Santri Menyapa Dunia
Sebuah ketidakmungkinan bisa saja
menjadi sebuah kemungkinan, begitupun sebaliknya. Terkadang sesuatu yang terlihat
sudah pasti ini atau itu hasilnya, bisa saja seketika berubah jauh dari
perkiraan kita, jangan kaget, karena semua proses dalam kehidupan ini sudah
sebegitu apiknya terprogram dalam mega server kitab lauhul mahfudz karya Sang
Khalik Allah SWT.
Jauh
sebelum kita lahir, tepatnya saat masih di alam rahim (kandungan ibu) Allah
sudah menyiapkan puluhan lembar naskah dari skenario milik kita yang sudah
harus siap kita perankan dalam adegan - adegan drama di panggung sandiwara
kehidupan nyata di dunia.
Sebagaimana
drama pada umumnya, tanpa disuruh terlebih dahulu setiap pemeran sejatinya
tertuntut untuk memberikan penampilan terbaiknya, karena barang tentu akan
menjadi bermanfaat untuk seluruh penonton yang
berada di sekitar panggung, menghibur dan sekaligus memberikan pemahaman
penonton terhadap maksud dari tema yang diangkat pada drama tersebut. Dapat
upahkan dari sang pimpinan pentas ? Sudah pasti, semakin banyak, bagus dan
profesional kita dalam menjalankan setiap adegan, tentu pimpinan pentas akan
memberikan apresiasi atas kinerjanya dalam berbagai bentuk sekehendaknya.
Istilah
dunia sebagai ‘panggung sandiwara’pun mungkin sudah tak asing lagi ditelinga
kita, kenapa istilah tersebut muncul ? Jawaban yang paling ringan, karena di
dunia manusia hanya hidup sementara. Jika memang dunia ini pantas untuk disebut
sebuah panggung sandiwara, lantas jadi apakah manusia – manusia yang hidup di
dalamnya ? Sudah pasti manusialah yang berperan sebagai pemain dalam pentas
drama singkat kehidupan ini, dengan Allah SWT sebagai pimpinan pentasny.
Berbeda
dengan pentas drama di atas panggung kayu, pentas dalam kehidupan nyata manusia,
tidak serta merta berjalan sesuai
skenario sang pemimpin pentas, karena masih ada beberapa pemeran yang masih sibuk
berkutat dengan keinginan individualnya, seolah merasa mampu membuat skenario
hidupnya sendiri. Bahkan sampai lupa untuk memberikan penampilan terbaik,
sehingga terkesan serba sekedarnya.
Sebagaimana
firman Allah “Dan aku tidak menyciptakan jin dan manusia, kecuali untuk
menyembahku ”, inilah sebenarnya skenario asli dan utama dalam kehidupan
manusia, namun hanya segelintir saja yang mau menyadari dan menampilkan
penampilan terbaiknya dengan skenario ini. Padahal sudah pasti, jika kita mampu
memberikan penampilan yang terbaik, maka akan memberikat puluhan manfaat untuk
kehidupan orang – orang di sekitar kita.
Berarti sebagai
salah satu pemeran atau pemain dalam drama singkat kehidupan ini, hal pertama
yang harus kita pahami adalah skenario utama di atas, dan tentu harus sejalan
dengan rambu – rambu yang sudah diberikan Allah, semuanya hanya untuk mendapatkan
ridhoNya, karena tersimpan berbagai macam kenikmatan duniawi dan ukhrowi di
dalamnya.
No comments:
Post a Comment