Friday, October 28, 2016

Pintu-Pintu Masuk Syetan



Sesungguhnya syetan punya andil dalam mempengaruhi jiwa – kecuali orang yang dipelihara Allah - dan ia datang dalam keadaan jiwa melalui celah-celah instink dan syahwat indrawi dan maknawi manusia. Ia juga sangat mengetahui titik-titik lemah manusia. Oleh sebab itu, diantara sarana untuk membentengi jiwa dan sekaligus sebagai sarana tazkiyatun-nafs adalah mengetahui pintu-pintu, masuk syetan kedalam diri manusia.

Rincian tentang pintu-pintu masuk syetan ke dalam jiwa
Tidak ada yang mampu memjaga pintu-pintunya kecuali orang yang
mengetahui pintu-pintunya. Dalam dada itu, melindungi hati dari
was-was syetan adalah wajib bahkan fardu 'ain atas setiap hamba
yang mukallaf. Sementara itu mengusir syetan tidak dapat dilakukan
kecuali dengan mengetahui pintu-pintu masuknya. Karena itu mengetahui pintu-pintu masuk syetan ke dalam hati manusia adalah wajib.
Diantara pintu-pintu yang besar ialah :

1.  Marah dan syahwat
    Marah adalah bius akal. Apabila tentara akal lemah maka tentara
    syetan maju menyerang. Apabila manusia marah maka syetan
    mempermainkannya seperti anak kecil mempermainkan bola.

2. Dengki dan Tamak
Apabila sesorang tamak terhadap segala sesuatu maka ketamakannya itu akan membuatnya buta dan tuli, seperti sabda Nabi saw : "Cintamu pada sesuatu membuat buta dan tuli." Di Riwayat kan oleh Tarmidzi, ia berkata, hasan.

 3. Kenyang dengan makanan sekalipun halal dan bersih, karena rasa
  kenyang dapat memperkuat syahwat, sedangkan syahwat adalah senjata syetan. Dikatakan bahwa dalam makan terdapat enam sifat tercela :
Pertama, menghilangkan rasa takut kepada Allah dari dalam hatinya.
kedua, menghilangkan kasih sayang kepada mahluk dari dalam hatinya,  karena ia mengira semua orang kenyang.
Ketiga, menghambat keta'atan.
Keempat, apabila mendengar ucapan hikmah ia tidak tanggap.
Kelima, apabila menyampaikan nasehat dan hikmah tidak menyentuh hati orang.
Keenam, menimbulkan banyak penyakit.

4. Suka berhias dengan perabotan, pakaian dan rumah
Apabila hal tersebut telah mendominasi hati manusia, syetan
bertelur dan menetas didalamnya sehingga terus mengajaknya untuk membangun rumah, mengiasi setiap atap dan dindingnya, memperluas bangunannya, menghiasi pakaian dan lemari dan membenamkannya ke dalam hal tersebut sepanjang hidupnya. Apabila telah berhasil menjerumuskan, syetan tidak perlu mengulanginya lagi, ia akan senantiasa memperturutkan hawa
nafsunya satu demi satu sampai tiba ajalnya dan ia mati di jalan syatan dan mengikuti hawa nafsunya, bahkan sangat dikwatirkan akibat buruknya yaitu kekafiran. Kita berlindung kepada Allah dari hal tersebut.

 5. Tamak kepada manusia
Apabila ketamakan telah mendominasi hati, maka syetan akan senantiasa menumbuhkan rasa senang mencari muka dan berhias  untuk orang yang dipamrihinya dengan berbagai macam Ri'ya' sehingga orang yg dipamrihi itu - seolah-olah sesembahannya. Ia selalu berfikir bagaimana menyenangkannya, bahkan ia memasuki setiap pintu untuk mencapainya.

 6. Terburu-buru dan tidak mengkonfirmasi persoalan.
Nabi saw bersabda:
"Terburu-buru adalah dari syetan, berhati-hati adalah dari Allah"   (Riwayat Tirmidzi)
Allah berfirman :
"Manusia telah diciptakan (bertabiat) tergesa-gesa."
 (Al-Anbiya:37)
"Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa." (al-Isra' : 11)
Allah berfirman kepada Nabi-Nya saw :
"Dan janganlah kamu tergesa-gesa membaca al-Qur'an sebelum disempurnakan pewahyuannya kepadamu."
(Thaha : 114).  
  Terburu-buru di samping menghalangi tercapainya kematangan berfikir juga menjadi kesempatan syetan untuk memasukkan kejahatannya kepada manusia secara tidak disadari.

7. Terlalu cinta Dirham, Dinar, Rupiah, Dolar dan segala macam harta kekayaan. Karena setiap hal yang melebihi takaran makanan dan kebutuhan pokok maka ia merupakan tempat bertenggernya syetan.

8.  Bakhil dan takut miskin
Hal inilah yang mencegah berinfaq dan bersyadaqah, sebaliknya mengajak utuk menimbun, menyimpan .Sufyan berkata : Syetan tidak punya senjata seampuh rasa takut miskin. Dengan senjata ini ia melakukan kebatilan, mencegah kebenaran, berbicara dengan hawa nafsu dan bersangka buruk kepada tuhannya. Diantara keburukan sifat bakhil adalah keinginan untuk selalu berada di pasar guna mengumpulkan harta, padahal pasar merupakan tempat berkumpulnya syetan.

9.  Fanatik kepada Madzhab dan hawa nafsu, mendengki   lawan dan  melecehkannya.
Mencaci orang dan sibuk menyebutkan kekurangan mereka merupakan sifat kebinatangan. Apabila syetan membangkitkan  khayalan bahwa hal itu merupakan kebenaran dan sesuai dengan tabi'atnya maka terasa manis di hatinya sehingga semakin antusias melakukannya; merasa gembira dan senang. Kemudian syetan membangkitkan khayalan pada sebagian orang yang fanatik bahwa siapa yang mati karena mencintai seseorang maka neraka tidak akan menyentuhnya atau tidak akan tertimpa rasa takut.
Padahal Rasulullah saw bersabda kepada anaknya, Fatimah: “Beramallah, karena sesungguhnya aku tidak dapat berbuat apa-apa  untukmu dihadapan Allah." (Bukhari dan Muslim).
Ini merupakan pintu masuk syetan  yang sangat besar yang banyak menghancurkan para ulama.

10. Mengajak orang awam untuk berfikir tentang dzat Allah.
     Aisyah ra berkata, Rasulullah saw bersabda :
     "Sesungguhnya syetan mendatangi salah seorang di antara kamu
     seraya bertanya: "Siapakah yang menciptakanmu ? Kemudian ia
     menjawab : "Allah tabaraka wa ta ala. "Syetan bertanya lagi:
     Siapakah yang menciptakan Allah?." Jika salah seorang diantara
     kamu menghadapi hal tersebut, maka katakanlah, 'Aku beriman
     kepada Allah dan Rasul-Nya', karena  sesunguhnya jawaban
     tersebut dapat mengusirnya". Diriwayatkan oleh Ahmad.

11. Buruk sangka kepada kaum muslimin
Allah berfirman : "Hai orang - orang yang beriman, jauhilah
kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa." (al-Hujurat : 12)

Apabila anda bertanya, 'Apa terapi untuk menolak syetan? Apakah cukup dengan dzikirullah dan bacaan laa haula walaa quwwata illaa billah? Ketahuilah bahwa terapi hati dalam masalah ini adalah menutup pintu-pintu tersebut dengan membersihkan hati dari sifat-sifat yang tercela. Hal tersebut dapat dicegah dengan dzikrullah, karena hakikat dzikir tidak dapat merasuk ke dalam hati kecuali setelah disuburkan dengan taqwa dan dibersihkan dari sifat-sifat yg tercela. Jika tidak demikian, maka dzikir tersebut semata-mata menjadi bacaan yg tidak punya kekuatan di dalam hati sehingga tidak mampu mengusir kekuatan syetan. Oleh sebab itu Allah berfirman .: "Sesungguhnya orang-orang yg bertaqwa bila mereka ditimpa was-was dari syetan, mereka ingat kepada Allah, maka ketika itu juga mereka melihat kesalahan-kesalahannya."
(Al-A'raf : 201)






Apabila syahwat mendominasi hati maka akan mendesak hakikat dzikir kepinggir hati sehingga tidak dapat merasuk ke dalam lubuknya,lalu syetan bersemayam di dalamnya. Adapun hati orang-orang yang bertaqwa yang sunyi dari hawa nafsu dan sifat-sifat yang tercela maka jika syetan menjamahnya bukan karena syahwat tetapi karena kesunyiannya akibat lalai dari dzikir, dan apabila kembali kepada
dzikir maka syetan pun menarik diri. Dalil hal tersebut adalah firman Allah : "Maka hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari Syetan yang terkutuk. " (an-Nahl :98).

No comments:

Post a Comment