Santri Menyapa Dunia
Oleh : Elyna Dayanti
Oleh : Elyna Dayanti
Mana Bekal Anda?
Kita semua tahu bahwasanya kematian datang tiba-tiba…tidak peduli dengan kondisi seorang hamba apakah dalam keadaan ketaatan kepada Allah atau dalam keadaan sedang bermaksiat…, apakah dalam keadaan sakit ataupun dalam keadaan sehat… semuanya terjadi tiba-tiba…
Seorang penyair berkata :
Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…
Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari
Berbekallah ketakwaan karena sesungguhnya engkau tidak tahu…
Jika malam telah tiba apakah engkau masih bisa hidup hingga pagi hari
Betapa banyak orang yang sehat kemudian meninggal tanpa didahului sakit…
Dan betapa banyak orang yang sakit yang masih bisa hidup beberapa lama
Betapa banyak pemuda yang tertawa di pagi dan petang hari
Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar
Padahal kafan mereka sedang ditenun dalam keadaan mereka tidak sadar
Betapa banyak anak-anak yang diharapkan panjang umur…
Padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan
Padahal tubuh mereka telah dimasukkan dalam kegelapan kuburan
Tentunya setiap kita berharap dianugrahi husnul khotimah… ajal menjemputtatkala kita sedang beribadah kepada Allah… tatkala bertaubat kepada Allah…sedang ingat kepada Allah… , akan tetapi betapa banyak orang yang berharap meninggal dalam kondisi husnul khotimah akan tetapi kenyataan yang terjadi adalah sebaliknya…. Suul khootimah… maut menjemputnya tatkala ia sedang bermaksiat kepada Penciptanya dan Pencipta alam semesta ini…
Bagaimana mungkin seseorang meninggal dalam kondisi husnul Khotimah sementara hari-harinya ia penuhi dengan bermaksiat kepada Allah… hari-harinya ia penuhi tanpa menjaga pendengarannya…pandangannya ia umbar… hatinya dipenuhi dengan beragam penyakit hati… lisannya jauh dari berdzikir dan mengingat Allah…
sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasaia jalankan…
sesungguhnya seseorang akan dicabut nyawanya berdasarkan kehidupan yang biasaia jalankan…
Berikut ini adalah kisah-kisah yang mencoba menggugah hati kita untukmembiasakan diri beramal sholeh sehingga tatkala maut menjemput kitapun dalamkeadaan beramal sholeh :
Kisah Pertama: kisah seorang ahli ibadahAbdullah bin Idriis (190-192 H)
Dari Husain Al-’Anqozi, ia bertutur :
Ketika kematian mendatangi Abdullah bin Idris, maka putrinya pun menangis, makaDia pun berkata:
“Wahai putriku, jangan menangis! Sungguh, Aku telah mengkhatamkan al Quran dirumah ini 4000 kali” (Lihat Taariikh Al-Islaam karya Ad-Dzahabi 13/250,Ats-Tsabaat ‘inda Al-Mamaat karya Ibnul Jauzi hal 154)
“Wahai putriku, jangan menangis! Sungguh, Aku telah mengkhatamkan al Quran dirumah ini 4000 kali” (Lihat Taariikh Al-Islaam karya Ad-Dzahabi 13/250,Ats-Tsabaat ‘inda Al-Mamaat karya Ibnul Jauzi hal 154)
Kisah kedua : Kisah Abu Bakr bin‘Ayyaasy (193 H)
Tatkala kematian mendatangi Abu Bakr bin ‘Ayaasy maka saudara perempuannya punmenangis. Maka Abu Bakrpun berkata kepadanya,
“Janganlah menangis, lihatlah di pojok rumah ini, sesungguhnya saudaralaki-lakimu ini telah mengkhatamkan Al-Qur’an di situ sebanyak 18 ribu kali”(Lihat Hilyatul Auliyaa’ karya Abu Nu’aim 8/304 dan Taariikh Baghdaad 14/383).Ahli ibadah ini Abdullah bin Idris telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 4000kali… Abu Bakr bin ‘Ayyaasy telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 18 ribukali…..semuanya demi menghadapi waktu yang sangat kritis ini… waktu untukmeninggalkan dunia ke alam akhirat yang abadi…. >>>
“Janganlah menangis, lihatlah di pojok rumah ini, sesungguhnya saudaralaki-lakimu ini telah mengkhatamkan Al-Qur’an di situ sebanyak 18 ribu kali”(Lihat Hilyatul Auliyaa’ karya Abu Nu’aim 8/304 dan Taariikh Baghdaad 14/383).Ahli ibadah ini Abdullah bin Idris telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 4000kali… Abu Bakr bin ‘Ayyaasy telah mengkhatamkan Al-Qur’an sebanyak 18 ribukali…..semuanya demi menghadapi waktu yang sangat kritis ini… waktu untukmeninggalkan dunia ke alam akhirat yang abadi…. >>>
Kisah Ketiga : Kisah Aamir binAbdillah Az-Zubair
Mush’ab bin Abdillah bercerita tentang ‘Aamir bin Abdillah bin Zubair yangdalam keadaan sakit parah : ‘Aaamir bin Abdillah mendengar muadzinmengumandangkan adzan untuk shalat maghrib, padahal ia dalam kondisi sakaratulmaut pada nafas-nafas terakhir, maka iapun berkata, “Pegang tanganku kemesjid…!!” merekapun berkata, “Engkau dalam kondisi sakit !” , Diapunberkata,”Aku mendengar muadzin mengumandangkan adzan sedangkan aku tidakmenjawab (panggilan)nya? Pegang tanganku…!" Maka merekapun memapahnya laluiapun sholat maghrib bersama Imam berjama’ah, diapun shalat satu rakaatkemudian meninggal dunia. (Lihat Taariikh Al-Islaam 8/142)
Inilah kondisi seorang alim yangsenantiasa mengisi kehidupannya dengan beribadah sesegera mungkin… bahkan dalamkondisi sekarat tetap ingin segera bisa sholat berjama’ah…. Bandingkanlahdengan kondisi sebagian kita… yang tatkala dikumadangkan adzan maka hatinyaberbisik : “Iqomat masih lama…., entar lagi aja baru ke mesjid…, biasanya jugaimamnya telat ko’…, selesaikan dulu pekerjaanmu.. tanggung…”, danbisikan-bisikan yang lain yang merupakan tiupan yang dihembuskan oleh Iblisdalam hatinya.
Kisah Di masa Sekarang:
Pertama : Kisah Penumpang Kapal Mesir “Salim Express”
Laki-laki ini telah Allah selamatkan dari tenggelam pada kecelakaan kapal,“Salim Express” menceritakan kisah istrinya yang tenggelam dalam perjalanan pulangdari menunaikan ibadah haji. Orang-orang berteriak-teriak “kapal akantenggelam” maka aku pun berteriak kepada istriku …“ayo cepat keluar!” Dia punberkata, “Demi Allah aku tidak akan keluar sampai aku memakai hijabku dengansempurna.” Suaminya pun berkata, ”inikah waktu utk memakai hijab??? Cepatkeluar! Kita akan mati”.
Dia pun berkata, “Demi Allah akutidak akan keluar kecuali jika telah kukenakan hijabku dengan sempurna,seandainya aku mati aku pun akan bertemu Allah dalam keadaan mentaati-Nya”. Makadia pun memakai hijabnya dan keluar bersama suaminya, maka ketika semuanyahampir tenggelam, dia memegang suaminya dan berkata, “Aku minta engkaubersumpah dengan nama Allah, apakah engkau ridho terhadapku?” Suaminya punmenangis. Sang istripun berkata, ”Aku ingin mendengarnya.” Maka SuaminyaMenjawab, “Demi Allah aku ridho terhadapmu.” Maka wanita tersebut pun menangisdan berucap ”Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammad Rasulullah”senantiasa dia ulangi syahadat tersebut sampai tenggelam.
Suaminya pun menangis dan berkata, “Aku berharap kepada Allah agar mengumpulkanaku dan dia di surga”
Ma Shaa Allah ... Sudahkah kita persiapkan bekal untuk akhirat kelak ???Dimulai dipagi hari yang cerah ini. Mari kita kerjakan shalat dhuha sebagai penyemangatdipagi hari smile emotikon
No comments:
Post a Comment