Wednesday, November 12, 2014

Hubungan Antara Hati Bersih & Petunjuk Al – Qur’an


Santri Menyapa Dunia

Firman Allah dalam Al – Qur’an
قُل ياايها الناس قد جاءكم الحق من ربكم فمن اهتدى فانما يهتدي لنفسه ومن ضل فانما يضل عليها وما انا عليكم بوكيل
Yanga artinya : “Katakanlah wahai Muhammad : Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamukebenaran Al – Qur’an dari tuhanmu. Sebab itu, barang siapa yang mendapat petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu, untuk kebaikan dirinya sendiri, dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu, akan mencelakakan dirinya sendiri, dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu” (Q.S Yunus : 108)
            Al-Qur’an adalah sebuah kitab, yang di dalamnya berisi petunjuk – petunjuk Allah. Banyak orang yang mendapatkan petunjuk darinya. Namun, tak sedikit pula, orang yang tidak memperoleh petunjuk darinya, melainkan kesesatanlah yang ia peroleh.
            Yang harus kita pertanyakan sekarang, kenapa bisa demikian ? Jawaban yang paling tepat adalah semua itu dikarenakan petunjuk dalam Al – Qur’an bersifat netral. Tergantung pada kondisi hati, saat seseorang membaca dan memahaminya.
            Jika dalam hati kita ada keinginan dan niatan yang tulus untuk dapat memperoleh petunjuk kebaikan darinya, maka Al – Qur’anpun akan menjadi buku petunjuk yang luar biasa dalam mencapai kebaikan dan kebahagiaan. Semakin besar niatan kita, semakin bersih hati kita, maka semakin banyak pula petunjuk yang akan kita peroleh dari-Nya.
            Saat ada sebuah pertanyaan, tentang apa hubunganya kebersihan hati dengan kemudahan mendapat petunjuk Al- Qur’an ? Sebuah perumpamaan yang amat sederhana, saya rasa tepat untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu : “Jika kita umpamakan, hati itu seperti sebuah gelas dan petunjuk itu suci seperti air susu. Sekarang, kalau kita fikir dengan logika kita, apakah pantas sebuah gelas yang kotor, kita pakai sebagai tempat menuangkan air susu.”
            Begitulah sifat petunjuk Al – Qur’an, petunjuk tang terkadang dapat menjadi penambah bagi keimanan, dan terkadang dapat menjadi kesesatan untuk menjauhi Allah SWT. Semua bermuaraa pada satu permasalahan, yaitu : apakah kotor atau bahkan berpenyakitkah hati kita ?
Penyakit – penyakit hati yang dapat menjauhkan kita dari petunjuk Al – Qur’an adalah : kesombongan, kezoliman dan keserakahan.
Saat seorang memiliki sifat serakah, dia hanya mengambil ayat Al – Qur’an, sesuai dengan kepentingan pribadinya saja, ayat yang ia anggap penting, ia ambil, dan ayat yang ia anggap tidak penting baginya, ia singkirkan.
Sedangkan kezaliman dan kesombongan, 2 sifat ini akan mengunci hati, setiap orang yang terus memelihara keduanya, jauh dalam hati masing - masing. Harus kita perhatikan, banyak orang yang hafal Al – Qur’an, pintarberbahasa arab, mengerti dengan makna dalam setiap ayatnya. Akibat kesombongan, setiap kali mereka membaca ayat demai ayat Al – Qur’an, tak pernah sedikitpun terdetik kesadaran dalam hatinya. Dan akibat kezoliman, semakin sedikitlah waktu yang ia gunakan untuk membaca, menela’ah, dan memahami Al – Qur’an dengan sebaik  - baik mungkin, dalam setiap harinya.
            Yang harus kita ingat, bahwasanya kunci utama dalam memperoleh petunjuk Allah lewat Al – Qur’an, bukanlah hanya terletak kedalaman ilmu pengetahuannya, siapa pembacanya, seberapa banyak hafalannya, seberapa mahir berbahasa arabnya. Melainkan pada sikap rendah hatinya, semakin tawadu kepada Allah, itulah orang – orang yang akan memperoleh petunjuk dari-Nya.
Firman Allah
انما المؤمنون الذين اذا ذكر الله وجلت قلوبهم واذا تليت عليهم ايته زاذتهم ايماناوعلى ربهم يتوكلون
Yang artinya : “Sesungguhnya orang – orang yang beriman itu, adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetar hati mereka, dan apabila dibacakan kepadanya ayat – ayat-Nya, bertambahlah iman mereka dan hanya kepada tuhannyalah mereka bertawaqakkal” (Q.S Al – Anfal : 2)
            Semoga kita termasuk kedalam barisan orang – orang yang mendapat petunjuk dari-Nya.
Dan juga termasuk kedalam golongan orang – orang yang bergetar hatinya ketika ingat kepada Allah.
Orang – orang yang tersungkur sujud sambil berlinangan air mata ketika di bacakan ayat – ayatnya.
Orang – orang yang semakin khusyu jiwanya, ketika berdzikir kepada-Nya 
الا بذكر الله تطمئن القلوب

No comments:

Post a Comment