungguhnya prasangka itu adalah
sedusta-dustanya perkataan." (Muttafaqun 'alaih). Juga ketahuilah
bahwa dengan mencapnya sombong kita sebenarnya telah menghina mereka yang
justru bisa jadi sedang berusaha menjadi hamba Allah. Takutlah kita jika buruk
sangka itu kemudian kita sebar-sebarkan, sementara kawan yang kita sakiti
menangis di tengah malam mengadukan kita kepada Allah. Takutlah akan balasan
perbuatan kita, Saudaraku.
Bagi saudara-saudaraku yang terzhalimi dengan
diperlakukan sebagai orang sombong, tidak usah kalian berkecil hati. Apa yang
kalian lakukan biarlah dinilai Allah, karena hanya Ia yang bisa memuliakan dan
menghinakan kita. Luruskanlah niat dan sempurnakan amal. Serta maafkan dan
doakan kami agar Allah mengampuni dosa-dosa kami yang memang suka mendewakan
perasaan sendiri dan menilai segala sesuatu dari yang kasat mata ini.
No comments:
Post a Comment