Saturday, February 28, 2015

Warnai harimu dengan dzikir

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Warnai harimu dengan dzikir

untaian kata indah yang terucap di mulutku
tak seindah shalawat dan dzkirku kepadaMu
amalan ringan yang mudah bagiku
namun sering kulalaikan untuk mengingatmu .

alunan syair indah dengan firmanMu
yang kadang berat tercuap di lidahku
alunan syair yang selalu membuatku rindu
rindu dengan semua muara dan kasih sayangMu .

Ya Rabb, ampuni segala salah dan khilafku
biarkan dzikirku sebagai penawar sedih dan gelisah hatiku
izinkan dzikirku selalu teruntai di sela kesibukanku
dzikirMu membuat hati selalu terjaga, menjadikan obat bagi kelembutan hati yang tebelenggu .

dzikirMu adalah ibadah paling afdhal yang menghantarkanku menuju RidhoMu
melahirkan inabah dan pembuka pintu ilmu bagi hambaMu
sesungguhnya dzikirku sumber kemuliaan jiwa dan kekuatan qolbu
yang menambah saksiku saat di hadapkan di akhiratMu.

keep istiqomah ukhti shalihah ^^
banyak manfaat jika kita selalu ingat, dengan berdzikir menjadikan kita selamat dunia akhirat.
semoga dengan kita selalu berdzikir, semakin kita dekat dalam mengingat, menjaga lidah dari perkataan yang dilarang dan di laknat, mendapat naungan dunia akhirat
Aamiin

Abdullah bin Umar (Wafat 72 H)

Santri Menyapa Dunia
Ibadillah (1)
Abdullah bin Umar (Wafat 72 H)
Periwayatan paling banyak berikutnya sesudah Abu Hurairah adalah Abdullah bin Umar. Ia meriwayatkan 2.630 hadits.
Abdullah adalah putra khalifah ke dua Umar bin al-Khaththab saudarah kandung Sayiyidah Hafshah Ummul Mukminin. Ia salahseorang diantara orang-orang yang bernama Abdullah (Al-Abadillah al-Arba’ah) yang terkenal sebagai pemberi fatwa. Tiga orang lain ialah Abdullah bin Abbas, Abdullah bin Amr bin al-Ash dan Abdullah bin az-Zubair.
Ibnu Umar dilahirkan tidak lama setelah Nabi diutus Umurnya 10 tahun ketika ikut masuk bersama ayahnya. Kemudian mendahului ayahnya ia hijrah ke Madinah. Pada saat perang Uhud ia masih terlalu kecil untuk ikut perang. Dan tidak mengizinkannya. Tetapi setelah selesai perang Uhud ia banyak mengikuti peperangan, seperti perang Qadisiyah, Yarmuk, Penaklukan Afrika, Mesir dan Persia, serta penyerbuan basrah dan Madain.
Az-Zuhri tidak pernah meninggalkan pendapat Ibnu Umar untuk beralih kepada pendapat orang lain. Imam Malik
dan az-Zuhri berkata:” Sungguh, tak ada satupun dari urusan Rasulullah dan para sahabatnya yang tersembunyi bagi Ibnu Umar”. Ia meriwayatkan hadits dari Abu Bakar, Umar, Utsman, Sayyidah Aisyah, saudari kandungnya Hafshah dan Abdullah bin Mas’ud. Yang meriwayatkan dari Ibnu Umar banyak sekali, diantaranya Sa’id bin al-Musayyab, al Hasan al Basri, Ibnu Syihab az-Zuhri, Ibnu Sirin, Nafi’, Mujahid, Thawus dan Ikrimah.
Ia wafat pada tahun 73 H. ada yang mengatakan bahwa Al-Hajjaj menyusupkan seorang kerumahnya yang lalu membunuhnya. Dikatakan mula mula diracun kemudian di tombak dan di rejam. Pendapat lain mengatakan bahwa ibnu Umar meninggal secara wajar.
Sanad paling shahih yang bersumber dari ibnu Umar adalah yang disebut Silsilah adz- Dzahab (silsilah emas), yaitu Malik, dari Nafi’, dari Abdullah bin Umar. Sedang yang paling Dlaif : Muhammad bin Abdullah bin al-Qasim dari bapaknya, dari kakeknya, dari ibnu Umar.
Disalin dari Biografi Ibnu Umar dalam Al-Ishabah no.4825 dan Tahdzib al-Asma’ 1/278, Thabaqat Ibn Sa’ad 4/105

Keep Your Love Till The Time

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
Cukup cintai ia dalam diam .. Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya ..
Kau ingin memuliakan dia,
Dengan tidak mengajakanya menjalin hubungan yang terlarang,
Kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya.

Karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu ..
Menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu .. Karena diammu bukti kesetiaanmu padanya ..
Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah ALLAH swt. pilihkan untukmu .. Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali ?


Yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ..
Tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah .. Karena dalam diammu tersimpan kekuatan ..
Kekuatan harapan ..
Hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan itu menjadi nyata hingga cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata ..
Bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yanng berharap padanya ?

Dan jika memang ‘cinta dalam diammu’ itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata,
Biarkan ia tetap diam .. 

Jika dia memang bukan milikmu,
Toh Allah, melalui waktu akan menghapus ‘cinta dalam diammu’ itu dengan memberi rasa yang lebih indah dan orang yang tepat.. 

Biarkan ‘cinta dalam diammu’ itu menjadi memori tersendiri dan sudut hatimu
Menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu.


Pantaskah?

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Pantaskah?

Kalau ingat hadits
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Aku melihat ke dalam Syurga maka aku melihat kebanyakan penghuninya adalah fuqara’ (orang-orang fakir) dan aku melihat ke dalam Neraka maka aku menyaksikan kebanyakan penghuninya adalah WANITA.” (HR Bukhari dan Muslim), disitu sering saya merasa sedih
.
Bila melihat lagi ke dalam diri ini, betapa banyak maksiat yang masih dilakukan dan masih sulit untuk ditinggalkan, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila dengar pujian orang lain yang setinggi langit, sedang itu semua hanyalah KARENA ALLAH yang menutupi segala AIB dan diri ini, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila ingat bahwa diri ini benar-benar tidak sebaik dari yang orang sangkakan, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila ingat masa lalu yang kelam, tak mau mencari ilmu agama, lebih-lebih lagi untuk taat padaNya, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila tersadar bahwa dulunya bibir ini lebih sering melantukan syair-syair syaithan dibanding ayat suci Al-Qur'an, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila coba diungkit lagi, barangkali lidah ini sering
mencelakakan saudara sesama muslim, ghibah, fitnah, dan terbujuk rayuan syaithan, dibanding menasehati dan menyampaikan kebaikan, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila ingat bahwa pintu neraka selalu terbuka lebar, bahkan Malaikat Mikail pun tak pernah lagi tertawa semenjak neraka diciptakan, sedang kata taubat masih di pangkalnya lidah, disitu sering saya merasa sedih
.
Bila berkaca pada diri sendiri, terkadang masih lalai dari apa yang sudah dinasehatkan kepada yang lain, disitu sering saya merasa sedih
----------------------------
Ya Rabb, masih pantaskah aku memohon lebih kepada-Mu, setelah ku sadari bahwa tak sedikitpun Engkau menahan nikmat dan karunia-Mu sebab dosa-dosaku.. :'(

Friday, February 27, 2015

MENGAWALI HARI

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

MENGAWALI HARI
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Tiada suatu hari bagi para hamba yang bangun PAGI-PAGI kecuali dua malaikat akan turun.
Salah satu dari malaikat itu berkata, 'Ya Allah, berikanlah kepada orang yang bersedekah dengan pahalanya.'
Malaikat yang kedua berkata, 'Ya Allah, berikanlah kerusakan pada orang yang kikir'.'' (HR Bukhari).

Pada hadis di atas, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengungkapkan ada dua malaikat yang setiap pagi mendoakan manusia. Satu mendoakan kebaikan dan satunya lagi mendoakan keburukan.
Manusia yang memulai hari dengan baik (digambarkan dengan orang yang bersedekah) akan didoakan kebaikan oleh malaikat.
Sementara manusia yang memulai hari dengan buruk (digambarkan dengan orang kikir) akan didoakan keburukan oleh malaikat lainnya.

Tapi, aktifitas manusia yang begitu padat membuatnya lupa untuk berniat melakukan kebaikan di pagi hari.
Akibatnya, yang dihasilkan di hari itu pun hanya keuntungan yang sifatnya materi, kalau tidak malah kerugian karena sudah berniat buruk.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, melalui hadits itu, mengingatkan kita untuk selalu mengawali hari dengan kebaikan, apapun bentuknya.
Awal yang baik in shaa Allah akan menghasilkan akhir yang baik pula.
Semoga kita dan anak2 keturunan kita semua menjadi orang-orang yang senantiasa mengawali harinya dengan menebar kebaikan dan menutup harinya juga dengan kebaikan. Aamiin.

Semangat pagi Sahabat, belajar dari ajaran Rasul kita diatas, teruslah menebar kebaikan, terus bersedekah, bahkan walau baru bisa dalam sedekah kata-kata kebaikan, kata-kata yang barangkali bisa menginspirasi orang lain. Dan jangan lupa temui Allah di waktu dhuha ini.
Baraka Allah fikum.

Cemburu ?

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti

Cemburu ?

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang cantik wajahnya.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang hobby memamerkan bentuk body nya.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang menjadi rebutan para lelaki.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang sedang berkhalwat kepada ikhwan.

Aku tidak pernah merasakan cemburu,
Kepada wanita yang sedang canda tawa bersama pasangannya yang belum halal.

Akan tetapi...........
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga dirinya.
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga lisannya.
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga auratnya.
Aku cemburu kepada wanita yang pandai menjaga ibadahnya.
Aku cemburu kepada wanita yang tidak mudah untuk di rayu para ikhwan.
Dan aku hanyalah cemburu kepada wanita SHOLIHAH.......
.
Bahkan, sekalipun aku tidak pernah cemburu melihat akhwat dan ikhwan berkhalwat.
Sebab, aku hanya cemburu ketika sosok pasangan yang sholih dan sholihah berdiri di atas pelaminan.

Yaa Allah......
Jadikanlah kami menjadi wanita yang baik budi pekertinya.
Jadikanlah kami menjadi wanita yang pandai menjaga lisan dalam tutur kata.
Jadikanlah kami menjadi wanita yang pandai menjaga aurat dari yang bukan mahram.
Jadikanlah kami menjadi wanita yang pandai menjaga diri dari rayuan para lelaki.

Allahumma Aamiin.......
.
.
Khusus akhwat,
Jaga dirimu.
Jaga lisanmu.
Jaga ibadahmu.
Jaga perilakumu.

Ali bin Abi Thalib

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurosyidin

Ali bin Abi Thalib

Khalifah keempat (terakhir) dari al-Khulafa’ ar-Rasyidun (empat khalifah besar); orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak; sepupu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam yang kemudian menjadi menantunya. Ayahnya, Abu Talib bin Abdul Muttalib bin Hasyim bin Abd Manaf, adalah kakak kandung ayah Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, Abdullah bin Abdul Muttalib. Ibunya bernama Fatimah binti As’ad bin Hasyim bin Abd Manaf. Sewaktu lahir ia diberi nama Haidarah oleh ibunya. Nama itu kemudian diganti ayahnya dengan Ali.
Ketika berusia 6 tahun, ia diambil sebagai anak asuh oleh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, sebagaimana Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam pernah diasuh oleh yahnya. ada waktu Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam diangkat menjadi rasul, Ali baru menginjak usia 8 tahun. Ia adalah orang kedua yang menerima dakwah Islam, setelah Khadijah binti Khuwailid, istri Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Sejak itu ia
selalu bersama Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, taat kepadanya, dan banyak menyaksikan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menerima wahyu. Sebagai anak asuh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ia banyak menimba ilmu mengenai rahasia ketuhanan maupun segala persoalan keagamaan secara teoretis dan praktis.
Sewaktu Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam hijrah ke Madinah bersama Abu Bakar as-Siddiq, Ali diperintahkan untuk tetap tinggal di rumah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan tidur di tempat tidurnya. Ini dimaksudkan untuk memperdaya kaum Kuraisy, supaya mereka menyangka bahwa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam masih berada di rumahnya. Ketika itu kaum quraisy merencanakan untuk membunuh Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Ali juga ditugaskan untuk mengembalikan sejumlah barang
titipan kepada pemilik masing-masing. Ali mampu melaksanakan tugas yang penuh resiko itu dengan sebaik-baiknya tanpa sedikit pun merasa takut. Dengan cara itu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar selamat meninggalkan kota Mekah tanpa diketahui oleh kaum Kuraisy.
Setelah mendengar Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam dan Abu Bakar telah sampai ke Madinah, Ali pun menyusul ke sana. Di Madinah, ia dikawinkan dengan Fatimah az-Zahra, putri Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang ketika itu (2 H) berusia 15 tahun. Ali menikah dengan 9 wanita dan mempunyai 19 orang putra-putri. Fatimah adalah istri pertama. Dari Fatimah, Ali mendapat dua putra dan dua putri, yaitu Hasan, Husein, Zainab, dan Ummu Kulsum yang kemudian diperistri oleh Umar bin Khattab. Setelah Fatimah wafat, Ali menikah lagi berturut-turut dengan:
Ummu Bamin binti Huzam dari Bani Amir bin Kilab, yang melahirkan empat putra, yaitu Abbas, Ja’far, Abdullah, dan Usman. Laila binti Mas’ud at-Tamimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Abdullah dan
Abu Bakar. Asma binti Umair al-Kuimiah, yang melahirkan dua putra, yaitu Yahya dan Muhammad.
As-Sahba binti Rabi’ah dari Bani Jasym bin Bakar, seorang janda dari Bani Taglab, yang melahirkan dua nak, Umar dan Ruqayyah; Umamah binti Abi Ass bin ar-Rabb, putri Zaenab binti Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, yang melahirkan satu anak, yaitu Muhammad. Khanlah binti Ja’far al-Hanafiah, yang melahirkan seorang putra, yaitu Muhammad (al-Hanafiah). Ummu Sa’id binti Urwah bin Mas’ud, yang melahirkan dua anak, yaitu Ummu al-Husain dan Ramlah. Mahyah binti Imri’ al-Qais al-Kalbiah, yang melahirkan seorang anak bernama Jariah.
Ali dikenal sangat sederhana dan zahid dalam kehidupan sehari-hari. Tidak tampak perbedaan dalam kehidupan rumah tangganya antara sebelum dan sesudah diangkat sebagai khalifah. Kehidupan sederhana itu bukan hanya diterapkan kepada dirinya, melainkanj uga kepada putra-putrinya.
Ali terkenal sebagai panglima perang yang gagah perkasa. Keberaniannya
menggetarkan hati lawan-lawannya. Ia mempunyai sebilah pedang (warisan dari Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam) bernama “Zul Faqar”. Ia turut-serta pada hampir semua peperangan yang terjadi di masa Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dan selalu menjadi andalan pada barisan terdepan.
Ia juga dikenal cerdas dan menguasai banyak masalah keagamaan secara mendalam, sebagaimana tergambar dari sabda Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam, “Aku kota ilmu pengetahuan sedang Ali pintu gerbangnya.” Karena itu, nasihat dan fatwanya selalu didengar para khalifah sebelumnya. Ia selalu ditempatkan pada jabatan kadi atau mufti. Ketika Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam wafat, Ali menunggui jenazahnya dan mengurus pemakamannya, sementara sahabat-sahabat lainnya sibuk memikirkan soal pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam. Setelah Abu Bakar terpilih menjadi khalifah pengganti Nabi Shallallahu Alaihi Wassalam dalam mengurus negara dan umat Islam, Ali tidak segera membaiatnya. Ia baru membaiatnya beberapa bulan kemudian.
Pada akhir masa pemerintahan Umar bin Khattab, Ali termasuk salah seorang yang ditunjuk menjadi anggota Majlis asy-Syura, suatu forum yang membicarakan soal penggantian khalifah. Forum ini beranggotakan enam orang. Kelima orang lainnya adalah Usman bin Affan, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’d bin Abi Waqqas, dan Abdur Rahman bin Auf. Hasil musyawarah menentukan Usman bin Affan sebagai khalifah pengganti Umar bin Khattab.
Pada masa pemerintahan Usman bin Affan, Ali banyak mengeritik kebijaksanaannya yang dinilai terlalu memperhatikan kepentingan keluarganya (nepotisme). Ali menasihatinya agar bersikap tegas terhadap kaum kerabatnya yang melakukan penyelewengan dengan mengatasnamakan dirinya. Namun, semua nasihat itu tidak diindahkannya. Akibatnya, terjadilah suatu peristiwa berdarah yang berakhir
dengan terbunuhnya Usman.
Kritik Ali terhadap Usman antara lain menyangkut Ubaidillah bin Umar, yang menurut Ali harus dihukum hadd (beberapa jenis hukuman dalam fikih) sehubungan dengan pembunuhan yang dilakukannya terhadap Hurmuzan. Usman juga dinilai keliru ketika ia tidak melaksanakan hukuman cambuk terhadap Walib bin Uqbah yang kedapatan mabuk. Cara Usman memberi hukuman kepada Abu Zarrah juga tidak disetujui Ali.
Usman meminta bantuan kepada Ali ketika ia sudah dalam keadaan terdesak akibat protes dan huru-hara yang dilancarkan oleh orang-orang yang tidak setuju kepadanya. Sebenarnya, ketika rumah Usman dikepung oleh kaum pemberontak, Ali memerintahkan kedua putranya, Hasan dan Husein, untuk membela Usman. Akan tetapi karena pemberontak berjumlah besar dan sudah kalap, Usman tidak dapat diselamatkan.
Segera setelah terbunuhnya Usman, kaum muslimin meminta kesediaan Ali untuk dibaiat menjadi khalifah. Mereka beranggapan bahwa kecuali Ali, tidak ada lagi orang yang patut menduduki kursi khalifah setelah Usman. Mendengar permintaan rakyat banyak itu, Ali berkata, “Urusan ini bukan urusan kalian. Ini adalah
perkara yang teramat penting, urusan tokoh-tokoh Ahl asy-Syura bersama para pejuang Perang Badr.”
Dalam suasana yang masih kacau, akhirnya Ali dibaiat. Pembaiatan dimulai oleh sahabat-sahabat besar, yaitu Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Sa’d bin Abi Waqqas, dan para sahabat lainnya. Mereka diikuti oleh rakyat banyak. Pembaiatan dilakukan pada tanggal 25 Zulhijah 33 di Masjid Madinah seperti
pembaiatan para khalifah pendahulunya. Segera setelah dibaiat, Ali mengambil langkah-langkah politik, yaitu:
Memecat para pejabat yang diangkat Usman, termasuk di dalamnya beberapa
gubernur, dan menunjuk penggantinya. Mengambil tanah yang telah dibagikan Usman kepada keluarga dan kaum kerabatnya tanpa alasan kedudukan sebagai khalifah sampai terbunuh pada tahun 661.
Pemberontakan ketiga datang dari Aliran Khawarij, yang semula merupakan bagian dari pasukan Ali dalam menumpas pemberontakan Mu’awiyah, tetapi kemudian keluar dari barisan Ali karena tidak setuju atas sikap Ali yang menerima tawaran berdamai dari pihak Mu’awiyah. Karena mereka keluar dari barisan Ali, mereka disebut “Khawarij” (orang-orang yang keluar). Jumlah mereka ribuan orang. Dalam keyakinan mereka, Ali adalah amirulmukminin dan mereka yang setuju untuk bertahkim telah melanggar ajaran agama. Menurut mereka, hanya Tuhan yang berhak menentukan hukum, bukan manusia. Oleh sebab itu, semboyan mereka adalah Id hukma ilia bi Allah (tidak ada hukum kecuali bagi Allah). Ali dan sebagian pasukannya dinilai telah berani membuat keputusan hukum, yaitu berunding dengan lawan. Kelompok Khawarij menyingkir ke Harurah, sebuah desa dekat Kufah. Mereka mengangkat pemimpin sendiri, yaitu Syibis bin Rub’it at-Tamimi sebagai panglima angkatan perang dan Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi sebagai pemimpin keagamaan. Di Harurah mereka segera menyusun kekuatan untuk menggempur Ali dan orang-orang yang menyetujui tahkim, termasuk di dalamnya Mu’awiyah, Amr bin As, dan Abu Musa al-Asy’ari. Kegagalan Ali dalam tahkim menambah semangat mereka untuk mewujudkan maksud mereka.
Posisi Ali menjadi serba sulit. Di satu pihak, ia ingin menghancurkan Mu’awiyah yang semakin kuat di Syam; di pihak lain, kekuatan Khawarij akan menjadi sangat berbahaya jika tidak segera ditumpas. Akhirnya Ali mengambil keputusan untuk menumpas kekuatan Khawarij terlebih dahulu, baru kemudian menyerang Syam. Tetapi tercurahnya perhatian Ali untuk menghancurkan kelompok Khawarij dimanfaatkan Mu’awiyah untuk merebut Mesir.
Pertempuran sengit antara pasukan Ali dan pasukan Khawarij terjadi di Nahrawan (di sebelah timur Baghdad) pada tahun 658, dan berakhir dengan kemenangan di pihak Ali. Kelompok Khawarij berhasil dihancurkan, hanya sebagian kecil yang dapat meloloskan diri. Pemimpin mereka, Abdullah bin Wahhab ar-Rasibi, ikut terbunuh.
Sejak itu, kaum Khawarij menjadi lebih radikal. Kekalahan di Nahrawan menumbuhkan dendam di hati mereka. Secara diam-diam kaum Khawarij merencanakan untuk membunuh tiga orang yang dianggap sebagai biang keladi perpecahan umat, yaitu Ali, Mu’awiyah, dan Amr bin As. Pembunuhnya ditetapkan tiga orang, yaitu: Abdur Rahman bin Muljam ditugaskan membunuh Ali di Kufah, Barak bin Abdillah at-Tamimi ditugaskan membunuh Mu’awiyah di Syam, dan Amr bin Bakar at-Tamimi ditugaskan pembunuh Amr bin As di Mesir. Hanya Ibnu Muljam yang berhasil menunaikan tugasnya. Ia menusuk Ali dengan pedangnya ketika Ali akan salat subuh di Masjid Kufah. Ali mengembuskan napas terakhir setelah memegang tampuk pimpinan sebagai khalifah selama lebih-kurang 4 tahun. 

Utsman bin ‘Affan (Wafat 35 H)

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurrosyidin
Utsman bin ‘Affan (Wafat 35 H)
Nama lengkapnya adalah ‘Utsman bin Affanbin Abi Ash bin Umayah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf al Umawy al Qurasy, pada masa Jahiliyah ia dipanggil dengan Abu ‘Amr dan pada masa Islam nama julukannya (kunyah) adalah Abu ‘Abdillah. Dan juga ia digelari dengan sebutan “Dzunnuraini”, dikarenakan beliau menikahi dua puteri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yaitu Ruqayah dan Ummu Kaltsum. Ibunya bernama Arwa’ bin Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin ‘Abdi Syams yang kemudian menganut Islam yang baik dan teguh.
Keutamaannya
Imam Muslim telah meriwayatkan dari ‘Aisyah, seraya berkata,” Pada suatu hari Rasulullah sedang duduk dimana paha beliau terbuka, maka Abu Bakar meminta izin kepada beliau untuk menutupinya dan beliau mengizinkannya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka). Kemudian Umar minta izin untuk menutupinya dan beliau mengizinkannnya, lalu paha beliau tetap dalam keadaan semula (terbuka), ketika Utsman meminta izin kepada beliau, amaka beliau melepaskan pakaiannya (untuk menutupi paha terbuka). Ketika mereka telah pergi, maka aku (Aisyah) bertanya,”Wahai Rasulullah, Abu Bakar dan Umar telah meminta izin kepadamu untuk menutupinya dan engkau mengizinkan keduanya, tetapi engkau tetap berada dalam keadaan semula (membiarkan pahamu terbuka), sedangkan ketika Utsman meminta izin kepadamu, maka engkau melepaskan pakainanmu (dipakai untuk menutupinya). Maka Rasulullah menjawab,” Wahai Aisyah, Bagaimana aku tidak merasa malu dari seseorang yang malaikat saja merasa malu kepadanya”.
Ibnu ‘Asakir dan yang lainnya menjelaskan dalam kitab “Fadhail ash Shahabah” bahwa Ali bin Abi Thalib ditanya tentang Utsman, maka beliau menjawab,” Utsman itu seorang yang memiliki kedudukan yang terhormat yang dipanggil dengan Dzunnuraini, dimana Rasulullah menikahkannya dengan kedua putrinya.
Perjalanan hidupnya
Perjalanan hidupnya yang tidak pernah terlupakan dalam sejarah umat islam adalah beliau membukukan Al-Qura’an dalam satu versi bacaan dan membuat beberapa salinannya yang dikirim kebeberapa negeri negeri Islam. Serta memerintahkan umat Islam agar berpatokan kepadanya dan memusnahkan mushaf yang dianggap bertentangan dengan salinan tersebut. Atas Izin allah Subhanahu wa ta’ala, melalui tindakan beliau ini umat Islam dapat memelihara ke autentikan Al-Qur’an samapai sekarang ini. Semoga Allah membalasnya dengan balasan yang terbaik.
Diriwayatkan dari oleh Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab Musnadnya dari yunus bahwa ketika al Hasan ditanya tentang orang yang beristirahat pada waktu tengah hari di masjid ?. maka ia menjawab,”Aku melihat Utsman bin Affan beristirahat di masjid, padahal beliau sebagai Khalifah, dan ketika ia berdiri nampak sekali bekas kerikil pada bagian rusuknya, sehingga kami berkata,” Ini amirul mukminin, Ini amirul mukminin..”
Diriwayatkan oleh Abu Na’im dalam kitabnya “Hulyah al Auliyah” dari Ibnu Sirin bahwa ketika Utsman terbunuh, maka isteri beliau berkata,” Mereka telah tega membunuhnya, padahal mereka telah menghidupkan seluruh malam dengan Al-Quran”.
Ibnu Abi Hatim telah meriwayatkan dari Abdullah bin Umar, seraya ia berkata dengan firman Allah”. “(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadah di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (Qs Az-Zumar:9) yang dimaksud adalah Utsman bin Affan.
WafatnyaIa wafat pada tahun 35 H pada pertengahan tasyriq tanggal 12 Dzul Hijjah, dalam usia 80 tahun lebih, dibunuh oleh kaum pemberontak (Khawarij).
Diringkas dari Biografi Utsman bin affan dalam kitab Al ‘ilmu wa al Ulama Karya Abu Bakar al Jazairy. Penerbit Daar al Kutub as Salafiyyah. Cairo. ditulis tanggal 5 Rab’ul Awal di Madinah al Nabawiyah.

Thursday, February 26, 2015

‘Umar bin al-Khaththab (wafat 23 H)

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurosyidin

‘Umar bin al-Khaththab (wafat 23 H)

Nama lengkapnya adalah Umar bin Khaththab bin Nufail bin Abdul Izzy bin Rabah bin Qirath bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luay al-Quraisy al-‘Adawy. Terkadang dipanggil dengan Abu Hafash dan digelari dengan al-Faruq. Ibunya bernama Hantimah binti Hasyim bin al-Muqhirah al-Makhzumiyah.
Awal Keislamanya.
Umar masuk Islam ketika para penganut Islam kurang lebih sekitar 40 (empat puluh) orang terdiri dari laki-laki dan perempuan. 
Imam Tirmidzi, Imam Thabrani dan Hakim telah meriwayatkan dengan riwayat yang sama bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam telah berdo’a,” Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”.
Berkenaan dengan masuknya Umar bin al-Khaththab ke dalam Islam yang diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad yang diungkap oleh Imam Suyuti dalam kitab “ Tarikh al-Khulafa’ ar-Rasyidin” sebagai berikut:
Anas bin Malik berkata:” Pada suatu hari Umar keluar sambil menyandang pedangnya, lalu Bani Zahrah bertanya” Wahai Umar, hendak kemana engkau?,” maka Umar menjawab, “ Aku hendak membunuh Muhammad.” Selanjutnya orang tadi bertanya:” Bagaimana dengan perdamaian yang telah dibuat antara Bani Hasyim dengan Bani Zuhrah, sementara engkau hendak membunuh Muhammad”.
Lalu orang tadi berkata,” Tidak kau tahu bahwa adikmu dan saudara iparmu telah meninggalkan agamamu”. Kemudian Umar pergi menuju rumah adiknya dilihatnya adik dan iparnya sedang membaca lembaran Al-Quran, lalu Umar berkata, “barangkali keduanya benar telah berpindah agama”,. Maka Umar melompat dan menginjaknya dengan keras, lalu adiknya (Fathimah binti Khaththab) datang mendorong Umar, tetapi Umar menamparnya dengan keras sehingga muka adiknya mengeluarkan darah.
Kemudian Umar berkata: “Berikan lembaran (al-Quran) itu kepadaku, aku ingin membacanya”, maka adiknya berkata.” Kamu itu dalam keadaan najis tidak boleh menyentuhnya kecuali kamu dalam keadaan suci, kalau engaku ingin tahu maka mandilah (berwudhulah/bersuci).”. Lalu Umar berdiri dan mandi (bersuci) kemudian membaca lembaran (al-Quran) tersebut yaitu surat Thaha sampai ayat,” Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada tuhanselain Aku, maka sembahlah Aku dirikanlah Shalat untuk mengingatku.” (Qs.Thaha:14). Setelah itu Umar berkata,” Bawalah aku menemui Muhammad.”.
Mendengar perkataan Umar tersebut langsung Khabbab keluar dari sembunyianya seraya berkata:”Wahai Umar, aku merasa bahagia, aku harap do’a yang dipanjatkan Nabi pada malam kamis menjadi kenyataan, Ia (Nabi) berdo’a “Ya Allah, muliakanlah agama Islam ini dengan orang yang paling Engkau cintai diantara kedua orang ini, yaitu Umar bin al-Khaththab atau Abu Jahal ‘Amr bin Hisyam.”. 
Lalu Umar berangkat menuju tempat Muhammad Shallallahu alaihi wassalam, didepan pintu berdiri Hamzah, Thalhah dan sahabat lainnya. Lalu Hamzah seraya berkata,” jika Allah menghendaki kebaikan baginya, niscaya dia akan masuk Islam, tetapi jika ada tujuan lain kita akan membunuhnya”. Lalu kemudian Umar menyatakan masuk Islam dihadapan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam.
Lalu bertambahlah kejayaan Islam dan Kaum Muslimin dengan masuknya Umar bin Khaththab, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Mas’ud, seraya berkata,” Kejayaan kami bertambah sejak masuknya Umar.”.
Umar turut serta dalam peperangan yang dilakukan bersama Rasulullah, dan tetap bertahan dalam perang Uhud bersama Rasulullah sebagaimana dijelaskan oleh Imam Suyuthi dalam “Tarikh al-Khulafa’ar Rasyidin”.
Rasulullah memberikan gelar al-Faruq kepadanya, sebagaimana ini diriwayatkan oleh Ibnu Sa’ad dari Dzakwan, seraya dia berkata,” Aku telah bertanya kepada Aisyah, “ Siapakah yang memanggil Umar dengan nama al-Faruq?”, maka Aisyah menjawab “Rasulullah”.
Hadist Imam Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:” Sungguh telah ada dari umat-umat sebelum kamu para pembaharu, dan jika ada pembaharu dari umatku niscaya ‘Umarlah orangnya”. Hadist ini dishahihkan oleh Imam Hakim. Demikian juga Imam Tirmidzi telah meriwayatkan dari Uqbah bin Amir bahwa Nabi bersabda,” Seandainya ada seorang Nabi setelahku, tentulah Umar bin al-Khaththab orangnya.”.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Ibnu Umar dia berkata,” Nabi telah bersabda:”Sesungguhnya Allah telah mengalirkan kebenaran melalui lidah dan hati Umar”. Anaknya Umar (Abdullah) berkata,” Apa yang pernah dikatakan oleh ayahku (Umar) tentang sesuatu maka kejadiannya seperti apa yang diperkirakan oleh ayahku”.
Keberaniannya
Riwayat dari Ibnu ‘Asakir telah meriwayatkan dari Ali, dia berkata,” Aku tidak mengetahui seorangpun yang hijrah dengan sembunyi sembunyi kecuali Umar bi al-Khaththab melakukan dengan terang terangan”. Dimana Umar seraya menyandang pedang dan busur anak panahnya di pundak lalu dia mendatangi Ka’bah dimana kaum Quraisy sedang berada di halamannya, lalu ia melakukan thawaf sebanyak 7 kali dan mengerjakan shalat 2 rakaat di maqam Ibrahim.
Kemudian ia mendatangi perkumpulan mereka satu persatu dan berkata,” Barang siapa orang yang ibunya merelakan kematiannya, anaknya menjadi yatim dan istrinya menjadi janda, maka temuilah aku di belakang lembah itu”. Kesaksian tersebut menunjukan keberanian Umar bin Khaththab Radhiyallahu’Anhu.
Wafatnya
Pada hari rabu bulan Dzulhijah tahun 23 H ia wafat, ia ditikam ketika sedang melakukan Shalat Subuh beliau ditikam oleh seorang Majusi yang bernama Abu Lu’luah budak milik al-Mughirah bin Syu’bah diduga ia mendapat perintah dari kalangan Majusi. Umar dimakamkan di samping Nabi dan Abu Bakar ash Shiddiq, beliau wafat dalam usia 63 tahun.


Disalin dari Biografi Umar Ibn Khaththab dalam Tahbaqat Ibn Sa’ad, Tarikh al-Khulafa’ar Rasyidin Imam Suyuthi

Yuk, kita terus intropeksi kehidupan kita !

Santri Menyapa Dunia

Yuk, kita terus intropeksi kehidupan kita !

Ketika masalah datang menghampiri kita, pada umumnya kita akan langsung berusaha untuk menyelesaikan masalah itu.

Dengan cara apapun, kita akan memutar kepala kita untuk berfikir, bertanya tentang apa solusinya.
Semua masalah serasa jadi beban dipikiran, sekali bernama masalah, ya itu di beban.

Jika yang datang itu rezeki dan sebuah keuntungan duniawi, tanpa fikir juga, kita sebut itu sesuatu yang berharga, yang membahagiakan.

Jika datang masalah kepada kita, haruskah sebagai muslim kita terus berfikiran seperti mindset di atas.
Atau jika datang keuntungan berupa demikian, akankah kita menyebutnya sebuah kebahagiaan sejati.

Sebagai umat muslim, yuk kita tafakkuri betul, apa sebenarnya masalah dan keuntungan duniawi itu ?
Bagaimana pula kita harus menyikapinya ?

“Jika datang kepaadamu sebuah permasalahan, jangan solusi yang harus dicari terlebih dahulu, tapi apa sebaabnya masalah tersebut atau keuntungan tersebut dtang menghampiri kita”

Yang selalu harus kita sadari, kadang sesuatu yang dianggap masalah berat untuk kita, sebenarnya sesuatu itu mengandung hikmah besar untuk kita, jika kita mau sedikit sabar saja untuk menghadapi, melewati dan menjalaninya dengan ikhlas.

Dan terkadang sesuatu keuntungan yang dalam kacamata kita begitu indah dan membahagiakan, itu juga bisa menjadi sebuah teguran dari Allah, yang bisa jadi membuat kita semakin jauh dan lupa akan Rohman Nya.

Yuk, kita terus intropeksi kehidupan kita !


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (Al-Baqarah: 216)

Abu Bakar Ash-Shiddiiq (11-13 H)

Santri Menyapa Dunia
Khulafaurosyidin

Abu Bakar Ash-Shiddiiq (11-13 H)

Nama lengkap beliau adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amru bin Ka`ab bin Sa`ad bin Taim bin Murrah bin Ka`ab bin Lu`ai bin Ghalib bin Fihr al-Qurasy at-Taimi – radhiyallahu`anhu. Bertemu nasabnya dengan Nabi pada kakeknya Murrah bin Ka’ab bin Lu’ai. Abu Bakar adalah shahabat Rasulullah – shalallahu`alaihi was salam – yang telah menemani Rasulullah sejak awal diutusnya beliau sebagai Rasul, beliau termasuk orang yang awal masuk Islam. Abu Bakar memiliki julukan “ash-Shiddiq” dan “Atiq”.
Ada yang berkata bahwa Abu Bakar dijuluki “ash-Shiddiq” karena ketika terjadi peristiwa isra` mi`raj, orang-orang mendustakan kejadian tersebut, sedangkan Abu Bakar langsung membenarkan.
Allah telah mempersaksikan persahabatan Rasulullah dengan Abu Bakar dalam Al-Qur`an, yaitu dalam firman-Nya : “…sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada sahabatnya: `Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita’. (QS at-Taubah : 40)
`Aisyah, Abu Sa’id dan Ibnu Abbas dalam menafsirkan ayat ini mengatakan : “Abu Bakar-lah yang mengiringi Nabi dalam gua tersebut.
Allah juga berfirman : “Dan orang yang membawa kebenaran dan membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.” (az-Zumar : 33)
Al-Imam adz-Dzahabi setelah membawakan ayat ini dalam kitabnya al-Kabaa`ir, beliau meriwayatkan bahwa Ja`far Shadiq berujar :”Tidak ada perselisihan lagi bahwa orang yang datang dengan membawa kebenaran adalah Rasulullah, sedangkan yang membenarkannya adalah Abu Bakar. Masih adakah keistimeaan yang melebihi keistimeaannya di tengah-tengah para Shahabat?”
Dari Amru bin al-Ash radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah mengutusnya atas pasukan Dzatus Salasil : “Aku lalu mendatangi beliau dan bertanya “Siapa manusia yang paling engkau cintai?” beliau bersabda :”Aisyah” aku berkata : “kalau dari lelaki?” beliau menjawab : “ayahnya (Abu Bakar)” aku berkata : “lalu siapa?” beliau menjawab: “Umar” lalu menyebutkan beberapa orang lelaki.” (HR.Bukhari dan Muslim)
“Sesungguhnya Allah telah menjadikanku sebagai kekasih-Nya, sebagaimana Dia menjadikan Ibrahim sebagai kekasih-Nya. Dan kalau saja aku mengambil dari umatku sebagai kekasih, akan aku jadikan Abu Bakar sebagai kekasih.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Sa`id radhiyallahu`anhu, bahwa Rasulullah duduk di mimbar, lalu bersabda :”Sesungguhnya ada seorang hamba yang diberi pilihan oleh Allah, antara diberi kemewahan dunia dengan apa yang di sisi-Nya. Maka hamba itu memilih apa yang di sisi-Nya” lalu Abu bakar menangis dan menangis, lalu berkata :”ayah dan ibu kami sebagai tebusanmu” Abu Sa`id berkata : “yang dimaksud hamba tersebut adalah Rasulullah, dan Abu Bakar adalah orang yang paling tahu diantara kami” Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya orang yang paling banyak memberikan perlindungan kepadaku dengan harta dan persahabatannya adalah Abu Bakar. Andaikan aku boleh mengambil seorang kekasih (dalam riwayat lain ada tambahan : “selain rabb-ku”), niscaya aku akan mengambil Abu Bakar sebagai kekasihku. Tetapi ini adalah persaudaraan dalam Islam. Tidak ada di dalam masjid sebuah pintu kecuali telah ditutup, melainkan hanya pintu Abu Bakar saja (yang masih terbuka).” (HR. Bukhari dan Muslim)
Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Allah telah mengutusku kepada kalian semua. Namun kalian malah berkata `kamu adalah pendusta’. Sedangkan Abu Bakar membenarkan (ajaranku). Dia telah membantuku dengan jiwa dan hartanya. Apakah kalian akan meninggalkan aku (dengan meninggalkan) shahabatku?” Rasulullah mengucapkan kalimat itu 2 kali. Sejak itu Abu bakar tidak pernah disakiti (oleh seorangpun dari kaum muslimin). (HR. Bukhari)
Masa Kekhalifahan
Dalam riwayat al-Bukhari diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu`anha, bahwa ketika Rasulullah wafat, Abu Bakar datang dengan menunggang kuda dari rumah beliau yang berada di daerah Sunh. Beliau turun dari hewan tunggangannya itu kemudian masuk ke masjid. Beliau tidak mengajak seorang pun untuk berbicara sampai akhirnya masuk ke dalam rumah Aisyah. Abu Bakar menyingkap wajah Rasulullah yang ditutupi dengan kain kemudian mengecup keningnya. Abu Bakar pun menangis kemudian berkata : “demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, Allah tidak akan menghimpun dua kematian pada dirimu. Adapun kematian yang telah ditetapkan pada dirimu, berarti engkau memang sudah meninggal.”Kemudian Abu Bakar keluar dan Umar sedang berbicara dihadapan orang-orang. Maka Abu Bakar berkata : “duduklah wahai Umar!” Namun Umar enggan untuk duduk. Maka orang-orang menghampiri Abu Bakar dan meninggalkan Umar. Abu Bakar berkata : “Amma bad`du, barang siapa diantara kalian ada yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah mati. Kalau kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Hidup dan tidak akan pernah mati. Allah telah berfirman :
“Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah Jika dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS Ali Imran : 144)
Ibnu Abbas radhiyallahu`anhuma berkata : “demi Allah, seakan-akan orang-orang tidak mengetahui bahwa Allah telah menurunkan ayat ini sampai Abu Bakar membacakannya. Maka semua orang menerima ayat Al-Qur`an itu, tak seorangpun diantara mereka yang mendengarnya melainkan melantunkannya.”
Sa`id bin Musayyab rahimahullah berkata : bahwa Umar ketika itu berkata : “Demi Allah, sepertinya aku baru mendengar ayat itu ketika dibaca oleh Abu Bakar, sampai-sampai aku tak kuasa mengangkat kedua kakiku, hingga aku tertunduk ke tanah ketika aku mendengar Abu Bakar membacanya. Kini aku sudah tahu bahwa nabi memang sudah meninggal.”
Dalam riwayat al-Bukhari lainnya, Umar berkata : “maka orang-orang menabahkan hati mereka sambil tetap mengucurkan air mata. Lalu orang-orang Anshor berkumpul di sekitar Sa`ad bin Ubadah yang berada di Saqifah Bani Sa`idah” mereka berkata : “Dari kalangan kami (Anshor) ada pemimpin, demikian pula dari kalangan kalian!” maka Abu Bakar, Umar dan Abu Ubaidah bin al-Jarroh mendekati mereka. Umar mulai bicara, namun segera dihentikan Abu Bakar. Dalam hal ini Umar berkata : “Demi Allah, yang kuinginkan sebenarnya hanyalah mengungkapkan hal yang menurutku sangat bagus. Aku khawatir Abu Bakar tidak menyampaikannya” Kemudian Abu Bakar bicara, ternyata dia orang yang terfasih dalam ucapannya, beliau berkata : “Kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri.” Habbab bin al-Mundzir menanggapi : “Tidak, demi Allah kami tidak akan melakukannya, dari kami ada pemimpin dan dari kalian juga ada pemimpin.” Abu Bakar menjawab : “Tidak, kami adalah pemimpin, sedangkan kalian adalah para menteri. Mereka (kaum Muhajirin) adalah suku Arab yang paling adil, yang paling mulia dan paling baik nasabnya. Maka baiatlah Umar atau Abu Ubaidah bin al-Jarroh.”Maka Umar menyela : “Bahkan kami akan membai`atmu. Engkau adalah sayyid kami, orang yang terbaik diantara kami dan paling dicintai Rasulullah.” Umar lalu memegang tangan Abu Bakar dan membai`atnya yang kemudian diikuti oleh orang banyak. Lalu ada seorang yang berkata : “kalian telah membunuh (hak khalifah) Sa`ad (bin Ubadah).” Maka Umar berkata : “Allah yang telah membunuhnya.” (Riwayat Bukhari)
Menurut `ulama ahli sejarah, Abu Bakar menerima jasa memerah susu kambing untuk penduduk desa. Ketika beliau telah dibai`at menjadi khalifah, ada seorang wanita desa berkata : “sekarang Abu Bakar tidak akan lagi memerahkan susu kambing kami.” Perkataan itu didengar oleh Abu Bakar sehingga dia berkata : “tidak, bahkan aku akan tetap menerima jasa memerah susu kambing kalian. Sesungguhnya aku berharap dengan jabatan yang telah aku sandang sekarang ini sama sekali tidak merubah kebiasaanku di masa silam.” Terbukti, Abu Bakar tetap memerahkan susu kambing-kambing mereka. 
Ketika Abu Bakar diangkat sebagai khalifah, beliau memerintahkan Umar untuk mengurusi urusan haji kaum muslimin. Barulah pada tahun berikutnya Abu Bakar menunaikan haji. Sedangkan untuk ibadah umroh, beliau lakukan pada bulan Rajab tahun 12 H. beliau memasuki kota Makkah sekitar waktu dhuha dan langsung menuju rumahnya. Beliau ditemani oleh beberapa orang pemuda yang sedang berbincang-bincang dengannya. Lalu dikatakan kepada Abu Quhafah (Ayahnya Abu Bakar) : “ini putramu (telah datang)!”
Maka Abu Quhafah berdiri dari tempatnya. Abu Bakar bergegas menyuruh untanya untuk bersimpuh. Beliau turun dari untanya ketika unta itu belum sempat bersimpuh dengan sempurna sambil berkata : “wahai ayahku, janganlah anda berdiri!” Lalu Abu Bakar memeluk Abu Quhafah
dan mengecup keningnya. Tentu saja Abu Quhafah menangis sebagai luapan rasa bahagia dengan kedatangan putranya tersebut.
Setelah itu datanglah beberapa tokoh kota Makkah seperti Attab bin Usaid, Suhail bin Amru, Ikrimah bin Abi Jahal, dan al-Harits bin Hisyam. Mereka semua mengucapkan salam kepada Abu Bakar : “Assalamu`alaika wahai khalifah Rasulullah!” mereka semua menjabat tangan Abu Bakar. Lalu Abu Quhafah berkata : “wahai Atiq (julukan Abu Bakar), mereka itu adalah orang-orang (yang baik). Oleh karena itu, jalinlah persahabatan yang baik dengan mereka!” Abu Bakar berkata : “Wahai ayahku, tidak ada daya dan upaya kecuali hanya dengan pertolongan Allah. Aku telah diberi beban yang sangat berat, tentu saja aku tidak akan memiliki kekuatan untuk menanggungnya kecuali hanya dengan pertolongan Allah.” Lalu Abu Bakar berkata : “Apakah ada orang yang akan mengadukan sebuah perbuatan dzalim?” Ternyata tidak ada seorangpun yang datang kepada Abu Bakar untuk melapor sebuah kedzaliman. Semua orang malah menyanjung pemimpin mereka tersebut. 
Wafatnya
Menurut para `ulama ahli sejarah Abu Bakar meninggal dunia pada malam selasa, tepatnya antara waktu maghrib dan isya pada tanggal 8 Jumadil awal 13 H. Usia beliau ketika meninggal dunia adalah 63 tahun. Beliau berwasiat agar jenazahnya dimandikan oleh Asma` binti Umais, istri beliau. Kemudian beliau dimakamkan di samping makam Rasulullah. Umar mensholati jenazahnya diantara makam Nabi dan mimbar (ar-Raudhah). Sedangkan yang turun langsung ke dalam liang lahat adalah putranya yang bernama Abdurrahman (bin Abi Bakar), Umar, Utsman, dan Thalhah bin Ubaidillah.

Sumber :
-Al-Bidayah wan Nihayah, Masa Khulafa’ur Rasyidin Tartib wa Tahdzib Kitab al-Bidayah wan Nihayah karya Ibnu Katsir. - Shifatush-Shofwah karya Ibnul Jauzi. Tahdzib Syarh Ath-Thahawiyah -Al-Kabaa`ir karya Adz-Dzahabi.

Bidadari Syurgaku

Santri Menyapa Dunia
Bidadari Syurgaku
Cinta adalah sebuah anugerah yang sudah menjadi fitrah manusia
Laki – laki mencintai perempuan, juga sudah menjadi ‘Aaddah
Namun, atas dasar apa cinta itu lahir ?
Sebatas cintakah ? Tentu saja tidak cukup.
Saat cinta sudah mencapai maqom tertingginya
Bukan hanya seluruh isi dunia
Bahkan diri kitapun dianggap pantas untuk mengabdi
Pada yang dicinta.
Kala kita tau kemana harus tertujunya cinta kita
Maha Cintapun tau semua keinginanmu
kehendakNya akan menjadi apa yang kamu ingini
tak ada lagi pembatas antara kamu dan Rabbmu
Jika kau tak berani untuk mengubar nafsu mudamu karenaNya
Niscaya Allah akan menggantinya dengan yang lebih
Seseorang yang mampu menemanimu untuk memetik RidhoNya
Bidadari Syurga dari Allah, sejatinya sudah Allah siapkan untuk jadi pendamping
Tapi, mau sampai kapan kamu seperti itu, enggan untuk memperbaiki diri
Dan menggapai indahnya taqwa.
Kang Fazri – Alfaqir ‘Ala Rohmatillah

SEPATU

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
SEPATU
Seorang bapak tua hendak menaiki bus. Pada saat ia menginjakkan kakinya ke tangga bus, salah satu sepatunya terlepas dan jatuh ke jalan. Sementara itu pintu bus lalu tertutup dan bus langsung bergerak, sehingga si bapak tua tidak bisa memungut sepatu yang terlepas tadi. Dengan tenang si bapak tua itu melepas sepatunya yang sebelah dan melemparkannya keluar jendela. Seorang pemuda yang duduk dalam bus melihat kejadian itu, dan bertanya kepada si bapak tua
.
"Mengapa bapak melemparkan sepatu yang sebelah juga?”
Si bapak tua sambil tersenyum menjawab ringan, “Supaya siapapun yang menemukan sepatuku bisa memanfaatkannya, itu sepatu baru dan bagus. Jangan sampai sepatuku kehilangan pasangannya. Sepatu adalah pasangan terbaik, coba perhatikan saja:
.
Bentuknya pasangannya tak persis sama namun serasi. Ribuan sepatu di depan mesjid, pasangannya cuma satu.
.
Saat dipakai berjalan gerakan bisa berbeda tapi tujuannya sama. Kiri-kanan !, kiri-kanan !
.
Tak pernah nuntut untuk berganti posisi, namun saling melengkapi. Yang satu loncat, yang lain mengikuti.
.
Selalu sederajat tak ada yang lebih rendah atau tinggi. Satu naik tangga pasangannya mengikuti.
.
Bila yang satu hilang yang lain tak memiliki arti.
Si Anak muda masih penasaran. “Tapi bapak kok tidak kelihatan susah kehilangan sesuatu walaupun sepatu punya nilai yang tinggi?”
.
Si Bapak tersenyum santai. “Ah, Anak muda ketahuilah, HARTA Cuma TITIPAN. NYAWA Cuma PINJAMAN. Allah bisa mengambilnya sewaktu-waktu.”
.
Saudaraku, Kehilangan tidak bisa pilih-pilih. Bisa kehilangan SIAPA SAJA, APA SAJA. Dan KAPAN SAJA.
.
Musibah, rezeki, dan Berbuat Salah itu Qodar Allah yang pasti dialami.
Syukurnya bagi orang beriman diberikan cara menangkalnya.
.
Dapat Musibah supaya Sabar dan istirja.
Dapat rezeki supaya Bersyukur.
Berbuat Salah supaya segera Taubat.
.
Intinya,
Orang beriman tetap berbahagia menghadapi qodarnya.
.
Aamiin YRA.

Islam itu mudah. Jangan dipersulit




Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Islam itu mudah. Jangan dipersulit smile emotikon
Ma Syaa Allah ini yang di foto impian bangeeet. >…
Akhir2 ini saya suka stalking wedding orang Malaysia. Bagus banget bisa jadi referensi buat ukhty2 yang mau walimah. Salut deh, tetep konsisten dengan niqab dan jilbab menjulur dadanya. Karna kebanyakan di Indonesia sebagian besar ketika menikah, jilbab panjang yang biasa dikenakan sehari2 dipangkas menjadi pendek bahkan tabaruj terlalu berlebihan dan pakaiannya ketat hingga lekuk tubuhnya tetap terlihat cry emotikon
#
Ukhty... Jangan gadaikan satu hari indahmu menjadi tidak berkah karna hanya mementingkan adat dan mode.
#
Nikah itu ga perlu ribet.
Dengan gamis sederhana hanya ditambah sedikit motif atau payet pada beberapa bagian, tanpa make up yang berlebihan, tanpa konde, tetap istiqamah dengan khimar menjulur menutupi bawah dada bahkan bagian belakang agar tidak nampak lekuk tubuhnya, gamis yang longgar tidak ketat hingga syar'inya tetap terjaga, dan yang pasti cukup sederhana ga perlu pesta mewah. Yang penting undang saudara dan kerabat dekat.
#
Nikah itu jadi ribet karna adat !
Kalau mau sesuai syariat ga memberatkan. Modesty is a must. Karna Allah ga suka dengan hambanya yang berlebihan.
#
Menunda menikah karna modal belum cukup ? Nabung hanya untuk walimah mewah ? Nabung itu bukan untuk biaya nikah. Tapi untuk setelahnya.
#
Setiap wanita pasti punya impian menjadi ratu sehari dalam pesta pernikahaannya.
#
Tapi coba deh kalau dipikir2. Daripada uang dihabiskan hanya untuk pesta mewah, sebaiknya dananya bisa digunakan untuk memberi makan anak yatim, atau kaum yang lebih membutuhkan. In Shaa Allah pernikahaannya Barokah.
#
Belum lagi uangnya bisa digunakan untuk tabungan umroh / haji, bisa juga untuk membeli rumah, atau honeymoon bersama pasangan. Daripada uangnya dihabiskan hanya untuk 1hari saja.
#
Bahkan walimahan yang saat ini membaur antara yang ikhwan dan akhwat, standing party (ala western *ini sayang banget loh... Meski digedung sediakan dan arahkan para tamu undangan untuk makan di kursi), pesta kebun layak jalan di altar diiringi para pengiring yang auratnya tidak ditutup seperti orang2 kafir Naudzubillah. Bagaimana mau dapat berkahnya?
#
Ikutin gengsi ?
Pesta bagus dan mewahpun pasti tetap jadi perbincangan. Orang yang hatinya hanya memikirkan kenikmatan duniawi selalu mencari kesalahan orang lain.
#
Jadi... Kenapa dibuat ribet ?
Dan untuk akhwat...usahlah menuntut calonmu dengan ini dan itu. Harus begini dan begitu. Sebaik2nya wanita ialah yang ringan maharnya (ia sih ringan maharnya, tapi biasanya seserahannya yang segunung*sama aja boong)
#
Islam itu sudah memudahkan kita untuk menyatukan hati dan menyalurkan hasrat dalam ikatan halal pernikahan. Jangan persulit dengan hal2 yang tidak bermanfaat. Bukan tidak boleh menggelar walimah mewah. Tapi lebih bermanfaat lagi sederhana jauh lebih utama. Dan menerima calon pasangan tanpa memberatkan. In Shaa Allah berkah dunia wal akhirat smile emotikon Aamiin
‪#‎uhuk‬

Dear past, thanks for all the lessons. Dear future, I am ready!

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Dear past, thanks for all the lessons. Dear future, I am ready!
Seorang muslim selalu punya cara sendiri untuk menata hatinya
Meski sangat berlawanan dengan apa yang ia terima di dalam kehidupannya.
#
Terkadang saat mendapat musibah, air matanya menetes.
Tapi..hatinya selalu yakin bahwa apa yang diberikan Allah kepadanya pasti yang terbaik.
Fisiknya mungkin tak kuat, fikirannya mungkin lelah.
#
Tapi..tidak dengan hatinya. Ia yakin ketika ia di uji itu sebagai tanda bahwa Allah sangat mencintainya.
Ia yakin bahwa ada scenario indah yang telah Allah persiapkan untuknya.
Ia yakin bahwa setelah kesulitan akan selalu ada kemudahan.
Ia yakin bahwa ada banyak hikmah yang nanti ia petik.
Ia yakin bahwa Allah lebih tahu segalanya yang terbaik untuk hidupnya.
Ia yakin bahwa dengan bersabar pasti akan berakhir indah.
#
Karena hidup tidak selamanya berjalan mulus.
Perlu batu kerikil, supaya kita berhati-hati.
Perlu semak berduri supaya kita waspada.
Perlu persimpangan supaya kita bijaksana dalam memilih.
Perlu petunjuk jalan supaya kita punya harapan tentang arah masa depan.
Perlu masalah supaya kita tau, kita punya kekuatan.
#
Hidup, perlu pengorbanan supaya kita tau cara bekerja keras.
Perlu air mata supaya tau merendahkan hati.
Perlu celaan supaya kita tau bagaimana cara menghargai.
Perlu tertawa supaya kita tau mengucap syukur.
Perlu tersenyum supaya kita tau kita punya cinta.
Perlu orang lain supaya kita tahu bahwa kita tidak dapat sendiri dalam hidup di dunia.

Jangan Takut dan Janganlah bersedih, Karena Allah telah memilihkan yang terbaik untukmu

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Jangan Takut dan Janganlah bersedih, Karena Allah telah memilihkan yang terbaik untukmu
Mungkin aku pernah merasa sakitnya dikhianati.
Mungkin aku pernah terpuruk karna kehilangan cinta.
Mungkin aku pernah menyerah dan terluka.
Namun...
Ketika sosok itu hadir, ia memberikan kekuatan untuk aku bangkit kembali.
#
Ia memberikan kesegaran dikala hati gersang.
Ia hadir laksana tetesan air di gurun pasir.
Ia bagai obat mujarab yang mengobati segala luka.
#
Ketika langkah mulai terhenti karna lelah.
Ia hadir untuk menguatkan.
Ia selalu hadir diwaktu yang tepat.
#
Darinya aku tahu... Mengapa kemarin aku mendapat sakit karna kehilangan cinta.
#
Karna ternyata aku tidak melibatkan Allah didalam langkahku.
#
Ia mengajarkan aku akan artinya jihad dijalan Allah. Ia mengajarkan aku artinya mencintai karnaNya. Mengajariku arti bersabar dalam menanti keajaiban dan mengajariku arti kesederhanaan.
#
Dia hanyalah sosok yang sederhana. Tidak ada yang istimewa dari duniawinya. Namun... Kesederhanaan itulah yang membuatku ingin bangkit dan melangkah bersamanya dalam ikatan halal.
#
Betapa indah rencana Allah. Memisahkanku dengan orang yang tak baik bagiNya. Meski dimataku baik. Dan mempertemukanku dengan orang yang baik dimataNya. Meski aku kurang menyadari .... Sampai akhirnya kini aku menyadari... Siapa yang tulus karnaNya ialah yang masih bertahan dengan sabar meski harus menunggu lama dan berjuang karnaNya.
#
Ternyata patah hati karna gagal dalam suatu hal. Tidak selamanya membuat kita harus terpuruk berlama - lama.
#
Mengapa kita harus jadi lemah. Bila kita bisa jadi kuat ?
Mengapa kita harus menangis. Bila kita bisa tersenyum ?
Mengapa kita harus menyerah. Bila kita bisa berjuang ?
#
Kegagalan kemarin bukan semata karna kesalahan diri. Berhenti menyalahkan diri. Namun semua karna sudah kehendakNya.
#
Tak ada satupun episode anak manusia terlewat dari kuasaNya. Begitupun dengan kegagalan.
#
Allah berikan ujian berupa kegagalan karna Allah mau menghadirkan kita pada sosok yang lebih tepat menurutNya.
#
Maka... Berjuanglah untuk orang yang sama-sama ingin diperjuangkan smile emotikon

Iman makes people beautiful

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Iman makes people beautiful
Yup, iman makes people beautiful. Kenapa begitu? Karena Cantik dan ketampanan tidak akan berarti apa2 bila iman yang ada pada dirinya hilang.
#
Kaya akan harta dan gelar yang berderet tidak berarti apa2 bila iman yang ada pada dirinya hilang.
#
Carilah pendamping yang cantik / tampan, kaya karna Imannya...
#
Berapapun harta yang dimiliki tidak akan mampu membeli akhlak yang baik dan ketulusan akan iman kepadaNya.
#
Mungkin kita dapat berpura pura baik, pura pura kaya, pura pura cantik atau tampan.
#
Tapi akhlak yang buruk tidak akan mampu disembunyikan.
#
Pilihlah pendamping hidup bukan karna duniawinya semata. Lebih dari itu pilihlah yang paling baik Agamanya. Karna hidup dengan orang yang kaya Imannya akan membuatmu merasa cukup.... Bahagia itu kita yang ciptakan. Bukan harta atau rupawannya wajah smile emotikon
#
Jadiiii jangan tolak lamaran bila ada seorang yang duniawinya biasa saja. Tapi luar biasa akan bekal Akhiratnya... Ma Shaa Allah...

Diriku, Harapku, dan Inginku Semata tuk jemput RidhoMu

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Diriku, Harapku, dan Inginku
Semata tuk jemput RidhoMu
Saya hanyalah wanita biasa.
Saya bukanlah wanita berwajah cantik mempesona.
Saya juga bukan wanita yang mempunyai segalanya.
Saya hanya seorang wanita yang memiliki keinginan pasangan yang sederhana.
Saya tidak mau menilai setampan apa rupanya.
Saya tidak mau menilai sebanyak apa hartanya.
Saya juga tidak mau menilai setinggi apa jabatannya.
Pasangan yang berlandaskan ketakwaan-NYA.
Pasangan yang menginginkan syurga-NYA.
Pasangan yang dapat membawa keberkahan serta keridhaan-NYA.
Saya mengharapkan kelak di suatu perbatasan waktu.
Saya dipertemukan dengan pasangan pilihan-NYA.
Seseorang yang hatinya terpaut kepada-NYA.
Seseorang yang ikuti sunnah rasul-NYA.
Seseorang yang berdasar pada kitab-Nya.
Seseorang yang secara ikhlas menerima semua kekurangan yang ada pada diri ini.
Yang dapat membimbing hidupku.
Yang dapat mengisi serta melengkapi hari-hariku.
Yang dapat menahkodai bahtera tempat tinggal tanggaku.
Yang mencintaiku tanpa menuntut kesempurnaan dariku.
Saya ingin menyayanginya dengan sederhana.
Saya ingin dia juga menyayangiku dengan sederhana.
Sesederhana saya saat mencintainya.
Biarlah sekarang ini saya menyemai cinta bersama-NYA.
Menyemai kerinduan dapat wajah-NYA.
Sebelum saat saya dipertemukan dengannya.
Saya punya mimpi untuk membangun istana indah.
Meskipun istana itu hanya pondok kecil yang terbuat dari bambu.
Berpagarkan ketulusan cinta serta kasih sayang.
Dapat kujadikan pondokku sebagai surga untuk suami serta anakku.
Cuma satu keinginanku.
Yakni ingin menjadi seorang isteri shalihah :')

Saat Keta'atan sudah menaungi senyum di wajahmu

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Saat Keta'atan sudah menaungi senyum di wajahmu...
Jangankan Manusia, Bidadaripun akan malu melihatmu...
Saat kau berpapasan dengan sekawanan bidadari itu. Meronalah pipi meraka, malu.
"Mengapa kalian tertunduk? Bukankah kalian makhluq terindah yang diciptakan Allah?" (tanyamu pada mereka).
"Kami malu padamu, kami cantik karena memang diciptakan begini. Sedangkan kecantikanmu, adalah buah ketaatanmu selama hidup di dunia."
Ma Syaa Allah !!! Bidadari saja tertunduk malu padamu. Kenapa ??? Karna ia malu, ternyata ada bidadari yang lebih cantik dari mereka dan itu bukan karna kuasa Allah. Itu karna ketaaan kita ketika hidup di dunia. Bayangkan hidup di dunia ini yang begitu keras. Bayangkan banyaknya godaan yang merayu kita, seperti : hijab yang kini sedang ngetrend, kita bangga membeli busana dari designer kelas dunia yang padahal di luar sana masih banyak orang yang butuh pakaian karna kedinginan ! Godaan dengan banyaknya menu restaurant yang mewaralaba bahkan hajatan walimah mewah di hotel dan tak lupa cateringnya padahal, diluar sana masih banyak orang yang kelaparan. Tak sanggup membeli sebungkus nasi apalagi lauk pauk. Tapi kita ??? Sia2kan begitu saja makanan yang kita makan. Astagfirullah. Ada pula godaan berpacaran merajalela. "Hari gini ga pacaran ??? Jadul" astaghfirullah... tak lantas kita ikuti pergaulan anak muda jaman sekarang. Hidup berfoya-foya, bermegah-megah, berhura-hura dan bebas ala barat. Sudah tak canggung lagi berhijab tapi pacaran ! Gandengan tangan, berangkul2an dan bercumbu di depan khalayak. Naudzubillah...
Dan satu diantara berjuta wanita yang hidup di dunia ini. Ada yang benar-benar cantik. Bukan hanya cantik parasnya tapi cantik pula akhlaknya. Ia tak tergoda dengan busana2 ala jahiliyah yang hanya membuang uang, tapi ia sibuk berbagi kepada saudara2 yang kekurangan. Tak pernah ia tergoda mengumbar auratnya hanya karena uang semata, yang pada akhirnya tak akan dibawa sampai mati. Ia tak pernah menyisakan makanan dipiringnya dan berusaha cukup tak mau ia berlebihan. Bahkan setiap hari ia sisihkan sisa makanan untuk saudara-saudara yang kekurangan. Ma Syaa Allah. Apalagi ia tak tergoda dengan yang namanya pacaran. Ma syaa Allah... :')
Adakah di antara kita kelak menjadi seorang wanita yang dapat membuat para bidadari merasa MALU ??? smile emotikon

Sabar dan Tawakkallah untuk Terus menanti !!!

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Sabar dan Tawakkallah untuk Terus menanti !!!
Karena semua yang telah Allah takdirkan, Akan indah pada waktunya.
Tenang... Hanya sebentar. Sebentar saja... Allah hanya ingin membuatmu sedikit menunggu, sedikit bersabar, dan sedikit merasa sendiri.
#
Suatu saat... Diwaktu yang tepat... Akan ada ruang jemari yang lebih kuat, menggenggam ruang kosong dijemarimu...
Suatu saat... Diwaktu yang tepat...
Akan ada pundak yang senantiasa menyediakan sandaran penuh hangat, dikala engkau lelah...
Suatu saat ... Diwaktu yang tepat...
Akan ada tangan yang mengusap air matamu, ketika engkau merasa letih dengan himpitan dunia...
Suatu saat... Diwaktu yang tepat...
Akan ada tubuh yang lebih kekar, yang akan memelukmu dan membelai rambutmu, dan berkata "kita hadapi berdua sayang"
Suatu saat... Diwaktu yang tepat...
Akan ada suara yang mengisi gubuk indahmu, dengan lantunan ayat2 suci Al Qur'an dan dengan sabar ia mengajakmu menghafal bersama.
Suatu saat... Diwaktu yang tepat...
Akan ada kecupan lembut penuh berkah, ketika engkau tertidur pulas karna lelahmu seharian mengurusi rumah dan anak2 dan ia bangunkan engkau disepertiga malam. Untuk sama2 bercengkrama dengan pemilik jiwa (Allah Azza Wa Jalla)
Suatu saat... Diwaktu yang tepat...
Akan ada kaki yang lebih kokoh, menopang tubuhmu disaat tubuhmu sudah mulai renta... Tapi kapan ??? Sabar... Sedikit saja... Sebentar lagi...
#
Allah ingin kita lebih lama mengadahkan tangan disetiap usai shalat, bermunajat lebih khusyuk padanya akan dosa2 kita, lebih banyak mengeluarkan harta kita dijalanNya, lebih sering lagi kita bercengkrama dengan ayat2Nya, lebih rutin lagi amalan sunnahnya, lebih giat lagi bertafakur, dan lebih dahsyat lagi memperbaiki diri karenaNya !
#
Sendiri tidak menjadikan kita melemah. Dengan sendiri kita mampu meraih cintaNya lebih luas lagi. Tidak perlu cemburu dengan mereka yang sudah berpasangan. Allah sudah menyiapkan seseorang... Tunggu... Allah masih menunda. Karna kita masih harus lebih lama meminta kepadaNya. Karna ia Rindu pada kita smile emotikon ‪#‎keepistiqamah‬‪#‎hamasah‬ ‪#‎sabaryamblo‬ ‪#‎galausyari‬

Menanti Dalam Balutan Ketaatan Pada Illahi Rabbi..

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Menanti Dalam Balutan Ketaatan Pada Illahi Rabbi..
Tidak semua yg diharapkan bisa berjalan sesuai dengan keinginan.
Kadang, sesuatu yang di luar ekspektasi dan diluar harapan dapat memberi pelajaran yang luar biasa.
Pelajaran tentang kesabaran, penerimaan, memaafkan, mau bangun lagi dari keterpurukan, dan menjadi alarm untuk diri bahwa rasa syukur, doa dan usaha kita belum cukup.
#
Kenapa harus bersedih ketika Allah masih memberikan kita kesendirian ? Kenapa harus cemburu ketika melihat sahabat, yang sedang menanti detik bahagia dipelaminan ?
Kenapa harus berputus asa akan kegagalan yang lalu ?
Kenapa harus berlari dari yang namanya takdir ?
#
Duhai... Yang sedang menanti dalam menyempurnakan sebagian deen-nya. Bersabarlah dengan balutan sujud panjang di sepertiga malam, di atas tangan yang mengadah di setiap usai shalat, di dalam ketaatan dalam mentaati perintah pemilik kehidupan Allah Azza Wa Jalla, dan dibaluti dengan Niat yang lurus.
#
Di dalam penantian, tidak usah kita berkeluh kesah. Tetap istiqamah dalam beribadah, makin semangat dalam mengkaji ilmu syar'i, makin giat dalam mencari rejeki, dan makin gesit dalam mencari !
#
Yakinlah Allah akan memberikan sesuatu sesuai dengan apa yang kita tuai. Ketika kita menuai dengan keshalihahan akhlak, In Shaa Allah... Allah akan memberikan buah / bunga yang sesuai dengan apa yang kita tuai, yakni sosok yang sama2 hatinya terpaut bukan hanya pada dunia namun lebih dari itu, hatinya merindu akan melihat wajahNya di JannahNya kelak.
#
Maka... Tetaplah istiqamah dalam memperbaiki diri dihadapanNya, selagi masih menanti penuhilah hari2 dengan balutan ketaatan mengikuti perintahNya. smile emotikon
#
Carilah teman hidup yang bukan hanya menggembirakan. tetapi yang menenangkan jiwa. Bukan sekedar menegur kehilafan. Tetapi juga menunjukan jalan. Bukan sekedar mencintai. Tetapi juga menghormati. Bukan sekedar memimpikan Syurga. Tetapi berusaha bersama meraihnya dengan kesabaran. Sebuah pelajaran hidup yang selalu dan selalu membekas.