Santri Menyapa Dunia
Firman
Allah dalam Al – Qur’an
قُل ياايها الناس
قد جاءكم الحق من ربكم فمن اهتدى فانما يهتدي لنفسه ومن ضل فانما يضل عليها وما انا
عليكم بوكيل
Yanga
artinya : “Katakanlah wahai Muhammad : Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamukebenaran Al – Qur’an dari tuhanmu. Sebab itu, barang siapa yang
mendapat petunjuk, maka sesungguhnya petunjuk itu, untuk kebaikan dirinya
sendiri, dan barang siapa yang sesat, maka sesungguhnya kesesatan itu, akan
mencelakakan dirinya sendiri, dan aku bukanlah seorang penjaga terhadap dirimu”
(Q.S Yunus : 108)
Al-Qur’an adalah sebuah kitab, yang
di dalamnya berisi petunjuk – petunjuk Allah. Banyak orang yang mendapatkan
petunjuk darinya. Namun, tak sedikit pula, orang yang tidak memperoleh petunjuk
darinya, melainkan kesesatanlah yang ia peroleh.
Yang harus kita pertanyakan
sekarang, kenapa bisa demikian ? Jawaban yang paling tepat adalah semua itu
dikarenakan petunjuk dalam Al – Qur’an bersifat netral. Tergantung pada kondisi
hati, saat seseorang membaca dan memahaminya.
Jika dalam hati kita ada keinginan
dan niatan yang tulus untuk dapat memperoleh petunjuk kebaikan darinya, maka Al
– Qur’anpun akan menjadi buku petunjuk yang luar biasa dalam mencapai kebaikan
dan kebahagiaan. Semakin besar niatan kita, semakin bersih hati kita, maka
semakin banyak pula petunjuk yang akan kita peroleh dari-Nya.
Saat ada sebuah pertanyaan, tentang
apa hubunganya kebersihan hati dengan kemudahan mendapat petunjuk Al- Qur’an ?
Sebuah perumpamaan yang amat
sederhana, saya rasa tepat untuk menjawab pertanyaan ini, yaitu : “Jika kita
umpamakan, hati itu seperti sebuah gelas dan petunjuk itu suci seperti air
susu. Sekarang, kalau kita fikir dengan logika kita, apakah pantas sebuah gelas
yang kotor, kita pakai sebagai tempat menuangkan air susu.”
Begitulah sifat petunjuk Al –
Qur’an, petunjuk tang terkadang dapat menjadi penambah bagi keimanan, dan
terkadang dapat menjadi kesesatan untuk menjauhi Allah SWT. Semua bermuaraa
pada satu permasalahan, yaitu : apakah kotor atau bahkan berpenyakitkah hati
kita ?
Penyakit – penyakit hati yang dapat
menjauhkan kita dari petunjuk Al – Qur’an adalah : kesombongan, kezoliman dan
keserakahan.
Saat seorang memiliki sifat serakah, dia
hanya mengambil ayat Al – Qur’an, sesuai dengan kepentingan pribadinya saja,
ayat yang ia anggap penting, ia ambil, dan ayat yang ia anggap tidak penting
baginya, ia singkirkan.
Sedangkan kezaliman dan kesombongan, 2
sifat ini akan mengunci hati, setiap orang yang terus memelihara keduanya, jauh
dalam hati masing - masing. Harus kita perhatikan, banyak orang yang hafal Al –
Qur’an, pintarberbahasa arab, mengerti dengan makna dalam setiap ayatnya.
Akibat kesombongan, setiap kali mereka membaca ayat demai ayat Al – Qur’an, tak
pernah sedikitpun terdetik kesadaran dalam hatinya. Dan akibat kezoliman,
semakin sedikitlah waktu yang ia gunakan untuk membaca, menela’ah, dan memahami
Al – Qur’an dengan sebaik - baik
mungkin, dalam setiap harinya.
Yang harus kita ingat, bahwasanya
kunci utama dalam memperoleh petunjuk Allah lewat Al – Qur’an, bukanlah hanya
terletak kedalaman ilmu pengetahuannya, siapa pembacanya, seberapa banyak
hafalannya, seberapa mahir berbahasa arabnya. Melainkan pada sikap rendah
hatinya, semakin tawadu kepada Allah, itulah orang – orang yang akan memperoleh
petunjuk dari-Nya.
Firman
Allah
انما المؤمنون الذين
اذا ذكر الله وجلت قلوبهم واذا تليت عليهم ايته زاذتهم ايماناوعلى ربهم يتوكلون
Yang
artinya : “Sesungguhnya orang – orang yang beriman itu, adalah mereka yang apabila
disebut nama Allah, gemetar hati mereka, dan apabila dibacakan kepadanya ayat –
ayat-Nya, bertambahlah iman mereka dan hanya kepada tuhannyalah mereka
bertawaqakkal” (Q.S Al – Anfal : 2)
Semoga kita termasuk kedalam barisan
orang – orang yang mendapat petunjuk dari-Nya.
Dan
juga termasuk kedalam golongan orang – orang yang bergetar hatinya ketika ingat
kepada Allah.
Orang
– orang yang tersungkur sujud sambil berlinangan air mata ketika di bacakan
ayat – ayatnya.
Orang
– orang yang semakin khusyu jiwanya, ketika berdzikir kepada-Nya
الا بذكر الله تطمئن القلوب
No comments:
Post a Comment