Thursday, February 26, 2015

Hadirkan Jiwamu Ketika MenghadapNya

Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Hadirkan Jiwamu Ketika MenghadapNya
Takbirmu, ruku’mu, i’tidalmu, sujudmu, hingga salammu engkau gerakkan secara otomatis.
Engkau tak perlu takut ruku’mu akan nyasar menjadi sujud, bacaan i’tidalmu akan nyasar menjadi bacaan takhiyat, engkau tak perlu takut.
Karena tubuhmu akan selalu bergerak dengan bacaannya lengkap, meski jiwamu tak pernah bergerak takbir; meski jiwamu tak pernah membaca salam.
Di dalam sholat autopilot, engkau perbolehkan jiwamu berlarian. Kadang engkau membawanya di area kerja, area cinta, area hobi, area keluarga, hingga ranah remeh temeh seperti kunci mobil yang terselip entah dimana.
Duh, mungkin engkau bukan satu-satunya yang menghidupkan mode autopilot di dalam sholat. Saya pun hampir sering begitu tanpa disadari. * jangan terlaru sering untuk menghidupkan mode ini.
Apakah engkau tidak ingin jiwamu sesekali sholat, menghadap sebenar-benarnya kepada Rabbmu? Saya yakin engkau akan mengangguk mengiyakan.
Saya merasakan bahwa jiwamu sangat rindu untuk bertemu Rabbmu.
Marilah pelan-pelan hentikan sholat autopilot mu.
Hadirkan jiwamu, hadapkan kepada Rabbmu.
Saya yakin dalam penerbangan spiritualmu, engkau akan takjub melihat kekuasaan Rabbmu.
Bukankah engkau mendengar dan membaca kisah-kisah orang dahulu? bahwa mereka sholat sampai menangis lega, sampai kedua telapak kakinya pecah, ruku’-sujudnya lama begitu luar biasa.
Bukankah memang demikian adanya, jika kita bertemu dengan Kekasih? Berwajah bahagia dengan jiwa yang tenang.
Bukan kantuk dan malas.
=====================================
Rasullullah mengibaratkan shalatlah ibarat ini shalat terakhir dan hadirkan Allah dihadapan mu.. Anak murid aja yg ngerjain tugas di depan guru nervousnya luar biasa.. apalagi Allah yg ada di hadapan kita.. tertunduk malu atas segala dosa.. tertunduk malu atas semua nikmat namun kurang mensyukuri.. ibarat bertemu Raja yg Pengasih dan Penyayang.. makanya kita dlm shalat tidak boleh melakukan gerakan2 yg bukan shalat lebih dari 3x.. masa menghadap Sang Khaliq garuk2 dan gerak macem2.. Bayangin aja klo film2 kerajaan itu yg menghadap raja begitu tertunduk.. bergerak sedikitpun enggan.. semua butuh proses.. proses membutuhkan waktu dan yg terpenting ilmu.. iman sdh ada ditambah ilmu in shaa Allah amalan baik dan ikhsan.. aamiin.. Dan tidak sendirian.. sekelas sahabat2 Rasullullah pun seperti Umar dlm shalatnya suka terbayang taktik2 perang.. hadeeeeuh kita ini siapa.. masih jauuuuh tp Allah pasti melihat kesungguhan kita utk mau berubah menjadi lebih baik kok.. In shaa Allah Allah ridha atas semua amal kita selama ini dan berkenan menyempurnakan dan menerima.. aamiin.. Mari sama2 kita belajar dan berusaha untuk menghadirkan jiwa ketika menghadapNya :')

No comments:

Post a Comment