Monday, November 24, 2014

Guru itu "Malaikat Tak Bersayap"

       
Santri Menyapa Dunia
           Di penghujung tengah hari ini, sebagian guru sudah mulai bisa menikmati setiap detik waktunya dengan keluarga tercinta, segala kesibukan mengajar ditanggalkan sudah, hingga fajar esok menyingsing kembali. Sebagaimana uraian di atas saya pertegas kembali, hanya sebagian guru saja.
               Namun, andai kata kita mau sedikit menyelidik, membuka dan menelusuri meter demi meter bumi pertiwi ini, akan kita temukan puluhan, ratusan baahkan ribuan guru yang menjadi pelita bangsa ini, pelita yang seolah tak pernah mau berhenti menyinari, walau tak ada ‘minyak tanah’ tambahan yang secara rutin menopang sinarnya, pelita itu tetap berpijar menerangi, beliaulah guru bangsa, yang menyuburkan bibit hijau yang siap mengelola indahnya bumi pertiwi.
               Pahlawan tanpa tanda jasa memang benar adanya, entah sampai kapan mahluk – mahluk ini atau yang lebih pantas disebut ‘malaikat tanpa sayap’ ini akan terus bernafas di bumi Indonesia. Yang jika kita lihat saat ini, keadaan alam seolah enggan melihat mereka leluasa beterbangan menebarkan benih kebaikan, sedikit yang memperhatikan kehidupan mereka, dunia memang kejam, tapi lebih kejam lagi manusia serakah yang mendiaminya.
              Dengan semangat hari guru di penghujung 2014 ini, mari kita berusaha untuk menyelami arti penting dari kehadiran seorang guru di bumi ini, jangan lupa untuk memberikan apresiasi tinggi untuk beliau, jika punya kekutan lebih dari cukup, kita bantu penghidupan para malaikat tak bersayap itu, apalagi beliau – beliau yang berada di pelosok tanah air.

               Para entertainer dibayar tinggi untuk merusak akhlak anak bangsa, tapi para guru yang bertugas membentuk akhlak dan karakter luhur bangsa, jangankan bayaran tinggi, kadangpun ada yang sampaidilupai.

No comments:

Post a Comment