Artikel Islami - Berikut ini ada beberapa terapi mujarab untuk
menawar racun kemaksiatan.
1. Anggaplah besar dosamu
Abdullah bin Mas'ud radhiallahu anhu berkata,
''Orang beriman melihat dosa-dosanya seolah-olah ia duduk di bawah gunung, ia
takut gunung tersebut menimpanya. Sementara orang yang fajir (suka berbuat
dosa) dosanya seperti lalat yang lewat di atas hidungnya.''
2. Janganlah meremehkan dosa
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
''Janganlah kamu meremehkan dosa, seperti kaum yang singgah di perut lembah.
Lalu seseorang datang membawa ranting dan seorang lainnya lagi datang membawa
ranting sehingga mereka dapat menanak roti mereka. Kapan saja orang yang
melakukan suatu dosa menganggap remeh suatu dosa, maka itu akan
membinasakannya.'' (HR. Ahmad dengan sanad yang hasan)
3. Janganlah mujaharah (menceritakan dosa)
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
''Semua umatku dimaafkan kecuali mujahirun (orang yang berterus terang).
Termasuk mujaharah ialah seseorang yang melakukan suatu amal (keburukan) pada
malam hari kemudian pada pagi harinya ia membeberkannya, padahal Allah telah
menutupinya, ia berkata, 'Wahai fulan, tadi malam aku telah melakukan demikian
dan demikian'. Pada malam hari Tuhannya telah menutupi kesalahannya tetapi pada
pagi harinya ia membuka tabir Allah yang menutupinya.'' (HR. Bukhari dan
Muslim)
4. Taubat nasuha yang tulus
Rasulullah shalallahu alaihi wa salam bersabda,
''Allah lebih bergembira dengan taubat hamba-Nya tatkala bertaubat daripada
seorang di antara kamu yang berada di atas kendaraannya di padang pasir yang
tandus. Kemudian kendaraan itu hilang darinya, padahal di atas kendaraan itu
terdapat makanan dan minumannya. Ia sedih kehilangan hal itu, lalu ia menuju
pohon dan tidur di bawah naungannya dalam keaadaan bersedih terhadap
kendaraannya. Saat ia dalam keadaan seperti itu, tiba-tiba kendaraannya muncul
di dekatnya, lalu ia mengambil tali kendalinya. Kemudian ia berkata, karena
sangat bergembira, 'Ya Allah Engkau adalah hambaku dan aku adalah Tuhanmu'. Ia
salah ucap karena sangat bergembira''. (HR. Bukhari dan Muslim)
5. Jika dosa berulang, maka ulangilah bertaubat
Ali bin Abi Thalib radhiallahu anhu berkata,
''Sebaik-baik kalian adalah setiap orang yang diuji (dengan dosa) lagi
bertaubat.'' ditanyakan, 'Jika ia mengulangi lagi?' Ia menjawab, 'Ia
beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan, 'Jika ia kembali berbuat
dosa?' Ia menjawab, 'Ia beristighfar kepada Allah dan bertaubat.' Ditanyakan,
'Sampai kapan?' Dia menjawab, 'Sampai setan berputus asa.'''
6. Jauhi faktor-faktor penyebab kemaksiatan
Orang yang bertaubat harus menjauhi situasi dan
kondisi yang biasa ia temui pada saat melakukan kemaksiatan serta menjauh
darinya secara keseluruhan dan sibuk dengan selainnya.
7. Senantiasa beristighfar
Saat-saat beristighfar:
a. Ketika melakukan dosa
b. Setelah melakukan
ketaatan
c. Dalam dzikir-dzikir rutin
harian
d. Senantiasa beristighfar
setiap saat
Rasulullah shalallahu alaihi
wa salam beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali (dalam
hadits lain 100 kali).
8. Apakah anda berjanji
kepada Allah untuk meninggalkan kemaksiatan?
Tidak ada bedanya antara
orang yang berjanji kepada Allah (berupa nadzar atas tebusan dosa yang
dilakukannya) dengan orang yang tidak melakukannya. Karena yang menyebabkan
dirinya terjerumus ke dalam kemksiatan tidak lain hanyalah karena panggilan
syahwat (hawa nafsu) lebih mendominasi dirinya daripada panggilan iman. Janji
tersebut tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak berguna.
9. Melakukan kebajikan
setelah keburukan
Rasulullah shalallahu alaihi
wa salam bersabda, ''Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada, dan
iringilah keburukan dengan kebajikan maka kebajikan itu akan menghapus
keburukan tersebut, serta perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik.'' (HR.
Ahmad dan Tirmidzi. Tirmidzi menilai hadits ini hasan shahih))
10. Merealisasikan tauhid
Rasulullah shalallahu alaihi
wa salam bersabda, ''Allah 'Azza wa Jalla berfirman, 'Barangsiapa yang
melakukan kebajikan, maka ia mendapatkan pahala sepuluh kebajikan dan Aku
tambah dan barangsiapa yang melakukan keburukan keburukan, maka balasannya satu
keburukan yang sama, atau diampuni dosanya. Barangsiapa yang mendekat kepada-Ku
sejengkal, maka Aku mendekat kepadanya sehasta dan barangsiapa yang mendekat
kepada-ku sehasta, maka Aku mendekat kepadanya sedepa; barangsiapa yang datang kepada-ku
dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berlari. Barangsiapa yang
menemui-Ku dengan dosa sepenuh bumi tanpa menyekutukan Aku dengan sesuatu
apapun, maka Aku menemuinya dengan maghfirah yang sama.'' (HR. Muslim dan
Ahmad)
11. Jangan berpisah dengan
orang-orang yang baik
a.
Persahabatan dengan orang-orang baik adalah amal shalih
b.
Mencintai orang-orang shalih menyebabkan sesorang bersama mereka, walaupun ia
tidak mencapai kedudukan mereka dalam amal
c.
Manusia itu ada 3 golongan
i. Golongan yang membawa dirinya dengan
kendali takwa dan mencegahnya dari kemaksiatan. Inilah golongan terbaik.
ii. Golongan yang melakukan kemaksiatan
dalam keadaan takut dan menyesal. Ia merasa dirinya berada dalam bahaya yang
besar, dan ia berharapa suatu hari dapat berpisah dari kemaksiatan tersebut.
iii. Golongan yang mencari kemaksiatan,
bergembira dengannya dan menyesal karena kehilangan hal itu.
d.
Penyesalan dan penderitaan karena melakukan kemaksiatan hanya dapat dipetik
dari persahabatan yang baik
e.
Tidak ada alasan untuk berpisah dengan orang-orang yang baik
12. Jangan tinggalkan da'wah
Said bin Jubair berkata,
''Sekiranya sesorang tidak boleh menyuruh kebajikan dan mencegah dari
kemungkaran sehingga tidak ada dalam dirinya sesuatu (kesalahanpun), maka tidak
ada seorangpun yang menyeru kepada kebajikan dan mencegah dari kemungkaran.''
Imam malik berkomentar, ''Ia benar. Siapakah yang pada dirinya tidak ada
sesuatupun (kesalahan).''
13. Jangan cela orang lain
karena perbuatan dosanya
Rasulullah shalallahu alaihi
wa salam menceritakan kepada para shahabat bahwasanya seseorang berkata, ''Demi
Allah, Allah tidak akan mengampuni si fulan.'' Allah swt berkata, ''Siapakah
yang bersumpah atas nama-Ku bahwa Aku tidak mengampuni si fulan? Sesungguhnya
Aku telah mengampuni dosanya dan Aku telah menghapus amalmu.'' (HR. Muslim).
No comments:
Post a Comment